Gereja Stasi Hari 5:
Di sini ada altar kayu tempat Santo Petrus pernah merayakan Misa. Aleteia mengundang Anda melakukan ziarah Prapaskah virtual melalui 42 gereja stasi Roma: satu gereja per hari, dari 17 Februari hingga 11 April.
Prapaskah pernah dimulai pada hari Minggu, “in capite jeiunii,” mungkin pada malam hari di stasi Santo Yohanes Lateran, katedral Roma. Katedral itu adalah Tahta Uskup Roma, Paus, dan oleh karena itu menjadi “omnium Urbis et Orbis ecclesiarum mater et caput” (ibu dan kepala semua gereja di dunia).
Basilika itu berawal dari masa Konstantinus dan dibangun antara tahun 312 dan 319. Sejak itu, dan selama hampir 1.000 tahun, para paus tinggal di sini. Tahun Suci pertama dalam sejarah dinyatakan dan dirayakan di sini tahun 1300.
Basilika itu mengalami kebakaran, gempa bumi, invasi, dan rekonstruksi akibat bencana-bencana itu. Selain berbagai pemugaran, nama juga mengalami penambahan. Awalnya bernama Juruselamat, di abad ke-9 bernama Santo Yohanes Pembaptis, kemudian Santo Yohanes Penginjil di abad ke-12. “Lateran” mengacu pada lokasinya, properti yang pernah dimiliki oleh keluarga Laterani yang kaya di Roma.
“Tabula Magna Lateranensis” mendaftarkan relikui-relikui yang ada di basilika itu. Di antaranya adalah sepotong jubah Yohanes Pembaptis, dan jubah Santo Yohanes Penginjil.
Basilika ini juga menyimpan relikui-relikui penting lainnya. Di bawah altar disimpan meja kayu yang dikatakan merupakan meja tempat Santo Petrus merayakan Misa, dan dalam sibori besar di atas altar tersimpan pecahan tengkorak Santo Petrus dan Santo Paulus.
“Waktunya telah genap. Kerajaan Allah sudah dekat. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil!”(Markus 1:15)
(PEN@ Katolik/pcp/Marinella Bandini/Aleteia)
Artikel Terkait:
Berdoa secara virtual di Basilika Santo Agustinus, tempat Santa Monica beristirahat
Yohanes dan Paulus, pejabat-pejabat Romawi yang menjadi martir
Serigala betina atau naga? Gereja San Giorgio di Velabro
Aleteia ajak ziarah Prapaskah virtual melalui 42 gereja stasi di Roma satu gereja per hari
Santa Sabina, tempat Santo Dominikus harus hindari batu yang dilempar oleh iblis