Sabtu, November 23, 2024
26.9 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Sabtu 17 Desember 2022; Hari Sabtu, Pekan Adven III

Bacaan Pertama Kejadian 49:2,8-10

“Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda.”

Ketika mendekati ajalnya, Yakub memanggil anak-anaknya dan berkata, “Berhimpunlah kamu dan dengarlah,; ya anak-anak Yakub, dengarlah kepada Israel ayahmu. Yehuda, engkau akan dipuji oleh saudara-saudaramu, tanganmu akan menekan tengkuk musuhmu, kepadamu akan sujud anak-anak ayahmu. Yehuda, engkau ini seperti anak singa: setelah menerkam engkau naik ke suatu tempat yang tinggi, hai anakku; engkau meniarap dan berbaring seperti singa jantan atau singa betina; siapakah yang berani membangunkannya? Tongkat kerajaan tidak akan beranjak dari Yehuda, atau pun lambang pemerintahan dari antara kakinya, sampai datanglah dia yang berhak atasnya, dan kepadanya akan takluk bangsa-bangsa.”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan Mzm. 72:1-2,3-4ab,7-8,17

Ref. Berbelaskasihlah Tuhan dan adil, Allah kami adalah rahim.

  • Ya Allah, berikanlah hukum-Mu kepada raja dan keadilan-Mu kepada putera raja! Kiranya ia mengadili umat-Mu dengan keadilan dan menghakimi orang-orang-Mu yang tertindas dengan hukum!
  • Kiranya gunung-gunung membawa damai sejahtera bagi bangsa, dan bukit-bukit membawa kebenaran. Kiranya ia memberikan keadilan kepada orang-orang yang tertindas dari bangsa itu; kiranya ia menolong orang-orang miskin.
  • Kiranya keadilan berkembang dalam zamannya dan damai sejahtera berlimpah, sampai tidak ada lagi bulan! Kiranya ia memerintah dari laut sampai ke laut, dari sungai Efrat sampai ke ujung bumi!
  • Biarlah namanya tetap selama-lamanya, kiranya namanya semakin dikenal selama ada matahari. Kiranya segala bangsa saling memberkati dengan namanya, dan menyebut dia berbahagia.

Bait Pengantar Injil

Ref. Alleluya, alleluya.

O Tuhan yang Mahabijaksana, semuanya Kauatur dengan lembut dan perkasa; datanglah dan bimbinglah langkah kami.

Bacaan Injil Matius 1:1-17

“Silsilah Yesus Kristus, anak Daud.”

Inilah silsilah Yesus Kristus, anak Daud, anak Abraham. Abraham memperanakkan Ishak, Ishak memperanakkan Yakub, Yakub memperanakkan Yehuda dan saudara-saudaranya. Yehuda memperanakkan Peres dan Zerah dari Tamar, Peres memperanakkan Hezron, Hezron memperanakkan Ram. Ram memperanakkan Aminadab, Aminadab memperanakkan Nahason, Nahason memperanakkan Salmon. Salmon memperanakkan Boas dari Rahab, Boas memperanakkan Obed dari Rut, Obed memperanakkan Isai.

Isai memperanakkan Raja Daud, Daud memperanakkan Salomo dari isteri Uria. Salomo memperanakkan Rehabeam, Rehabeam memperanakkan Abia, Abia memperanakkan Asa. Asa memperanakkan Yosafat, Yosafat memperanakkan Yoram, Yoram memperanakkan Uzia. Uzia memperanakan Yotam, Yotam memperanakkan Ahas, Ahas memperanakkan Hizkia. Hizkia memperanakkan Manasye, Manasye memperanakkan Amon, Amon memperanakkan Yosia. Yosia memperanakkan Yekhonya dan saudara-saudaranya pada waktu pembuangan ke Babel.

Sesudah pembuangan ke Babel, Yekhonya memperanakkan Sealtiel, Sealtiel memperanakkan Zerubabel. Zerubabel memperanakkan Abihud, Abihud memperanakkan Elyakim, Elyakim memperanakkan Azor, Azor memperanakkan Zadok, Zadok memperanakkan Akhim, Akhim memperanakkan Eliud. Eliud memperanakkan Eleazar, Eleazar memperanakkan Matan, Matan memperanakkan Yakub. Yakub memperanakkan Yusuf, suami Maria, yang melahirkan Yesus yang disebut Kristus. Jadi seluruhnya ada empat keturunan dari Abraham sampai Daud, empat belas keturunan dari Daud sampai pembuangan Babel, dan empat belas keturunan dari pembuangan ke Babel sampai Kristus.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Filosofi Tanaman

Kita tidak perlu memeriksa tiap detik bahwa sebuah tanaman sedang bertumbuh. Bila kita terus mengorek tanah untuk memeriksa apakah akar sudah bertambah, kita akan mematikan tanaman itu. Kita hanya perlu belajar mempercayakan prosesnya pada sebuah daya hidup yang akan menemukan bentuknya pada saatnya. Janji Tuhan tidak pernah gagal.

Manusia sering terlalu cepat meremehkan Tuhan bila tidak segera terlihat ada hasilnya. Tuhan kita perlakukan sebagai singa tua yang sudah kehilangan tenaga.

Pertobatan tentu memuat keharusan agar kita mengubah diri kita. Namun, tak kalah pentingnya, kita pun perlu mengubah penilaian kita tentang Tuhan sendiri. Kedatangan Yesus disiapkan sedemikian lama melewati sekian banyak generasi.

Silsilah yang ada jelas memperlihatkan betapa Tuhan terus melanjutkan daya hidup bagi pemenuhan janji-Nya tanpa selalu bisa dikenali oleh manusia. Kita perlu membebaskan Tuhan dari penilaian keliru kita tentang Dia agar daya hidup itu sungguh berbuah dalam diri kita.

Doa

Bapa yang mahabaik, pagi ini Engkau telah menyegarkan jiwa dan ragaku untuk memulai dan menyongsong hari baru. Buatlah aku lebih bersemangat dalam mengabdi Engkau dan sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini