Untuk pertama kalinya di Kalimantan Barat, sebuah gereja dibangun di lingkungan Polres dan sebuah mesjid dibangun di sampingnya. Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus ikut meletakkan batu pertama pembangunan masjid itu sebelum memberkati gereja.
Peletakan batu pertama pembangunan Masjid Nur’ Aman dan Peresmian dan Pemberkatan Gereja Santo Ignatius Loyola di Paroki Salib Suci Ngabang, dilakukan 21 Agustus 2020. Peresmian gereja dilakukan oleh Bupati Landak Karolin Margret Natasa dan Kapolda Irjen Pol Sigid Tri Hardjanto, dan pemberkatan dilakukan Mgr Agustinus Agus.
Mgr Agus melihat adanya gereja di lingkungan polres yang berdekatan dengan masjid sebagai sebuah terobosan dan langkah luar biasa. Menyadari bahwa tidak jarang terjadi perpecahan karena berbeda keyakinan, Mgr Agus mengajak semua umat untuk bersyukur atas langkah dan simbol yang merupakan bentuk keberagamaan di polres itu.
“Tantangan tetap ada, tapi yakinlah Tuhan selalu membantu orang yang berkehendak baik. Tepatlah kalau Santo Ignatius Loyola menjadi nama gereja di lingkungan ini karena santo itu adalah pelindung tentara dan polisi,” kata Mgr Agus.
Dalam homili Misa dengan konselebran Kapelan STKIP Pamane Talino Ngabang Pastor Sabinus Lohin CP dan Kepala Paroki Salib Suci Ngabang Pastor Barnabas Meriko OFMCap, Mgr Agus berharap gereja itu “bukan hanya menjadi hiasan namun menjadi kebanggaan dan digunakan agar kita sebagai Gereja-Gereja Kecil sungguh menjadi kuat dan dihormati oleh masyarakat.”
Uskup juga mengingatkan bahwa manusia perlu istirahat dan waktu mengheningkan diri. “Sehebat apapun manusia, perlu istirahat sejenak, merenung sejenak untuk ingat diri sendiri, datang dan dekat dengan Tuhan untuk bisa bekerja lagi,” kata Mgr Agus.
Bupati Karolin Margret Natasa berharap gereja dan masjid yang sedang dibangun bisa meningkatkan keimanan semua anggota Polri yang bertugas, “dan menjadi simbol keberagamaan dan harmonisasi di Kabupaten Landak, Kota Ngabang alias Kota Intan, dan meningkatkan keimanan sekaligus mempererat persaudaraan bagi umat beragama di Polres dan di Landak.”
Kapolda Kalbar Irjen Pol R Sigit Tri Hardjanto mengatakan masjid dan gereja yang dibangun di wilayah Polres Landak dapat menjadi semangat baru dan makin meningkatkan moral pribadi, sebab bagaimanapun setiap manusia butuh saat hening untuk membina diri.
Terharu sekaligus bangga karena semua jajarannya menyaksikan acara membahagiakan dan mengharukan itu, Kapolda melihat gereja dan mesjid berdampingan itu “merupakan simbol kerukunan.”
Menurut Kapolres Landak Ade Kuncoro rencana pembangunan gereja dilaksanakan tahun 2019. Ia mengaku ide itu muncul dari Kapolres yang lama, namun belum terselenggara, dan dipesankan pada penerusnya kalau bisa dilanjutkan.
Polres Landak memiliki 440 personil, separuhnya Muslim dan separuhnya non-Muslim.(PEN@ Katolik/samuel)
semoga semakain memperkokoh Toleransi antar umat beragama dan sayang persaudaraan yang sejati sebagaimana kita adalah bersaudara, dalam satu Bangsa,satu Bahasa dan Satu Tanah Air Indonesia Jaya.