“Santo Dominikus senang pengikutnya ada dalam mantel Bunda Maria. Semua orang yang rajin berdoa bersama Bunda Maria dalam Rosario, ada dalam mantel Bunda Maria,” kata Pastor Andreas Kurniawan OP yang akrab dipanggil Pastor Andrei kepada 26 anggota Dominikan Awam yang mengucapkan kaul pertamanya sebagai Ordo Pewarta dalam Misa di Gereja Santo Agustinus, Senakin, Kecamatan Sengah Temila, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat, 24 April.
Misa dan Pengucapan Janji Saudara-Saudari Awam Ordo Pewarta Regio Pontianak itu juga dihadiri Presiden Dominikan Awam Chapter Pontianak Fransiskus Edy OP, Suster Benedita OP, Suster Lusminda OP dan Suster Ivon OP serta keluarga para Dominikan Awam, dan anggota koor dari OMK Kayu Tanam.
Dalam buku yang dibagikan kepada Dominikan Awam yang mengucapkan kaul pertama itu terdapat gambar-gambar orang kudus yang berada dalam bukaan mantel Bunda Maria, kata Pastor Andrei, seraya meminta agar buku-buku yang dibagikan tidak hanya disimpan, namun juga dibaca, karena “dalam buku itu terdapat kisah dan pengalaman hidup orang kudus yang bisa menjadi teladan.”
Di tahap awal pembekalan sebagai Dominikan Awam, peserta juga menerima Rosario “agar Dominikan Awam rajin doa Rosario dan rajin berdoa kepada Bunda Maria. Dengan Rosario kita bisa dekat dengan Bunda Maria dan dengan Puteranya.” Maria, lanjut Pastor Andrei, menginginkan umat Kristiani untuk mendoakan orang-orang yang telah dipanggil Tuhan.
Yang juga dibagikan dalam Misa itu adalah skapulir yang “menjadi simbol bahwa para Dominikan tidak sendirian dan selalu dalam perlindungan,” jelas imam itu.
Namun yang paling penting, kata Pastor Andrei, adalah janji, kaul yang pertama. “Banyak kekurangan tidak perlu khawatir. Tuhan minta kita belajar, belajar untuk setia kepada janji kita. Jatuh, coba lagi,” kata Pastor Andrei yang menegaskan bahwa sesuai buku pegangan, anggota Dominikan Awam harus berdoa Rosario setiap hari, selain melakukan doa pagi, doa sore, doa malam. “Ibadah juga harus kita lakukan, dan sesering mungkin ikut perayaan Ekaristi.”
Santo Dominikus, tegas Pastor Andrei, menginginkan kita supaya selamat, dan ketika meninggal, awam, suster dan pastor tidak ada bedanya, semua dipakaikan pakaian kedominikanan.”(PEN@ Katolik/romanus)