Sabtu, Juli 27, 2024
30.6 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Injil Hari Senin 27 Juni 2022; Hari Biasa  –  Pekan Biasa XIII

Bacaan I: Am. 2:6-10, 13-16

Beginilah sabda Tuhan, “Karena tiga perbuatan jahat Israel , bahkan empat, Aku tidak akan menarik kembali keputusan-Ku. Sebab mereka telah menjual orang benar untuk mendapatkan uang, dan orang miskin karena sepasang kasut.

Mereka menginjak-injak kepala orang lemah ke dalam debu dan membelokkan jalan orang sengsara. Anak dan ayah pergi menjamah perempuan muda yang sama, sehingga melanggar kekudusan nama-Ku.

Mereka merebahkan diri di samping setiap mezbah di atas pakaian gadaian orang, dan minum anggur orang-orang yang kena denda di rumah Allah mereka.

Padahal Akulah yang memusnahkan orang Amori dari depan mereka; orang-orang Amori yang tingginya seperti pohon aras dan kuat seperti pohon tarbantin.

Akulah yang menuntun kalian keluar dari tanah Mesir, dan memimpin kalian empat puluh tahun lamanya di padang gurun, supaya kalian menduduki negeri orang Amori.

Sesungguhnya Aku akan mengguncangkan tempat kalian berpijak seperti goncangan kereta yang sarat dengan berkas gandum.

Orang cepat tidak mungkin lagi melarikan diri, orang kuat tak dapat menggunakan kekuatannya, dan pahlawan tak dapat melarikan diri.

Pemegang panah tak dapat bertahan, orang yang cepat kaki takkan terluput, dan penunggang kuda tak dapat meluputkan diri. Juga orang yang berhati berani di antara para pahlawan akan melarikan diri dengan telanjang pada hari itu.”

Mazmur Tanggapan: Mzm. 50:16bc-17,18-19,20-21,22-23

Ref. Camkanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah.

  • Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran, dan mengesampingkan firman-Ku?
  • Jika melihat pencuri, engkau berkawan dengan dia! Engkau bergaul dengan orang berzinah. Mulutmu kaubiarkan mengucapkan yang jahat, dan pada lidahmu melekat tipu daya.
  • Engkau duduk, dan menjelek-jelekkan saudaramu, engkau memfitnah saudara kandungmu. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu.
  • Camkanlah ini, hai kamu yang melupakan Allah; waspadalah, jangan sampai Aku menerkam, dan tidak ada yang melepaskan. Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai kurban, ia memuliakan Daku; dan siapa yang jujur jalannya, akan menyaksikan keselamatan yang dari Allah.

Bait Pengantar Injil: Alleluya

Ref. Alleluya

Hari ini janganlah bertegar hati, tetapi dengarkanlah suara Tuhan.

Bacaan Injil: Mat. 8:18-22

PADA suatu hari banyak orang mengerumuni Yesus. Melihat hal itu Yesus menyuruh bertolak ke seberang.

Lalu datanglah seorang ahli Taurat dan berkata kepada-Nya, “Guru, aku akan mengikuti Engkau, ke mana saja Engkau pergi.”

Yesus berkata kepadanya, “Serigala mempunyai liang, dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya.”

Seorang lain, yaitu salah seorang murid-Nya berkata kepada-Nya, “Tuhan, izinkanlah aku pergi dahulu menguburkan ayahku.”

Tetapi Yesus berkata kepada-Nya, “Ikutilah Aku, dan biarlah orang-orang mati menguburkan orang-orang mati mereka.”

FOKUS MENGIKUTI YESUS KRISTUS

Melalui Bacaan Injil hari ini,  TUHAN YESUS menegaskan tentang hal mengikuti DIA. Mobilitas gerak-NYA memang luar biasa. YESUS tidak pernah menetap lama di suatu tempat. IA berpindah dari satu desa ke desa lain, dari suatu kota ke kota lain. Rupanya ada seorang ahli Taurat yang tertarik untuk mengikuti YESUS bersama dengan murid- murid-NYA yang lain. Daya tarik dalam hal mengajar, YESUS memang “jempol.” IA punya metode lain yang lebih menarik dari pada guru-guru agama Yahudi yang lain. Materi yang diberikan-NYA pun selalu baru.

Mungkin itulah yang menarik hati seorang ahli Taurat untuk bergabung dengan DIA. “Guru, aku akan mengikut ENGKAU, ke mana saja ENGKAU pergi”, katanya kepada YESUS. (Mat.8: 19). Agar orang itu tidak kecewa di kemudian hari, YESUS memberikan gambaran tentang kondisi nyata kalau ingin menjadi murid-NYA: “Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi ANAK MANUSIA tidak mempunyai tempat untuk meletakkan Kepala-NYA.” (ayat 20). 

Mengikut YESUS untuk menjadi murid-NYA nampaknya berat sekali ya? Koq rupanya kurang manusiawi? Masa DIA tidak punya tempat untuk menetap secara permanen? Masa tidak diizinkan untuk mengubur orangtuanya sendiri? Sepertinya “sadis” dan “tidak manusiawi” menjadi murid YESUS. Benarkah demikian?

Sebenarnya maksud YESUS yang tersirat adalah tantangan, kesungguhan hati serta pusat perhatian kita hanya terfokus pada panggilan-NYA.

Sementara itu dari kalangan kita sendiri masih ada yang kurang “sreg”,  masih “ambivalen”. Ada banyak hal yang kita anggap penting atau merupakan “zona nyaman,” itu semua harus bisa kita tinggalkan, kalau kita ingin mengikuti YESUS. Maukah kita meninggalkannya hingga kita tidak “tergantung” pada siapa pun atau apa pun juga? Apakah kita masih melekatkan diri pada sesuatu (mis. harta, hobby, zona nyaman dll) atau seseorang, termasuk orangtua, bila kita sungguh terpanggil mau menjadi murid-NYA? Maukah dan beranikah kita melepaskan kelekatan itu? Dan hanya fokus penuh pada panggilan-NYA?

Dengan kata lain, YESUS menuntut penyerahan diri secara total (utuh dan menyeluruh) kepada-NYA. Seluruh perhatian tercurah hanya pada urusan-NYA, yaitu misi-NYA untuk menyebarkan Kabar Gembira dengan mewartakan tentang Kerajaan ALLAH. YESUS menuntut kepada para murid-NYA untuk hidup “bebas dan lepas” dari segala macam keterikatan harta, hobby, zona nyaman, pacar, kekerabatan, pangkat dan lain-lain. Seorang murid KRISTUS hidupnya sepenuh hati hanya fokus terpusat pada YESUS KRISTUS. Nah, mau dan mampukah kita?

Mengapa TUHAN menuntut totalitas dari kita bila ingin menjadi murid-NYA? Nabi Amos menjawabnya dalam Bacaan Pertama. Kebaikan hati ALLAH terhadap umat Israel begitu besar dan tanpa batas bagaikan sumber air yang mengalirkan air tanpa henti. TUHAN sungguh mencintai umat Israel. IA telah membebaskan mereka dari perbudakan Mesir. IA telah menuntun dan melindungi mereka menuju ke Tanah Terjanji. IA telah mencukupi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Tetapi apa balasan mereka? Ternyata mereka membalas kebaikan ALLAH itu dengan berbuat kejahatan demi kejahatan. “Tiga perbuatan jahat Israel, bahkan empat” (lihat Am.2: 6): Mereka tega menjual orang benar dan miskin, demi uang; ayah dan anak lelakinya berbuat tidak senonoh terhadap perempuan muda yang sama; mereka mabok-mabokan terus; mereka suka melecehkan dan menginjak-injak orang-orang kecil dan sebagainya. Karena kejahatan mereka sudah keterlaluan, maka TUHAN menghukum mereka, padahal sebenarnya TUHAN sangat sayang dan mencintai umat pilihan-NYA itu.

Kita pun saat ini sangat diperhatikan, disayang dan dicintai oleh TUHAN, tetapi apakah balasan kita? Sama seperti umat Israel? Karena itulah, TUHAN YESUS menghendaki orang yang terpanggil dan terpilih menjadi murid-NYA atau ingin mengikuti jejak-NYA harus bisa seratus prosen ikut DIA, hatinya tidak mendua dan kehendaknya tidak bercabang lagi!

Doa

Ya YESUS, aku sadar bahwa ENGKAU sangat mengasihi aku. Aku ingin membalas kebaikan-MU, tetapi aku orang yang lemah, gampang sekali jatuh pada godaan yang datang silih berganti. Kuatkanlah imanku dan panggilanku untuk mengikuti jejak-MU. Amin.

Paulus Krissantono

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini