Sabtu, Juli 27, 2024
30.6 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Hari Jumat 26 November 2021; Pekan Biasa XXXIV; St. Yohanes Berchmans, Pengaku Iman

Bacaan I: Dan 7:2-14

Seseorang serupa Anak Manusia datang bersama awan-gemawan.

BERKATALAH Daniel, demikian: “Pada malam hari aku mendapat penglihatan, tampak keempat angin dari langit mengguncangkan laut besar, dan empat binatang besar naik dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain.

Yang pertama rupanya seperti seekor singa, dan mempunyai sayap burung rajawali; aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati manusia.

Dan tampak ada seekor binatang yang lain, yang kedua, rupanya seperti beruang; ia berdiri pada sisinya yang sebelah, dan tiga tulang rusuk masih ada di dalam mulutnya di antara giginya. Dan demikianlah dikatakan kepadanya: Ayo, makanlah daging banyak-banyak.

Kemudian aku melihat, tampak seekor binatang yang lain, rupanya seperti macan tutul; ada empat sayap burung pada punggungnya, lagipula binatang itu berkepala empat, dan kepadanya diberikan kekuasaan.

Kemudian aku melihat dalam penglihatan malam itu, tampak seekor binatang yang keempat, yang menakutkan dan mendahsyatkan, dan ia sangat kuat. Ia bergigi besar dari besi; ia melahap dan meremukkan, dan sisanya diinjak-injaknya dengan kakinya; ia berbeda dengan segala binatang yang terdahulu; lagipula ia bertanduk sepuluh.

Sementara aku memperhatikan tanduk-tanduk itu, tampak tumbuh di antaranya suatu tanduk lain yang kecil, sehingga tiga dari tanduk-tanduk yang dahulu itu tercabut; dan pada tanduk itu tampak ada mata seperti mata manusia dan mulut yang menyombong.

Sementara aku terus melihat, takhta-takhta diletakkan, lalu duduklah Yang Lanjut Usianya; pakaian-Nya putih seperti salju dan rambut-Nya bersih seperti bulu domba; kursi-Nya dari nyala api dengan roda-rodanya dari api yang berkobar-kobar; suatu sungai api timbul dan mengalir dari hadapan-Nya; seribu kali beribu-ribu melayani Dia, dan selaksa kali berlaksa-laksa berdiri di hadapan-Nya.

Lalu duduklah Majelis Pengadilan dan dibukalah Kitab-kitab. Aku terus melihatnya, karena perkataan sombong yang diucapkan tanduk itu; aku terus melihatnya, sampai binatang itu dibunuh, tubuhnya dibinasakan dan diserahkan ke dalam api yang membakar.

Juga kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut, dan jangka hidup mereka ditentukan sampai pada waktu dan saatnya. Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya.

Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.

Mazmur Tanggapan: Dan 3:75-81

Refren: Pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Kidung:

Pujilah Tuhan, hai gunung gemunung,

Pujilah Tuhan, hai segala tumbuhan di bumi,

Pujilah Tuhan, hai segenap mata air dan bukit,

Pujilah Tuhan, hai lautan dan sungai,

Pujilah Tuhan, hai raksasa lautan dan segala apa yang bergerak di dalam air,

Pujilah Tuhan, hai unggas di udara,

Pujilah Tuhan, hai segala binatang buas dan ternak di bumi,

Bait Pengantar Injil: Luk 21:28

Angkatlah kepalamu, sebab penyelamatmu sudah dekat.

Bacaan Injil: Luk 21:29-33

Jika kalian melihat hal-hal itu terjadi,ketahuilah bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.

LALU Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada mereka: “Perhatikanlah pohon ara atau pohon apa saja. Apabila kamu melihat pohon-pohon itu sudah bertunas, kamu tahu dengan sendirinya bahwa musim panas sudah dekat.

Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya angkatan ini tidak akan berlalu, sebelum semuanya terjadi. Langit dan bumi akan berlalu, tetapi perkataan-Ku tidak akan berlalu.”

Demikianlah Injil Tuhan

Penderitaan dan Kesulitan, Tanda Kedatangan Tuhan

Pada akhir tahun liturgi Gereja, kita diajak untuk meningkatkan kesiapan kita dalam menyambut kedatangan Tuhan. Hal yang sangat penting adalah mengamati tanda-tanda kedatangan Kerajaan-Nya.

Dalam Bacaan Pertama, Nabi Daniel menceritakan penglihatannya mengenai empat binatang yang melambangkan empat dinasti dari empat kerajaan, yaitu Babilon, Media, Persia dan Yunani. Keempatnya berturut-turut telah menjajah Israel dan selama ratusan tahun menimpakan berbagai penderitaan pada mereka. Daniel juga melihat Yang Mahatinggi (Yang Lanjut Usia) duduk di singgasana, mengadili dan menghukum keempat binatang itu. (Lihat Dan 7: 2-12)

Setelah dinasti-dinasti raja itu runtuh, muncullah tokoh “seperti anak manusia”, yang datang dari surga dan dihadapkan pada Yang Lanjut Usia. Anak Manusia itu diberi kekuasaan sebagai raja, dan semua bangsa akan mengabdi kepadanya. Kerajaannya pun tidak akan musnah. (Lihat ay. 13-14) Tokoh ini kemudian juga ditampilkan sebagai Mesias yang diharapkan akan datang.

Harapan akan Raja Mesias itu akhirnya terlaksana dalam diri Yesus Kristus, yang sering menyebut diri-Nya “Anak Manusia”. “Kerajaan Allah ada di antara kamu,” (Luk. 17: 21), demikian jawab Tuhan Yesus ketika Ia ditanya oleh orang-orang Farisi. Artinya, Kerajaan Allah itu hadir lewat ajaran, karya mukijizat, dan seluruh hidup Yesus. Selanjutnya, setelah Kristus wafat dan bangkit, Kerajaan-Nya hadir di manapun bilamana ajaran Kristus serta nilai-nilai Kristiani diwartakan dan dilaksanakan dalam kehidupan manusia. Tetapi Kerajaan itu baru akan mencapai kepenuhannya pada akhir zaman ketika Raja Kristus datang kembali dalam kemuliaan.

Dalam Injil hari ini, Tuhan Yesus menyampaikan perumpamaan tentang pohon ara untuk menjelaskan bagaimana cara kita menyambut kedatangan Kerajaan-Nya. Pada musim dingin, pohon ara meluruhkan semua daunnya; dahannya meranggas kering seperti mati. Bila orang melihat pohon ara itu mulai bertunas hijau, itulah tandanya musim panas sudah dekat. “Demikian juga, jika kamu melihat hal-hal itu terjadi, ketahuilah, bahwa Kerajaan Allah sudah dekat.” (Luk. 21: 31).

Kejadian yang menandakan bahwa Kerajaan Allah sudah dekat itu telah dinubuatkan Yesus dalam perikop sebelumnya: yaitu Mesias palsu, perang antar-bangsa, gempa bumi, wabah, pertanda buruk di langit, penangkapan para murid, penganiayaan, dan penghancuran kota Yerusalem serta Bait Allah. ”Apabila semuanya itu mulai terjadi, bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat.” (Luk. 21:8-28).

Gereja Perdana memang mengalami penderitaan serta bencana menakutkan yang dinubuatkan Yesus itu. Semula mereka beranggapan, penghancuran kota Yerusalem dan Bait Allah serta pembuangan orang-orang Yahudi (tahun 70) merupakan bencana terakhir yang menandakan bahwa Umat Israel sudah selesai (bubar), Tuhan Yesus Kristus akan segera datang dalam kemuliaan, dan mereka akan hidup mulia bersama Tuhan. Tetapi, ternyata tidak demikian. Kedatangan kembali Sang Raja Kristus tidak diketahui kapan waktunya, dan hal-hal menakutkan serta penderitaan itu terus terjadi, dan masih akan terus terjadi sepanjang sejarah keselamatan.

Tetapi Tuhan Yesus berpesan, jika terjadi penderitaan dan hal-hal yang menakutkan, “ketahuilah”, itu tandanya bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Itu berarti, setiap kali kita mengalami kesulitan dan penderitaan, kita mesti percaya bahwa Kerajaan Allah datang, Tuhan hadir menyertai kita. Agar dapat menangkap tanda-tanda kehadiran Tuhan, kita mesti memiliki kepekaan batin dengan sering berdoa dan memiliki hati bersih yang tidak dikotori oleh bermacam kebiasaan buruk dalam hidup kita.

Gambaran pohon ara tadi menjelaskan keadaan para murid Kristus. Seperti pohon ara, Umat Kristiani harus menempuh ganasnya “musim dingin” sebelum melihat “musim panas”. Selama perjalanan hidup ini kita harus menderita lebih dulu sebelum mengalami kejayaan Kerajaan Allah di akhir waktu. Namun, iman dan harapan akan hidup mulia bersama Kristus di masa depan memberi kekuatan bukan hanya bagi Gereja Perdana tetapi juga bagi semua murid Kristus di setiap zaman. Setiap kali kita menghadapi kesulitan dengan iman yang teguh, saat itulah Kerajaan Allah datang di tengah situasi hidup kita.

Ya Yesus Tuhan, semoga pengharapan akan hidup mulia bersama-Mu di masa depan menguatkan aku dalam menghadapi setiap kesulitan. Semoga aku selalu melihat tanda-tanda kehadiran-Mu dalam setiap situasi, agar aku selalu berada di dekat-Mu sampai akhir hidupku. Amin.

Selamat menyambut hari baru. Selamat beraktivitas mengikuti protokol kesehatan. AMDG. Berkat TUHAN.

RS/PK/hr

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini