Minggu, Desember 22, 2024
31.3 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Hari Kamis 09 Desember 2021; Kamis Masa Adven II

Bacaan I: Yes 41:13-20

Yang menebus engkau ialah Yang Mahakuasa, Allah Israel.

AKU ini Tuhan, Allahmu. Aku memegang tangan kananmu dan berkata kepadamu, “Janganlah takut, Akulah yang menolong engkau.” Janganlah takut, hai si cacing Yakub, hai si ulat Israel! Akulah yang menolong engkau, demikianlah sabda Tuhan; dan yang menebus engkau ialah Yang Mahakudus, Allah Israel.

Sesungguhnya, Aku membuat engkau menjadi papan pengirik yang tajam dan baru dengan gigi dua jajar. Engkau akan mengirik gunung-gunung dan menghancurkannya; bukit-bukit pun akan kaubuat seperti sekam. Engkau akan menampi mereka, lalu angin akan menerbangkan mereka, dan badai akan menyerakkan mereka. Tetapi engkau akan bersorak-sorak dalam Tuhan dan bermegah dalam Yang Mahakudus, Allah Israel.

Orang-orang sengsara dan orang-orang miskin sedang mencari air, tetapi tidak ada, lidah mereka kering kehausan. Tetapi Aku, Tuhan, akan menjawab mereka, dan sebagai Allah orang Israel, Aku tidak akan meninggalkan mereka.

Aku akan membuat sungai-sungai memancar di atas bukit-bukit yang gundul, dan membuat mata air membual di tengah dataran. Aku akan membuat padang gurun menjadi telaga, dan memancarkan air dari tanah kering.

Aku akan menanam pohon aras di padang gurun, pohon penaga, pohon murad dan pohon minyak. Aku akan menumbuhkan pohon sanobar di padang belantara dan pohon berangan serta cemara di sampingnya, supaya semua orang melihat dan mengetahui, memperhatikan dan memahami, bahwa tangan Tuhanlah yang membuat semuanya itu,dan Yang Mahakudus, Allah Israel, yang menciptakannya.

Mazmur Tanggapan: Mzm 145:1.9.10-11.12-13ab

Ref: Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya.

  • Aku hendak mengagungkan Dikau, ya Allah, ya Rajaku, aku hendak memuji nama-Mu untuk selama-lamanya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
  • Segala yang Kaujadikan itu akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.
  • Untuk memberitahukan keperkasaan-Mu kepada anak-anak manusia, dan memaklumkan kerajaan-Mu yang semarak mulia, Kerajaan-Mu ialah kerajaan abadi, pemerintahan-Mu lestari melalui segala keturunan.

Bait Pengantar Injil: Yes 45:8

Hai langit, turunkanlah embunmu, hai awan, hujankanlah keadilan. Hai bumi, bukalah dirimu, dan tumbuhkanlah keselamatan.

Bacaan Injil: Mat 11:11-15

Tak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis.

PADA suatu hari Yesus berkata kepada orang banyak, “Aku berkata kepadamu, Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis.

Namun yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar dari padanya. Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Surga dirongrong, dan orang yang merongrongnya mencoba menguasainya.

Sebab semua kitab para nabi dan kitab Taurat, bernubuat hingga tampilnya Yohanes. Dan jika kalian mau menerimanya, Yohanes itulah Elia yang akan datang itu. Barangsiapa bertelinga, hendaklah ia mendengar!”

Demikianlah Injil Tuhan

SIAPA BERTELINGA, HENDAKLAH IA MENDENGAR

SEJAK Perjanjian Lama, para Nabi sudah menubuatkan kedatangan Sang Mesias. Ketika saat terlaksananya nubuat itu semakin dekat, peran Yohanes Pembaptis sangat penting. Ia bertindak seolah-olah sebagai “voor rijder” atau “pembuka jalan” bagi kedatangan Sang Mesias. Yohanes Pembaptis mempersiapkan hati umat Israel untuk menyambut kedatangan Sang Mesias, dengan menyerukan pertobatan dan mewartakan bahwa Kerajaan ALLAH sudah dekat. Dan TUHAN YESUS sendiri memuji peran besar Yohanes Pembaptis dengan mengatakan: “Sesungguhnya di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan, tidak pernah tampil seorang yang lebih besar dari pada Yohanes Pembaptis, namun yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar dari padanya.” (Mat. 11: 11). Tetapi, tidak semua orang mau mendengarkan Yohanes. Salah satu alasan adalah karena ajarannya dianggap terlalu keras dan mengganggu kenyamanan hidup para pendengarnya. Karena itu pada akhir keterangannya tentang Yohanes Pembaptis, YESUS memperingatkan: “Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar.” (ayat 15).

Kita diundang TUHAN YESUS untuk selalu mendengarkan baik ajaran Yohanes maupun terutama ajaran- NYA, yang sekarang dilanjutkan oleh Gereja. Telinga hati kita harus dibuka lebar-lebar untuk mendengarkan seruan pertobatan Yohanes Pembaptis. Dalam masa Adven ini kiranya kita perlu menanggapi seruan pertobatan itu melalui Sakramen Pengakuan Dosa. Pengakuan Dosa yang benar akan menghasilkan Rakhmat TUHAN yang berlimpah. Karena itu, kiranya kita tidak menganggap Sakramen Pengakuan Dosa itu hanya sekadar “upacara rutin” menjelang perayaan Natal dan Paskah. Pengakuan Dosa adalah suatu Sakramen, yaitu tanda kehadiran KRISTUS sendiri. Maka kita perlu persiapan batin untuk bertemu dengan YESUS KRISTUS sendiri dalam kamar pengakuan dosa itu yang diwakili oleh seorang Imam.

Melalui Nabi Yesaya, ALLAH berfirman kepada umat Israel yang sedang dalam pembuangan: “Janganlah takut, AKU-lah yang menolong engkau.” (Yes. 41: 13). ALLAH sendiri menjamin bahwa IA akan selalu mendampingi dan menuntun umat Israel. IA tidak membiarkan mereka menderita. Janji ALLAH itu juga ditujukan kepada kita saat ini. Kelahiran YESUS menjadi puncak dari penyertaan-NYA bagi umat manusia. YESUS adalah Immanuel: ALLAH beserta kita, yang sekarang ini terwujud dalam Sakramen Mahakudus. Puji TUHAN!

Bila kita renungkan lebih mendalam, mengapa orang selalu ada yang menolak ajaran Yohanes maupun ajaran YESUS KRISTUS? Tentunya banyak penyebabnya, namun di antara berbagai alasan itu, berkembangnya materialisme dan sekularisme merupakan penyebab utama pada masa kini. Bagi mereka itu, YESUS dan ajaran-NYA dianggap “tidak relevan” lagi. Bagi mereka yang menganggap diri Kristen atau Katolik, bila sudah kejangkitan kedua “isme” itu lama kelamaan akan meninggalkan iman akan KRISTUS; mereka akan berdalih: “Tanpa doa pun, hidup kita tetap berkecukupan dan baik-baik saja. Tanpa ke gereja pun, kita bisa jadi orang baik!” Materialisme memang lebih mendewakan uang dan materi untuk meraih “kebahagiaan”, bukan dengan ibadat, doa atau matiraga. Tidak dapat disangkal bahwa  uang dan materi itu salah satu alat atau sarana untuk mencapai kesejahteraan. Tetapi kita tidak bisa mengandalkannya 100% untuk meraih kebahagiaan sejati. Orang pada moment tertentu pasti akan membutuhkan sesuatu yang lebih tinggi nilainya dari pada uang dan harta. Orang akan haus pada nilai-nilai cinta kasih dan nilai spiritual. Teguran YESUS “siapa bertelinga, hendaklah ia mendengar” mengingatkan kita untuk membuka hati untuk mempersiapkan kedatangan-NYA dengan sebaik-baiknya.

Sudahkah kita persiapkan hati kita dengan sebaik mungkin untuk menyambut kedatangan KRISTUS pada hari Natal nanti?

Ya YESUS, tegurlah aku senantiasa, bila telinga hatiku menjadi tuli dan tidak mau mendengar ajakan-MU untuk bertobat sebagai persiapan menyambut kedatangan-MU. Ampunilah aku bila terlalu berfokus pada kenyamanan materi. Amin.

Selamat menyambut hari baru. Selamat beraktivitas sesuai Prokes. AMDG. Berkat TUHAN.

PK/hr.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini