Sabtu, Juli 27, 2024
26.1 C
Jakarta

Paus ajak umat viralkan kasih dan globalisasikan harapan dalam terang iman

Paus Audiensi Umum 30 September 2020

Mengakhiri rangkaian katekese tentang dampak pandemi virus corona, dalam Audiensi Umum 30 September, Paus Fransiskus merefleksikan jalan harapan dan cinta, saat dunia terus menderita, dan mengajak, “Mari viralkan kasih dan globalkan harapan dalam terang iman.”

Paus mencatat, “masyarakat yang adil dan setara adalah masyarakat lebih sehat” dan bersama-sama kita bisa bekerja menuju Kerajaan yang Kristus buka untuk kita, “Kerajaan terang di tengah kegelapan, kerajaan keadilan di tengah banyak kemarahan, kerajaan sukacita di tengah begitu banyak rasa sakit, kerajaan penyembuhan dan keselamatan di tengah penyakit dan kematian.”

Dalam beberapa pekan terakhir, kata Paus, “kita telah merenungkan bersama” tentang cara menyembuhkan dunia dari penderitaan akibat pandemi. Sebagai murid-murid Yesus, “membiarkan diri dibimbing oleh iman, harapan dan kasih,” kata Paus, kita mengusulkan untuk mengikuti langkah-langkah-Nya, berpihak kepada orang miskin, memikirkan kembali penggunaan barang-barang material dan menjaga rumah kita bersama.

Paus melanjutkan dengan berharap agar kita “tetap menatap Yesus” yang menyelamatkan serta menyembuhkan dunia dan menjaga semua orang “tanpa membedakan ras, bahasa atau bangsa.” Untuk melakukan ini, dan mengikuti jejak-Nya, jelas Paus, kita harus “merenungkan dan menghargai keindahan setiap manusia dan setiap makhluk,” semua yang dikandung di hati Tuhan.

Dengan cara ini kita bisa mengenali Kristus yang hadir di dalam diri saudara-saudari kita yang miskin dan menderita, untuk berjumpa mereka dan mendengarkan tangisan mereka dan tangisan bumi yang menggema, lanjut Paus.

Dalam mengakui Kristus kita akan dapat meregenerasi masyarakat dan tidak kembali ke apa yang disebut “normalitas,” kata Paus seraya menjelaskan bahwa normalitas yang pernah kita tahu adalah “sakit dengan ketidakadilan.”

Virus itu telah menyoroti begitu banyak ketidakadilan, yang semuanya adalah akibat dari umat manusia, lanjut Paus. Sebaliknya, kita dipanggil untuk normalitas Kerajaan Allah, “di mana ada roti untuk semua dan lebih banyak lagi untuk cadangan, organisasi sosial didasarkan pada kontribusi, sharing dan distribusi, bukan pada memiliki, mengeluarkan dan mengumpulkan.”

“Untuk keluar dari pandemi, kita harus menemukan obatnya bukan hanya untuk virus corona, tetapi juga untuk virus-virus manusia dan sosial ekonomi yang hebat,” kata Paus.(PEN@ Katolik/pcp berdasarkan Vatican News)

 

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini