Jumat, November 15, 2024
31 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Injil Hari Rabu 24 Agustus 2022; Pesta Santo Bartolomeus, Rasul

Bacaan Pertama: Wahyu 21:9b-14

Tembok kota kudus dibangun atas dua belas batu dasar.

Aku, Yohanes, mendengar seorang malaikat berkata kepadaku, “Marilah ke sini, aku akan menunjukkan kepadamu pengantin perempuan, mempelai Anak Domba.” Lalu, di dalam roh aku dibawanya ke atas sebuah gunung yang besar lagi tinggi, dan ia menunjukkan kepadaku kota yang kudus, Yerusalem, turun dari surga, dari Allah.

Kota itu penuh dengan kemuliaan Allah, dan cahayanya sama seperti permata yang paling indah, bagaikan permata yaspis, jernih seperti kristal. Temboknya besar lagi tinggi, pintu gerbangnya dua belas buah.

Di atas pintu-pintu gerbang itu ada dua belas malaikat, dan di atasnya tertulis nama kedua belas suku Israel. Di sebelah timur terdapat tiga pintu gerbang, di sebelah utara tiga pintu gerbang, di sebelah selatan tiga pintu gerbang, dan di sebelah barat tiga pintu gerbang.

Tembok kota itu mempunyai dua belas batu dasar, dan di atasnya tertulis nama kedua belas rasul Anak Domba.”

Mazmur Tanggapan: Mzm. 145:10-11,12-13ab,17-18

Ref. Para kudus-Mu, ya Tuhan, memaklumkan Kerajaan-Mu yang semarak mulia.

  • Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
  • Mereka memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia. Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.
  • Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam segala perbuatan-Nya. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.

Bait Pengantar Injil: Yohanes 1:49b

Ref. Alleluya.

Bacaan Injil: Yohanes 1:45-51

Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!

Sekali peristiwa Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya, “Kami telah menemukan Dia, yang disebut oleh Musa dalam Kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret.” Kata Natanael kepadanya, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?”

Kata Filipus kepadanya, Mari dan lihatlah!” Melihat Natanael datang kepada-Nya, Yesus berkata tentang dia, “Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!” Kata Natanael kepada Yesus, “Bagaimana Engkau mengenal aku?”

Jawab Yesus kepadanya, “Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara.” Kata Natanael kepada-Nya, “Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!”

Yesus menjawab, kata-Nya, “Karena Aku berkata kepadamu ‘Aku melihat engkau di bawah pohon ara’, maka engkau percaya? Hal-hal yang lebih besar daripada itu akan engkau lihat!” Lalu kata Yesus kepadanya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Kesejatian Hidup Orang Beriman

Peringatan St. Bartolomeus ini mengingatkan kita tentang kesejatian hidup seorang beriman. Bartolomeus atau Natanael menjadi gambaran orang Israel sejati yang senantiasa ingat akan jati dirinya sebagai bagian dari bangsa pilihan Allah.

Maka hidup dan perbuatannya mencerminkan jati diri itu. Apa yang dikerjakannya menunjukkan bahwa ia sungguh mempunyai semangat dan pengharapan bangsa Israel, Mesis yang terurapi. Disanalah akhirnya ia berjumpa dengan Yesus, dan terungkapkan hidup yang sejati, di dalam Mesias Putera Allah.

Kita juga dipanggil untuk hidup dalam kesejatian orang beriman. Yesus mengingatkan kita untuk menjadi orang beriman yang sejati, bukan hanya karena status atau arus pada umumnya. Sejati berarti mampu berdiri di atas kaki sendiri dan menampakkan nilai luhur kehidupan.

Sejati bagi kita berarti mampu hidup dalam dan bersama Kristus. Apa yang menjiwai roh kita adalah Kristus sendiri, dan perjalanan hidup kita disadari sebagai perjalanan bersama dengan Dia.

Menjadi orang katolik sejati bukan berarti terpisah dari orang lian. Justru hidup dan bergaul bersama orang lain menjadi cara yang paling pas untuk menghayati kesejatian itu. Hidup dalam rutinitas harian menjadi cermin yang tepat untuk selalu mengolah dan mengasah kesejatian iman kita. Mari kita jalani hidup panggilan harian kita dengan terang iman yang sejati.

Doa

Allah Bapa, Raja Mahamulia, penyelamat manusia, teguhkanlah iman di dalam diri kami. Dengan iman Rasul Bartolomeus sudah terpaut pada Kristus dengan hati tulus ikhlas. Semoga berkat doanya Gereja-Mu menjadi tanda dan saluran keselamatan untuk segala bangsa. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Sumber https://renunganhariankatolik.org/

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini