Sabtu, Juli 27, 2024
30.6 C
Jakarta

Pembagunan Pagar Gereja St. Paulus dari Salib Mandor: Kemanunggalan TNI dan Masyarakat Katolik

Penandatanganan prasasti pembangunan pagar Gereja St Paulus dari Salip Mandor. (Pena Katolik)

MANDOR, Pena Katolik – Pangdam XII Tanjung Pura, Mayjen TNI Sulaiman Agusto, S.IP., M.M dan Mgr. Agustinus Agus, Uskup Agung Pontianak meletakan batu pertama pembagunan pagar gereja Paroki St. Paulus dari Salib Mandor, dalam hal ini Pangdam diwakili oleh Widhioseno, S.E., M.Hum Brigjen TNI Irdam XII Tanjungpura, Senin, 08 November 2021.

Kegiatan ini dihadiri oleh Forkopimda Kabupaten Landak. Hadir juga Asintel Lantamal XII Pontianak Kolonel Marnir Yustinus Rudiman, Kanwil JKN Kalbar Edward Naigolan, Pastor Paroki, Kepala Bank Mandiri Kalbar, Julius Aho (pengusaha), tokoh agama dan tokoh masyarakat.

Uskup Agung Pontianak, Mgr. Agustinus Agus sangat mendukung dan berterima kasih kepada Pangdam XII Tanjung Pura Mayjen Sulaiman Agusto, S.IP., M.M atas kemanunggalan TNI dan masyarakat khususnya masyarakat Katolik di Paroki Mandor. “Ini merupakan sinyal adanya kedekatan dan hubungan baik antara Keuskupan dan Kodam XII Tanjung Pura,” kata Mgr. Agus.

Dalam sambutannya, Mgr Agustinus Agus juga menyampaikan syukur karena Kodam XII Tanjung Pura sudah merespon secara positif keinginan umat Katolik khususnya di Paroki St. Paulus dari Salib Mandor untuk menggunakan lahan milik TNI sebagai lahan yang digunakan secara bersama.

Brigjen TNI Irdam memberi kata sambutan dalam peletakan baru pertama pembanguna pagar Gereja St Paulus dari Salip Mandor mewakili Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Sulaiman Agusto. (Pena Katolik)

Gereja Mandor menjadi Pusat Paroki

Sehubungan dengan itu, Mgr. Agustinus mengisahkan secara singkat perkembangan umat dan gereja di wilayah Mandor tersebut. Dalam ceritanya, ia mengatakan pada tanggal 15 April 2020 lalu Mandor resmi menjadi pusat Paroki. “Kalau di pemerintahan maka Paroki diibaratkan Kabupaten atau kecamatan,” ujar Mgr. Agustinus.

Dulu Gereja Mandor hanya melayani umat yang ada di Mandor. Namun sekarang sebagai pusat paroki menjadi pusat untuk melayani seluruh umat katolik yang berada dalam wilayah kecamatan Mandor. Sampai saat ini, ada 34 kampung dengan umat Katolik kurang lebih 14.000 orang.

Mgr. Agustinus menceritakan bahwa sebelumnya Mandor dilayani oleh Paroki Sungai Pinyuh. Setelah menjadi Paroki, maka wilayah tersebut sebagian yang dari Sungai Pinyuh di ambil 15 Kampung kemudian ditambah 28 kampung yang dulu dilayani dari Paroki Pahauman.

Untuk mengantisipasi perkembangan paroki ke depan, bahwa lokasi gereja ini pasti tidak akan cukup. Karena selama ini tempat parkir hanya berada di area kecil sekitar gereja. Namun karena kegiatan dan umat yang semakin bertambah kemudian muncullah keinginan umat untuk melebarkan dan meluaskan gereja ini.

“Untuk itulah, kami mengajukan permohonan kepada pihak TNI khususnya Kodam XII Tanjung Pura untuk bisa digunakan tempat ini sebagai tempat yang digunakan secara bersama-sama,” ujar Mgr. Agustinus.

Sejalan dengan itu, lahan yang dipakai hanya digunakan untuk lahan parkir. Dalam pembicaraan sebelumnya memang pihak Keuskupan Agung Pontianak bersedia untuk mempersiapkan seluruh material untuk membangun, jadi bukan hanya pagar tetapi termasuk tempat parkir.

Peletakan baru pertama pembangunan pagar Gereja St Paulus dari Salip Mandor. (Pena Katolik)

Kemanunggalan TNI dengan masyarakat dan umat Katolik

Pada kesempatan itu juga Mgr Agustinus Agus mengaku bagi dirinya pribadi mungkin ini pertama kali terjadi. Karena adanya kerjasama yang nyata yaitu saling mendukung dan dalam hal ini adalah kemanunggalan TNI bersama masyarakat serta umat Katolik di Paroki St. Paulus dari Salib Mandor.

Bagi Mgr Agustinus Agus hal itu bukan hanya sekedar pagar namun simbolis mengandung makna relasi yang lebih mendalam.

Uskup Agung Pontianak menggarisbawahi bahwa peristiwa ini menunjukkan bahwa kehadiran TNI bersama masyarakat jauh lebih punya makna daripada sekedar tempat pagar dan tempat parkir. 

Menutup sambutannya, Mgr Agustinus Agus mengajak semua hadirin untuk berdoa bersama agar kebersamaan untuk rencana yang sudah ditetapkan dapat ditindak lanjuti demi kepentingan bersama.

“Bukan hanya untuk masyarakat Katolik, tetapi untuk seluruh masyarakat Mandor khusus dimana antara TNI dan Masyarakat sungguh memiliki kerja nyata,” tambah Uskup Agustinus.

Amanat Pangdam XII Tanjung Pura

Usai sambutan dari Uskup Agung Pontianak, selanjutnya sambutan dari Widhioseno, S.E., M.Hum Brigjen TNI Irdam XII Tanjungpura yang membacakan dan menyampaikan pesan-pesan dari Pangdam XII Tanjung Pura.

Dalam kesempatan itu Brigjen TNI Irdam Widhioseno menyampaikan atas nama Kodam XII Tanjung Pura yang mewaliki Pandam XII Tanjung Pura, Mayjen TNI Sulaiman Agusto, S.IP., M.M menyampaikan mohon maaf karena Pangdam tidak bisa hadir dalam acara ini.

“Namun seogianya Pangdam sangat ingin hadir di Mandor tapi karena tugas dari komando atas maka dengan mohon maaf yang sebesar-besarnya beliau tidak bisa hadir dan diwakilkan kepada saya,” kata Brigjen TNI Irdam Widhioseno.

Dalam sambutan yang dibacakan itu, dikatakan bahwa pertama-tama syukur kepada Tuhan yang Maha Esa karena tercapainya kesepakatan bersama antara Kodam XII Tanjung Pura dengan Keuskupan Agung Pontianak tentang penggunaan lahan dan lebih lagi untuk kepentingan bersama bagi masyarakat Paroki Mandor.

Hal ini merupakan wujud nyata kebersamaan dan kesatuan sebagai bentuk dan bukti kemanunggalan TNI dengan Rakyat.

Berkaitan dengan penandatanganan perjanjian kesepakatan bersama, diharapkan masing-masing pihak bisa berkomitmen dan mengimplementasikan poin-poin dalam perjanjian bersama tersebut.

Pangdam XII Tanjung Pura berharap dengan adanya pembangunan ini dapat memberikan rasa nyaman aman dan hikmah bagi jamaah saat beribadah sehingga bisa meningkatkan keimanan dengan Tuhan. Pangdam XII Tanjung Pura juga berdoa  semoga pembangunan ini bisa berjalan dengan lancar dan aman.

“Mandor, 8 November 2021 Panglima Kodam XII Tanjung Pura dengan tertanda cap oleh Mayjen TNI Sulaiman Agusto, S.IP., M.M.,” dibaca oleh Brigjen TNI Irdam Widhioseno.

Setelah sambutan kegiatan itu ditandai dengan meletakan batu pertama pembangunan dan penandatanganan prasasti oleh Mgr Agustinus Agus sebagai Uskup Agung Pontianak dan di paraf oleh Brigjen TNI Irdam Widhioseno yang mewaliki Pandam XII Tanjung Pura disaksikan oleh tamu undangan dan tokoh masyarakat.

Luas lahan yang nantinya akan digunakan secara bersama kurang lebih 200 meter persegi. Usai kegiatan Uskup Agustinus mengajak seluruh para tamu undangan untuk berfoto bersama kemudian dilanjutkan dengan ramah tamah.

Samuel- PenaKatolik

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini