Filipina menyelesaikan pembangunan patung Maria terbesar di dunia

0
14580
Patung setinggi 322 kaki di Montemaria telah menarik para peziarah dan turis. Foto: Montemari
Patung setinggi 322 kaki di Montemaria telah menarik para peziarah dan turis. Foto: Montemari

Klik untuk lihat video singkatnya

Filipina akan segera meresmikan patung Bunda Maria yang tertinggi di dunia. Monumen yang dikenal sebagai “Mother of All Asia,” atau “Tower of Peace” ini berdiri di ketinggian 315 kaki. Negara kepulauan itu berniat menggelar upacara di situ dalam perayaan 500 tahun agama Kristen tahun 2021.

Menurut website Montemaria, pembangunan sudah selesai dan situs siap diresmikan. Sayangnya, pandemi dunia menghalangi para pejabat untuk menetapkan tanggal upacara itu. Saat ini, situs ziarah Montemaria tetap ditutup karena Covid-19.

Nama “Mother of All Asia” bersumber dari doa Paus Benediktus XVI tahun 2017 kepada Bunda Maria dari Sheshan, Bunda Gereja di Cina dan Seluruh Asia. Patung Maria itu menjulang tinggi mencapai setinggi bangunan 33 lantai. Itulah patung terbesar ke-9 di dunia dan berdiri di puncak Montemaria (Gunung Maria), Batangas, Filipina.

Bagian tengah situs ziarah Montemaria itu, yakni patung Perawan Maria ini didedikasikan untuk persatuan dan perdamaian semua bangsa dan semua negara di Asia Selatan. Dengan lantai sekitar 130.000 kaki persegi, monumen ini akan berisi tempat suci Santo Yohanes Paulus II, 12 kapel Maria, satu ruang makan, teater-teater mini, dan ruang-ruang konferensi. Bangunan yang juga berisi ruang komersial dan tempat tinggal itu menjadi satu-satunya patung yang bisa dihuni di dunia.

Webite itu mencatat bahwa, setelah dibuka, pengunjung bisa naik hingga lantai pengamatan pada mahkota dengan lift atau tangga dengan lebih dari 400 anak tangga. Mahkota itu dihiasi 12 bintang untuk melambangkan 12 rasul Kristus. Demikian pula, monumen itu dibangun di atas 12 fondasi, untuk mewakili suku-suku Israel.

Pembukaan situs itu untuk umum tinggal masalah waktu. Namun, pada awal April, negara itu mengalami lonjakan infeksi Covid-19. Jika tren ini tidak mereda beberapa bulan mendatang, maka peresmiannya bisa semakin tertunda.(PEN@ Katolik/paul c pati/J-P Mauro/Aleteia)

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here