27.1 C
Jakarta
Saturday, May 4, 2024

Bacaan dan Renungan Injil Hari Senin 06 Juni 2022; Peringatan Wajib Santa Perawan Maria Bunda Gereja

BERITA LAIN

More

    Bacaan I: Kej 3:9-15,20

    PADA suatu hari, di Taman Eden, setelah Adam makan buah pohon terlarang, Tuhan Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya, “Di manakah engkau?”

    Ia menjawab, “Ketika aku mendengar bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.”

    Lalu Tuhan berfirman, “Siapakah yang memberitahukan kepadamu bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab, “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberi dari buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.”

    Kemudian berfirmanlah Tuhan Allah kepada perempuan itu, “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu, “Ular itu yang memperdayakan aku, maka kumakan.”

    Lalu berfirmanlah Tuhan Allah kepada ular itu, “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan!

    Dengan perutmulah engkau akan menjalar, dan debu tanahlah akan kaumakan seumur hidupmu!

    Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan itu, antara keturunanmu dan keturunannya. Keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”

    Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup.

    Mazmur Tanggapan: Mzm 87:1-2,3,5,6-7

    Ref. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.

    • Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangun-Nya; Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion daripada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
    • Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan tentang Filistea, Tirus dan Etiopia Kukatakan, “Ini dilahirkan di sana.” Tetapi tentang Sion dikatakan, “Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,” dan Dia, yang Mahatinggi, menegakkannya.’
    • Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung,”Ini dilahirkan di sana.” Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai, “Semua mendapatkan rumah di dalammu.”

    Bait Pengantar Injil: Alleluya

    Ref. Alleluya, alleluya.

    Berbahagialah engkau, Perawan yang mengandung Tuhan; engkaulah Bunda Gereja yang bersukacita yang mengandung dari Roh Kudus dan melahirkan Yesus Kristus, Putramu.

    Bacaan Injil: Yoh. 19:25-34

    WAKTU Yesus bergantung di salib, di dekat salib itu berdirilah ibu Yesus dan saudara ibu Yesus, isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya, “Ibu, inilah anakmu!” kemudian kata-Nya kepada murid-Nya, “Inilah ibumu!” Dan sejak saat itu murid itu menerima ibu Yesus di dalam rumahnya.

    Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai, berkatalah Ia supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci?: “Aku haus!” Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam.

    Maka mereka mencucukkan bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur asam itu, berkatalah Ia: “Sudah selesai.”

    Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya. Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib.

    Sebab Sabat itu adalah hari yang besar maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan mayat-mayatnya diturunkan.

    Maka datanglah prajurit-prajurit lalu mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

    Demikianlah Injil Tuhan

    Berbesar Hati Menerima Kritikan

    SANGAT tidak enak ketika mendapatkan kritikan dari orang lain, apalagi ketika seseorang sudah merasa berada di puncak. Jika ada yang mengkritik, biasanya ia beranggapan bahwa kritik tersebut sebagai bentuk tidak menghormati dan usaha untuk menjatuhkannya. Lebih parah lagi, ia menganggap para pengkritik sebagai rivalnya. Bisa saja orang mengkritik karena benci atau tidak suka dengan kita, bisa juga mereka mengkritik supaya kita semakin lebih baik. Namun apapun bentuk kritikan itu, entah bersifat pedas maupun tidak, atau berasal dari kawan maupun lawan, jika kita menyikapinya dengan pikiran yang positif, maka hal itu akan memberikan sumbangsih atau manfaat besar bagi kita, sehingga kita menjadi lebih baik lagi. Kita akan termotivasi untuk bekerja lebih baik dan penuh semangat. 

    Di samping itu, kita harus menerima kritikan dengan sikap bersahabat dan tidak membenci orang yang mengkritik kita. Seseorang berkata, “Orang-orang yang melontarkan kritik bagi kita pada hakekatnya adalah pengawal jiwa kita, yang bekerja tanpa bayaran.” Maka, sayang kalau kita membencinya, sebab hal itu akan membuat kita menutup diri terhadap perubahan ke arah yang lebih baik. Kritikan juga ibarat cermin. Kita dapat melihat kelemahan dan kekuatan kita ketika bercermin dari kritikan. Sebaliknya, kita tidak akan tahu adanya kotoran, jika tidak bercermin. Selain itu jadikanlah kritikan sebagai penyemangat untuk kita meningkatkan kemampuan kita. Emas menjadi murni karena melewati proses api pemurnian. Demikian juga kita akan terasa dan menjadi lebih baik bila memperhatikan kritikan. Kritikan adalah bagian dari proses kehidupan kita dan salah satu alat Tuhan untuk mengasah kita sehingga kita dapat berkarya dan berbuah lebih banyak lagi bagi Tuhan.

    Jika kita mendapat pujian dari orang lain, anggaplah itu sebagai hal biasa, jangan lalu membanggakan diri. Namun jika kita mendapat kritikan dari orang lain, anggaplah itu sebagai harta terpendam.

    Karena itu, berbesar hatilah dalam menerima kritikan dan mintalah Tuhan memberikan kekuatan untuk menerima kritikan yang pedas, serta mohon kemampuan untuk bisa memperbaiki diri. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, mampukanlah aku untuk menerima kritikan dan memperbaiki diri jika harus diperbaiki dan biarlah hidupku menyenangkan Engkau dan menjadi berkat bagi banyak orang. Amin. (Dod).

    +BDGY.

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI