Berdasarkan panggilan Konsili Vatikan II agar Gereja memberi kesaksian ke seluruh dunia dan mewartakan Injil kepada semua orang, Uskup Denpasar menegaskan bahwa situasi sekarang “lebih mendesak Gereja untuk memberi kesaksian secara profesional melalui kehadiran dalam fungsi sebagai garam dan terang dunia, agar memanggil dan membaharui semua orang masuk ke dalam satu keluarga umat Allah.”
Dalam Surat Gembala Uskup Denpasar dalam rangka Prapaskah dan Paskah 2021 yang disampaikan lewat tayangan Youtube, Mgr Silvester San menegaskan bahwa yang hendak dibidik adalah “agar anggota masyarakat dihantar kepada kerinduan akan kebenaran dan cinta kasih yang diwahyukan Allah.”
Karena itu Mgr San berharap agar seperti Kristus yang berkeliling sambil berbuat baik, umatnya juga “membangun relasi dengan semua orang khususnya dengan mereka yang miskin dan tertimpa kemalangan dan dengan sukarela mengorbankan diri untuk mereka” dan umat beriman juga memberikan kesaksian dengan membaktikan diri secara tepat dalam bidang-bidang kemasyarakatan dan secara istimewa bagi pendidikan anak-anak dan kaum muda untuk memerangi kebodohan dan menciptakan kondisi hidup yang lebih baik.”
Menurut uskup itu, Karya Pastoral Keuskupan Denpasar 2021 mengangkat tema “Gereja Bersaksi” berdasarkan Sinode IV yang mengamanatkan “Gereja harus berani keluar dari kenyamanan untuk menjadi terang dan garam Dunia” dan “terus membuka diri untuk membangun dialog dengan agama lain dalam semangat persatuan dan persaudaraan sehingga tercipta kerukunan hidup beragama inter dan antar.”
Tujuan dialog, jelas Mgr San, adalah “membangun sikap saling menghargai, mengikis kecurigaan, menghilangkan fanatisme, membangun persahabatan dengan semua orang demi terwujudnya persaudaraan sejati dan mewujudkan hidup bersama yang damai.”
Maka, lewat surat gembala itu Mgr San mengajak umat Katolik, kelompok kategorial dan organisasi kemasyarakatan untuk terlibat dalam menggarami dunia melalui kegiatan sosial kemasyarakatan bahkan politik. “Cermatilah dengan hati bersih dan pikiran jernih serta belajar dari kesaksian hidup para martir bahwa pola kesaksian hidup kita dalam arus globalisasi dunia zaman ini selalu disertai dengan salib yang harus dipikul, tetapi siapa yang bertahan dia akan menang,” kata Mgr San seraya menegaskan bahwa “semua umat beriman Kristiani yang telah dibaptis dipanggil menjadi saksi-saksi Kristus.”
Menurut Mgr San, Pendalaman APP 2021 Keuskupan Denpasar menghadirkan tokoh-tokoh Kitab Suci yang layak diteladani karena memberi iman berkualitas yaitu taat, rendah hati, sabar, lemah lembut, kuat dalam doa, tangguh, militan, rela berkorban, berani bersaksi.
“Berdasarkan kualitas-kualitas iman tersebut, maka terpilih tokoh-tokoh dalam Kitab Suci yaitu Musa, Stefanus, Paulus, Bunda Maria, serta Petrus dan Yohanes. Semoga kesaksian keenam tokoh tersebut semakin menguatkan iman dan memampukan kita untuk berani memberi kesaksian tentang Yesus sebagai satu-satunya penyelamat umat manusia,” demikian Mgr San dalam tayangan Youtube itu.
Namun, di awal surat gembala itu Mgr San sudah mengingatkan bahwa menjadi saksi Kristus bukan tanpa resiko. “Bahkan Yesus sendiri telah menjadi martir atau saksi hidup karena melaksanakan kehendak Allah Bapa untuk membebaskan dan menebus umat manusia dengan resiko disalibkan dan wafat di kayu salib,” kata Mgr San.
Menghadapi pandemi berkepanjangan yang melumpuhkan hampir semua bidang kehidupan manusia, seperti pendidikan, dan ekonomi yang meliputi usaha perhotelan, restoran, transportasi, travel, pariwisata, “juga peribadatan dan karya pastoral Gereja,” Mgr San mengajak umat hidup berdamai dengan Covid-19, caranya dengan “menyesuaikan diri dengan pola hidup di era new normal dengan tatanan baru.”(PEN@ Katolik/paul c pati)