Sabtu, November 23, 2024
26.9 C
Jakarta

Bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik Jumat 21 Januari 2022

Bacaan Pertama: 1 Samuel 24:3-21

“Aku tidak akan menjamah Saul sebab dialah orang yang diurapi Tuhan.”

Pada suatu hari Saul mengambil 3000 orang pilihan dari seluruh orang Israel, lalu pergi mencari Daud dan orang-orangnya di gunung batu Kambing Hutan. Maka sampailah Saul ke kandang-kandang domba di tepi jalan. Di sana ada gua, dan Saul masuk ke dalamnya untuk membuang hajat, tetapi Daud dan orang-orangnya duduk di bagian dalam gua itu.

Lalu berkatalah orang-orang itu kepada Daud, “Telah tiba hari yang dikatakan Tuhan kepadamu: Sesungguhnya, Aku menyerahkan musuhmu ke dalam tanganmu. Maka perbuatlah kepadanya apa yang kaupandang baik!” Maka Daud bangun, lalu memotong punca jubah Saul dengan diam-diam. Kemudian berdebar-debarlah hati Daud, karena telah memotong punca jubah Saul.

 Lalu ia berkata kepada orang-orangnya, “Dijauhkan Tuhanlah kiranya dari padaku untuk melakukan hal yang demikian kepada tuanku, kepada orang yang diurapi Tuhan; dijauhkanlah aku dari menjamah dia, sebab dialah orang yang diurapi Tuhan.” Dengan perkataan itu Daud mencegah orang-orangnya; ia tidak mengizinkan mereka bangkit menyerang Saul. Sementara itu Saul bangun meninggalkan gua, hendak melanjutkan perjalanannya.

Maka bangunlah Daud, ia keluar dari dalam gua itu dan berseru kepada Saul dari belakang, katanya, “Tuanku Raja!” Saul menoleh ke belakang. Maka Daud berlutut dengan mukanya ke tanah dan sujud menyembah. Lalu berkatalah ia kepada Saul, “Mengapa engkau percaya akan perkataan orang-orang yang mengatakan: Sesungguhnya Daud mengikhtiarkan celakamu? Ketahuilah, pada hari ini Tuanku sendiri melihat, bahwa hari ini Allah menyerahkan engkau ke dalam tanganku dalam gua itu.

Ada orang yang menyuruh aku membunuh engkau, tetapi aku merasa sayang kepadamu karena pikirku: Aku tidak akan menjamah tuanku itu, sebab dialah orang yang diurapi Tuhan. Lihatlah ini, Bapaku! Lihatlah punca jubahmu ada dalam tanganku. Dari kenyataan bahwa aku memotong punca jubahmu dengan tidak membunuh engkau, dapatlah kauketahui dan kaulihat, bahwa tanganku bersih dari kejahatan dan pengkhianatan, dan bahwa aku tidak berbuat dosa terhadap engkau, walaupun engkau mengejar-ngejar aku untuk mencabut nyawaku. Tuhan kiranya menjadi hakim di antara aku dan engkau!

Tuhan kiranya membalaskan aku kepadamu, tetapi tanganku tidak akan memukul engkau; seperti peribahasa orang tua-tua mengatakan: Dari orang fasiklah timbul kefasikan. Sungguh, tanganku tidak akan memukul engkau! Terhadap siapakah raja Israel keluar berperang? Siapakah yang kaukejar? Anjing mati! Seekor kutu saja! Sebab itu Tuhan kiranya menjadi hakim yang memutuskan perkara kita! Kiranya Dia memperhatikan dan memperjuangkan perkaraku! Kiranya Ia memberi keadilan kepadaku dengan melepaskan aku dari tanganmu.” Setelah Daud selesai menyampaikan perkataan itu, berkatalah saul, “Suaramukah itu, ya anakku Daud?” Sesudah itu dengan suara nyaring menangislah Saul.

Katanya kepada Daud, “Engkau lebih besar daripada aku, sebab engkau telah melaukan yang baik kepadaku, padahal aku melakukan yang jahat kepadamu. Telah kautunjukkan pada hari ini, betapa engkau telah melakukan yang baik kepadaku: Walaupun Tuhan telah menyerahkan aku ke dalam tanganmu, engkau tidak membunuh aku. Apabila seseorang menangkap musuh, masakan dilepaskannya dia pergi dengan selamat? Tuhan kiranya membalaskan dengan kebaikan apa yang kaulakukan kepadaku pada hari ini. Dari ini semua, sesungguhnya aku tahu, bahwa engkau pasti menjadi raja dan jabatan raja Israel akan tetap kokoh dalam tanganmu.”

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah.

Mazmur Tanggapan: Mzm 57:2.3-4.6.11

Ref. Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku.

  • Kasihanilah aku, ya Allah, kasihanilah aku, sebab kepada-Mulah jiwaku berlindung; di bawah sayap-Mu aku akan bernaung sampai berlalulah malapetaka ini.
  • Aku berseru kepada Allah, Yang Mahatinggi, kepada Allah yang mengerjakan segalanya bagiku: Kiranya Ia mengirim utusan dari surga dan menyelamatkan daku, mencegah orang-orang yang menganiaya aku; semoga Allah mengirimkan kasih setia dan kebenaran-Nya.
  • Bangkitlah mengatasi langit, ya Allah! Biarlah kemuliaan-Mu meliputi seluruh bumi! Sebab, kasih setia-Mu menjulang setinggi langit, dan kebenaran-Mu setinggi awan-gemawan.

Bait Pengantar Injil: 2 Korintus 5:19

Ref. Alleluya

Dalam diri Kristus Allah mendamaikan dunia dengan Diri-Nya dan mempercayakan warta perdamaian kepada kita

Bacaan Injil: Markus 3:13-19

“Yesus memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya untuk menyertai Dia.”

Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit. Ia memanggil orang-orang yang dikehendaki-Nya dan mereka pun datang kepada-Nya. Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia, untuk diutus-Nya memberitakan Injil, dan untuk menerima dari Dia kuasa mengusir setan. Kedua belas orang yang ditetapkan-Nya itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Yakobus anak Zebedeus dan Yohanes saudaranya, yang keduanya Ia beri nama Boanerges, yang berarti anak-anak guruh; selanjutnya Andreas, Filipus, Bartolomeus, Matius, Tomas, Yakobus anak Alfeus, Tadeus, Simon orang Zelot, dan Yudas Iskariot yang mengkhianati Dia.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus

Mengakui Kesalahan

ADA seseorang yang melakukan perbuatan buruk dimasa lalunya. Sudah 30 tahun berlalu namun bayang-bayang perbuatan buruknya itu masih terus menghantuinya. Waktu itu ia sedang dalam keadaan mabuk dan obat-obatan terlarang yang biasanya dikonsumsi sudah habis. Ia tidak tahu harus berbuat apa, tetapi yang ada dipikirannya adalah harus mendapatkan obat itu. Kemudian ia masuk ke sebuah toko Middle Mart di dekat kota Middleville, Michigan, Amerika Serikat. Ia membobol brankasnya dan mengambil uang senilai 7,7 juta rupiah.

Dengan uang itu ia akan membeli obat-obatan lain dan mabuk-mabukan. Waktu terus berlalu, tahun terus berganti namun ia tidak dapat melupakan dosanya di masa lalunya. Hati kecilnya terus berbicara dan menuding dirinya, namun diabaikan. Saat tidur terbayang dengan jelas bagaimana perbuatannya saat itu. Ia menjadi sangat ketakutan. Bayang-bayang dosa itu terus mengikutinya tanpa henti. “Bukankah itu hanya hal yang biasa? Banyak orang pernah melakukannya bahkan dengan cara yang lebih sadis hingga mengorbankan nyawa. Aku hanya membobol brankasnya dan mengambil uangnya saja. Itu hanyalah sebuah kesalahan kecil,” pikirnya mencoba menenangkan hati dan pikirannya sendiri.

Namun hati nuraninya terus menghakiminya sehingga ia menyerah. “Okelah, aku salah. Apa yang harus kulakukan untuk menebus perbuatan hinaku itu?” tanyanya pada dirinya sendiri. Ia pergi ke toko itu namun sudah digunakan sebagai kantor. Pemilik tokonya telah pindah. Ia menulis surat ke kantor polisi, dan menyertakan uang tunai didalamnya senilai 11,6 juta rupiah dengan harapan mereka bisa membantunya.

Atas bantuan beberapa detektif, pemilik toko tersebut ditemukan dan uang berikut bunganya pun dapat dikembalikan kepadanya. Surat permintaan maafnya pun diterimanya dengan senang hati. Kini ia bisa bernafas lega dan tidur dengan nyenyak tanpa diikuti bayang-bayang dosa.

Tuhan memerintahkan umatnya untuk mengakui setiap kesalahan yang diperbuat. Bahkan Zakheus dengan sendirinya mengakui kesalahannya serta berjanji akan mengembalikan harta setiap orang yang diambilnya. Inilah yang terjadi saat Yesus datang ke dalam hati kita, dengan sendirinya kita akan berusaha untuk membereskan dosa-dosa yang pernah kita lakukan. Pemberesan ini perlu, karena kehidupan kita akan tenang tanpa dibebani oleh apapun. Kita juga tidak perlu lagi diikuti oleh perasaan bersalah. Tuhan Yesus berkata, “Hari ini telah terjadi keselamatan kepada rumah ini karena orang ini pun anak Abraham. Sebab anak manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”

Tuhan menyediakan pengampunan bagi setiap kita yang mau mengakui kesalahannya dan membereskannya. Ketika kita membiarkan dosa itu terus berakar dalam diri kita, hal itu telah membawa kita semakin jauh dari Tuhan. Dosa akan membuat kita kehilangan damai sejahtera dan sukacita karena iblis akan menggunakan itu sebagai senjata untuk menghantui kita. Tuhan Yesus memberkati.

Doa

Tuhan Yesus, Aku ingin melakukan pemberesan terhadap semua kesalahan dan dosaku. Berikanlah aku kemampuan untuk melakukannya. Amin.

+BDGY

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini