Home VATIKAN ‘Gereja di Irak Hidup,’ kata Paus Fransiskus dalam Misa di Erbil, Irak

‘Gereja di Irak Hidup,’ kata Paus Fransiskus dalam Misa di Erbil, Irak

1
Paus saat Misa di Erbil
Paus saat Misa di Erbil

“Hari ini, saya bisa melihat secara langsung bahwa Gereja di Irak hidup, dan bahwa Kristus hidup dan bekerja dalam hal ini, umat-Nya yang suci dan setia,” kata Paus dalam homili pada Misa penutup untuk Perjalanan Apostoliknya diIrak.

Ketika mengakhiri homili, Paus juga berkata, “Gereja di Irak, dengan rahmat Tuhan, sudah melakukan banyak hal untuk mewartakan kebijaksanaan Salib-Nya yang luar biasa ini dengan menyebarkan belas kasihan dan pengampunan Kristus, terutama kepada mereka yang sangat membutuhkan.”

Karena alasan itu, kata Paus dalam Misa Minggu 7 Maret 2021 bersama umat beriman Irak di Stadion Franso Hariri Erbil, “saya datang sebagai peziarah di tengah-tengah kalian, untuk berterima kasih dan untuk meneguhkan kalian dalam iman dan kesaksian kalian.”

Bapa Suci mendasarkan homili pada satu bagian dari Santo Paulus dalam 1 Korintus, “Kristus adalah kekuatan dan kebijaksanaan Allah.” Yesus, kata Paus, “mengungkapkan kekuatan dan kebijaksanaan di atas segalanya dengan memberikan pengampunan dan menunjukkan belas kasihan.”

Menurut Paus, terlalu sering kita “jatuh ke dalam perangkap pemikiran bahwa kita harus menunjukkan pada orang lain bahwa kita kuat atau bijak.” Karena menderita “luka perang dan kekerasan” kita tergoda untuk bereaksi “dengan kekuatan manusia, kebijaksanaan manusiawi.” Namun, lanjut Paus, “kebenarannya adalah bahwa kita semua membutuhkan kekuatan dan kebijaksanaan Allah yang diungkapkan oleh Yesus di kayu Salib.”

Tentang bacaan Injil hari Minggu, yang menceritakan cara Tuhan mengusir para penukar uang keluar dari Bait Suci, Paus Fransiskus mengatakan bahwa Allah Bapa mengutus Yesus untuk membersihkan tidak hanya Bait Suci yang dibangun dari batu, tetapi yang terpenting, bait hati kita.” Hati kita, kata Paus, harus dibersihkan “dari kebohongan yang menodai mereka, dari bermuka dua yang munafik,” dari “jaminan yang menipu,” dari “godaan kekuasaan dan uang yang merusak.”

Tapi kita tidak bisa bersihkan hati kita dengan usaha kita sendiri, kata Paus. Sebaliknya, “Yesus Kristus, Dia sendirilah, [yang] dapat membersihkan kita dari perbuatan jahat … Dia memiliki kekuasaan untuk menaklukkan kejahatan kita, untuk menyembuhkan penyakit kita, dan untuk membangun kembali bait suci hati kita.”

Paus melanjutkan dengan mengatakan, “Yesus tidak hanya membersihkan kita dari dosa-dosa kita, tetapi membagikan kuasa dan kebijaksanaan-Nya sendiri.” Yesus, kata Paus, membebaskan kita dari “gagasan sempit dan memecah belah tentang keluarga, iman, dan komunitas” guna membangun Gereja dan masyarakat inklusif yang peduli pada saudara dan saudari kita yang membutuhkan.

Di saat yang sama, Yesus “menguatkan kita untuk menahan godaan untuk membalas dendam,” dan mengutus kita, “bukan sebagai orang yang menarik-narik orang lain masuk agama Katolik, tetapi sebagai para murid misionaris, pria dan wanita yang akan bersaksi tentang kuasa Injil yang mengubah kehidupan.”

Ketika berjanji membangun Bait Suci dalam tiga hari, kata Paus, Yesus tidak hanya berbicara tentang Kebangkitan tubuhnya sendiri, “tetapi juga tentang Gereja.” Tuhan, kata Paus, “berjanji kepada kita bahwa, dengan kuasa kebangkitan, Dia bisa bangkitkan kita, dan komunitas kita, dari reruntuhan yang ditinggalkan oleh ketidakadilan, perpecahan, dan kebencian.” Yesus, “ingin mengurapi setiap luka, menyembuhkan setiap kenangan yang menyakitkan, dan menginspirasi masa depan perdamaian dan persaudaraan di negeri ini.”

Karena tindakan keselamatan dan kesehatan virus corona, sekitar 10.000 orang hadir di Stadion Franso Hariri Erbil untuk Liturgi Ekaristi Minggu, dan puluhan ribu lain mengikuti Misa itu lewat berbagai sarana komunikasi sosial, termasuk radio, televisi, dan internet.

Di akhir Misa, Paus memberkati patung Perawan Maria yang telah dirusak oleh militan ISIS. Kepala dan tangan patung telah dipotong, tetapi kepalanya kemudian ditemukan dan dipasang kembali.

Patung itu, jelas Direktur Radio Mariam di Erbil, Pastor Samir Sheer, aslinya berasal dari desa Kristen Karamles. “Setelah pemberkatan,” kata imam itu, “patung itu akan kembali ke Dataran Niniwe. Harapan umat Kristen setempat adalah agar Bunda Maria segera pulang memeluk anak-anaknya di Karamles.” (PEN@ Katolik/paul c pati/Christopher Wells/Vatican News)

Video singkat Misa Paus di Erbil

Paus menyalami umat di Erbil 1

Artikel Terkait:

Paus saat Liturgi Ilahi di Irak: dunia diubah oleh Sabda Bahagia bukan oleh kekuasaan

Paus bersama anak-anak Abraham di Irak berterima kasih telah diberi Abraham/

Paus tekankan persaudaraan dalam pertemuan dengan Ayatollah Agung Irak

Paus di Katedral Bagdad: Tuhan beri kita vaksin efektif untuk lawab virus keputusasaan

Paus desak otoritas Irak bangun kembali masyarakat di atas solidaritas persaudaraan

Paus terbang dengan pesawat kepausan untuk melakukan perjalanan apostolik ke Irak

Paus akan ke Irak sebagai peziarah perdamaian demi persaudaraan dan rekonsiliasi

1 komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version