Home VATIKAN Pengkhotbah Paus, Pastor Cantalamessa, tak mau jadi uskup meski diangkat jadi kardinal

Pengkhotbah Paus, Pastor Cantalamessa, tak mau jadi uskup meski diangkat jadi kardinal

0

 

Pastor Raniero Cantalamessa OFMCap (Antoine Mekary | ALETEIA)
Pastor Raniero Cantalamessa OFMCap (Antoine Mekary | ALETEIA)

Para kardinal tak harus jadi uskup, meski biasanya begitu. Pastor Raniero Cantalamessa OFMCap meminta dan mendapat dispensasi itu. Kardinal terpilih Raniero Cantalamessa, pengkhotbah Rumah Tangga Kepausan, tidak akan ditahbiskan sebagai uskup meskipun ia diangkat menjadi kardinal, 28 November. Sakramen Tahbisan Suci memiliki tiga derajat, diakon, imam, dan uskup. Para uskup menerima kepenuhan sakramen.

Tidak perlu menjadi uskup untuk menjadi kardinal, tetapi kesempatan untuk pentahbisan uskup biasanya menyertai pengangkatan ke Dewan Kardinal, dalam kasus-kasus yang relatif sedikit, saat pria yang diangkat belum uskup. Pastor Cantalamessa, imam Kapusin yang diangkat menjadi kardinal itu, meminta dispensasi (pengecualian) tahbisan uskup itu. Paus pun memberikan dispensasi itu.

Santo John Henry Newman terkenal karena meminta dispensasi serupa. Situs yang merinci kehidupan dan kanonisasi Kardinal Newman menjelaskan, “Berita bahwa [John Henry Newman] akan menjadi kardinal merupakan pembenaran meyakinkan akan ortodoksi dan kesetiaannya pada Gereja Katolik. Dia sendiri menyatakan ‘awan terangkat selamanya.” […] Paus Leo sangat menyukai Pastor Newman dan keinginannya untuk tetap setia pada iman sehingga Paus itu menyebutnya sebagai, ‘Il mio cardinale,’ yang berarti ‘kardinalku.’

Pastor Newman memilih ‘Cor ad cor loquitur’ (pembicaraan hati ke hati) sebagai moto kardinalnya. Ketika diangkat jadi kardinal, Pastor Newman secara khusus meminta untuk tidak ditahbiskan sebagai uskup […] dan meminta untuk diizinkan tetap di Birmingham. Kedua permintaan itu dikabulkan dan dia terus hidup sebagai kardinal, masih menulis, di Oratory Birmingham.

Di kolom harian Italia, Faro di Roma, Pastor Cantalamessa yang dipilih menjadi kardinal menjelaskan alasan dia meminta dispensasi itu. “Fungsi uskup,” jelas imam itu, “adalah menjadi gembala dan nelayan. Di usia saya [86, catatan editor], sangat sedikit bisa saya lakukan sebagai ‘gembala; di sisi lain, apa yang bisa saya lakukan sebagai ‘nelayan’ bisa terus saya lakukan dengan mewartakan Firman Tuhan.”

Dia bukan satu-satunya non-uskup dalam Kolese Kardinal. Pastor Albert Vanhoye SJ mendapat dispensasi dengan alasan sama ketika Paus Benediktus XVI mengangkatnya jadi kardinal, 2006. Pastor Ernest Simoni OFM dari Albania diangkat jadi kardinal tahun 2016 oleh Paus Fransiskus sebagai pengakuan atas keberaniannya menghadapi penganiayaan di bawah rezim Komunis Enver Hoxha, juga menerima dispensasi tahbisan uskup.

Berbeda dengan Pastor Cantalamessa, dua non-uskup lain yang akan menjadi kardinal telah atau akan ditahbiskan menjadi uskup, yakni Pastor Mauro Gambetti, kutodi biara Saudara Hina Dina Fransiskan dari Assisi akan ditahbiskan sebagai uskup 21 November. Sedangkan, Direktur Roma Caritas Pastor Enrico Feroci telah ditahbiskan sebagai uskup agung, 15 November. Sampai saat itu imam itu adalah gembala di tempat kudus Roma bernama Cinta Ilahi.(PEN@ Katolik/paul c pati/Kathleen N. Hattrup/ALETEIA)

Artikel Terkait:

Penunjukan Kapusin sederhana, miskin sebagai Kardinal adalah pengakuan akan Firman Tuhan

Gereja Katolik mendapat 13 kardinal baru sembilan di antaranya berhak ikut konklaf

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version