26.3 C
Jakarta
Thursday, April 25, 2024

Bacaan Injil Hari Minggu 31 Oktober 2021; Minggu Pekan Biasa XXXI

BERITA LAIN

More

    Bacaan I: Ul 6:2-6

    Dengarkanlah, hai orang Israel,kasihilah Tuhan dengan segenap hatimu.

    SEKALI peristiwa Musa berkata kepada bangsanya, “Seumur hidup hendaknya engkau dan anak cucumu takut akan Tuhan, Allahmu,serta berpegang pada segala ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu, dan supaya lanjut umurmu, dengarlah, hai orang Israel!

    Lakukanlah ketetapan dan perintah itu dengan setia, supaya baiklah keadaanmu,dan supaya kamu menjadi sangat banyak,seperti yang dijanjikan Tuhan, Allah nenek moyangmu, kepadamu di suatu negeri yang berlimpah-limpah susu dan madunya.

    Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dan dengan segenap kekuatanmu! Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan.”

    Mazmur Tanggapan: Mzm 18:2-3a.3bc-4.47.51ab

    Ref: Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku.

    • Aku mengasihi Engkau,ya Tuhan, kekuatanku!Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahanan dan penyelamatku.
    • Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung,perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku!Terpujilah Tuhan, seruku;maka aku pun selamat dari para musuhku.
    • Tuhan itu hidup! Terpujilah Gunung Batuku,dan mulialah Allah Penyelamatku, Tuhan mengaruniakan keselamatan yang besar kepada raja yang diangkat-Nya; Ia menunjukkan kasih setia kepada orang yang diurapi-Nya.

    Bacaan II: Ibr 7:23-28

    Yesus tetap selama-lamanya;maka imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain.

    SAUDARAS-saudara,dalam jumlah yang besar kaum Lewi telah menjadi imam,karena mereka dicegah oleh maut untuk tetap menjabat imam.Tetapi Yesus tetap selama-lamanya;maka imamat-Nya tidak dapat beralih kepada orang lain.

    Karena itu Yesus sanggup juga menyelamatkan dengan sempurna semua orang yang demi Dia datang kepada Allah. Sebab Ia hidup lestari untuk menjadi Pengantara mereka. Imam Agung seperti inilah yang kita perlukan;yaitu saleh, tanpa salah, tanpa noda,yang telah terpisah dari orang-orang berdosa,dan ditinggikan mengatasi segala langit;yang tidak seperti imam-imam besar lain,yang setiap hari harus mempersembahkan kurban untuk dosanya sendiri, dan sesudah itu barulah untuk dosa umatnya.

    Hal itu sudah dilakukan Yesus satu kali untuk selama-lamanya,yakni ketika Ia mempersembahkan diri-Nya sendiri sebagai kurban. Hukum Taurat menetapkan orang-orang yang diliputi kelemahan menjadi imam agung. Tetapi sesudah hukum Taurat itu, diucapkanlah sumpah,yang menetapkan Anak yang sudah sempurna sampai selama-lamanya menjadi Imam Agung.

    Bait Pengantar Injil: Yoh 14:23

    Jika seorang mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku.Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepadanya.

    Bacaan Injil: Mrk 12:28b-34

    Inilah perintah yang paling utama,dan perintah yang kedua sama dengan yang pertama.

    PADA suatu hari datanglah seorang ahli Taurat kepada Yesus dan bertanya, “Perintah manakah yang paling utama?”Yesus menjawab,”Perintah yang paling utama ialah:

    Dengarlah, hai orang Israel,Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa!Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati,dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua ialah:Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada perintah lain yang lebih utama dari pada kedua perintah ini.”

    Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus, “Guru, tepat sekali apa yang Kaukatakan, bahwa Allah itu esa, dan tidak ada Allah lain kecuali Dia.Memang mengasihi Dia dengan segenap hati,dengan segenap pengertian, dan dengan segenap kekuatan,serta mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri jauh lebih utama daripada semua kurban bakar dan persembahan.”

    Yesus melihat betapa bijaksana jawab orang itu. Maka Ia berkata kepadanya, “Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!”Dan tak seorang pun masih berani menanyakan sesuatu kepada Yesus.

    Demikianlah Injil Tuhan

    Cemburu Sebagai Lawan Kasih

    JEAN Ducuing adalah mantan direktur kebun binatang di Pessac, Perancis. Binatang kesayangan Jean adalah seekor kuda nil yang diberi nama Komir. Komir sudah berusia 26 tahun dan ia tumbuh menjadi kuda nil yang tambun. Hampir setiap hari Jean bermain dengan Komir, sehingga Komir pun sudah akrab dengan Jean. Saking akrabnya, Jean sering memasukkan kepalanya ke dalam mulut Komir yang sangat besar itu.

    Orang-orang yang mengenal keakraban Jean dan Komir tidak akan pernah mengira bahwa akan terjadi suatu tragedi yang mengenaskan di bulan November 1999, di mana Komir berubah menjadi ganas dan menyerang Jean hingga tewas. Pada hari yang mengenaskan itu, Komir menelan Jean. Apa penyebabnya? Ternyata Komir merasa cemburu karena Jean lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mengendarai traktor barunya.

    Claude salah seorang teman Jean berkata, “Saya memerhatikan setiap kali Jean mengendarai traktor barunya maka Komir terlihat cemburu dan marah.” Karena cemburu dengan mainan baru Jean, maka kuda nil yang besar itu nekat melompati pagar kandangnya dan segera menyerang Jean hingga tewas.

      Rasa cemburu yang berlebih dan tidak terkendali akan membuat hati mereka-reka perbuatan jahat.  Memelihara rasa cemburu sama dengan memelihara kebodohan di dalam hati kita sendiri. Rasa cemburu sama seperti parasit yang tidak hanya menumpang hidup, tetapi juga menggerogoti tubuh dan kesehatan kita sedikit demi sedikit sampai kita mati. Rasa cemburu yang tidak terkontrol di dalam hati Saul telah membuahkan kedengkian yang sangat dalam terhadap Daud, sehingga Saul terus berencana untuk membinasakan Daud. Nyatalah bahwa tidak ada kasih di dalam cemburu, yang ada hanyalah nafsu untuk membalas dendam guna memuaskan keinginan hati semata. Penulis Amsal memperingatkan kita, “Panas hati kejam dan murka melanda, tetapi siapa dapat tahan terhadap cemburu?” (Amsal 27:4).

    Jika hati kita telah dikuasai oleh rasa cemburu, maka kasih Allah tidak ada di dalam hati kita dan pada akhirnya kita dapat binasa. Karena itu jagalah hati kita dengan segala kewaspadaan, karena dari dalam hatilah mengalir kasih atau rasa cemburu dan benci. Sebab itu buanglah rasa cemburu, karena rasa cemburu akan mencuri kasih dan damai sejahtera dari hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa

    Tuhan Yesus, mampukanlah aku untuk membuang rasa cemburu dari dalam hatiku. Amin. (Dod).

    Selamat pagi dan merayakan ibadah suci Minggu.Tuhan Yesus Yang Maharahim dn Sang Raja Damai membentengi kita sekeluarga dn umat manusia dimuka bumi yang berserah padaNya dengan para malaikat yang kudus dan menutup bungkus dengan DarahNya Yang Mahakudus serta melindungi kita sekel dan manusia diseluruh dunia yang berserah padaNya dari pandemi Covid 19 serta memberi kesejahteraan dn kesehatan prima sepanjang tahun 2021. Amen.

    +BDGY.

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI