25.9 C
Jakarta
Wednesday, May 15, 2024

Bacaan dan Renungan Injil Hari Jumat 09 September 2022; Santo Petrus Klever, Pengaku Iman; Minggu Biasa XXIII

BERITA LAIN

More

    Bacaan Pertama: 1 Korintus 9:16-19,22b-27

    Bagi semua orang aku menjadi segala-galanya, untuk menyelamatkan mereka semua.

    Saudara-saudara, memberitakan Injil bukanlah suatu alasan bagiku untuk memegahkan diri. Sebab bagiku itu suatu keharusan. Celakalah aku bila aku tidak memberitakan Injil.

    Andaikata aku melakukannya menurut kehendakku sendiri, memang aku berhak menerima upah. Tetapi karena aku melakukannya bukan menurut kehendakku sendiri, pemberitaan itu adalah tugas penyelenggaraan yang ditanggungkan kepadaku.

    Kalau demikian apakah upahku? Upahku ialah ini: bahwa aku boleh memberitakan Injil tanpa upah, dan bahwa aku tidak mempergunakan hakku sebagai pemberita Injil. Sungguhpun aku bebas terhadap semua orang, aku menjadikan diriku hamba dari semua orang, supaya aku boleh memenangkan sebanyak mungkin orang.

    Bagi semua orang aku telah menjadi segala-galanya, supaya aku sedapat mungkin memenangkan beberapa orang dari antara mereka. Segala sesuatu ini aku lakukan karena Injil, supaya aku mendapat bagian dalamnya.

    Tidak tahukah kamu, bahwa dalam gelanggang pertandingan semua peserta turut berlari, tetapi bahwa hanya satu orang saja yang mendapat hadiah? Karena itu larilah begitu rupa, sehingga kamu memperolehnya! Tiap-tiap orang yang turut mengambil bagian dalam pertandingan, menguasai dirinya dalam segala hal.

    Mereka berbuat demikian untuk memperoleh suatu mahkota yang fana, tetapi kita untuk memperoleh suatu mahkota yang abadi. Sebab itu aku tidak berlari tanpa tujuan dan aku bukan petinju yang sembarangan saja memukul. Tetapi aku melatih tubuhku dan menguasainya seluruhnya, supaya sesudah memberitakan Injil kepada orang lain.

    Mazmur Tanggapan: Mzm. 84:3, 4, 5-6,12

    Ref. Betapa menyenangkan tempat kediaman-Mu, ya Tuhan semesta alam!

    • Jiwaku hancur karena merindukan pelataran-pelataran Tuhan; hatiku dan dagingku bersorak-sorai kepada Allah yang hidup.
    • Bahkan burung pipit telah mendapat sebuah rumah, dan burung layang-layang sebuah sarang, tempat menaruh anak-anaknya, pada mezbah-mezbah-Mu, ya Tuhan semesta alam, ya Rajaku dan Allahku!
    • Berbahagialah orang-orang yang diam di rumah-Mu, yang terus-menerus memuji-muji Engkau. Berbahagialah manusia yang kekuatannya di dalam Engkau, yang berhasrat mengadakan ziarah!
    • Mereka berjalan makin lama makin kuat, hendak menghadap Allah di Sion.
    • Sebab Tuhan Allah adalah matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela.

    Bait Pengantar Injil

    Ref. Alleluya, alleluya.

    Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran. Kuduskanlah kami dalam kebenaran.

    Bacaan Injil: Lukas 6:39-42

    Mungkinkah seorang buta membimbing orang buta?

    Pada suatu ketika Yesus menyampaikan perumpamaan ini kepada murid-murid-Nya, “Mungkinkah seorang buta membimbing orang buta? Bukankah keduanya akan jatuh ke dalam lubang? Seorang murid tidak melebihi gurunya, tetapi orang yang sudah tamat pelajarannya, akan menjadi sama dengan gurunya. Mengapa engkau melihat selumbar dalam mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak kauketahui?

    Bagaimana mungkin engkau berkata kepada saudaramu, ‘Saudara, biarlah aku mengeluarkan selumbar dalam matamu’, padahal balok dalam matamu tidak kaulihat? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu.”

    Demikianlah Injil Tuhan.

    Kebahagiaan Bapa Surgawi

    Bapa surgawi akan merasa lebih gembira bila melihat anak-anak-Nya saling memperhatikan satu sama lain dalam kasih dan kerendahan hati. Mengapa? Karena dalam pelayanan kita yang tanpa pamrih kepada sesama, maka kita sebenarnya mengikuti jejak Putera-Nya, Yesus.

    Namun yang seringkali muncul adalah bukan melayani melainkan bersikap menghakimi orang, angkuh dan menempatkan diri lebih baik daripada orang lain.Yesus mengingatkan kita akan bahayanya ketidaksadaran akan keangkuhan kita.

    Dia mengingatkan para murid-Nya untuk membuang “balok” yang ada di mata mereka sebelum mereka mencoba untuk mengeluarkan “serpihan kayu” yang ada di mata orang-orang lain.

    Jadi, apakah yang harus kita lakukan untuk melayani? Yang jelas adalah kita harus menolong setiap orang yang kita rasa ditempatkan Allah dalam perjalanan hidup kita. Namun pada saat yang sama, kita harus senantiasa memperkenankan Tuhan memeriksa hati kita dan memberikan kepada kita rahmat pertobatan dan kesembuhan yang lebih mendalam.

    Lalu, manakala kita berada dalam posisi untuk melayani orang-orang lain – dalam keluarga, dalam paroki, dalam lingkungan, atau di tempat kerja dlsb. – maka marilah kita memusatkan pandangan kita pada sang Tersalib, Yesus Kristus. Sebagai seorang hamba YaHWeH yang menderita, Yesus merangkul segala sakit serta kelemahan umat Allah, bahkan sampai mati di kayu salib.

    Kasih Yesus begitu tidak mementingkan diri sendiri (tanpa pamrih) sehingga sampai detik ini pun kita tidak dapat melupakan doa yang diucapkan-Nya pada menit-menit terakhir sebelum wafat: “Ya Bapa, ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Luk 23:34).

    Yesus yang sudah sekarat tidak memohon kepada Bapa-Nya agar orang-orang yang mendzolimi-Nya dihukum, melainkan menyampaikan sebuah doa permohonan pengampunan bagi mereka, artinya termasuk kita semua.

    Yesus mengalahkan kegelapan dari “cinta-diri” dengan terang dari “pemberian-diri”-Nya. Melalui Roh Kudus-Nya, Dia dapat memberdayakan kita untuk melakukan hal yang sama.

    Doa

    Ya Allah, dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau telah menaruh Sabda cinta kasih-Mu. Kami mohon, buatlah Sabda-Mu itu berkembang subur dalam diri kami agar kami semakin menyerupai Putra-Mu dalam cinta kasih yang tulus kepada sesama kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin. Sumber https://renunganhariankatolik.org/

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI