Sebagai Dominikan kami memiliki empat pilar hidup yang menjadi penyeimbang hidup kami. Ada hidup doa, hidup komunitas, hidup studi dan kerasulan. Keempatnya harus seimbang dan tidak boleh berat sebelah. Sama seperti kaki kursi, kalau ada satu kaki lebih pendek maka duduk pun tidak nyaman, keempat pilar menjadikan seorang Dominikan memiliki hidup yang pas dan nyaman. Keempat-empatnya harus sama-sama dilakukan sehingga seorang Dominikan terlihat benar-benar holistik. Kalau ada yang berat sebelah maka yang lain harus dapat membuatnya seimbang. Hari ini, 25 Agustus, lewat Mat. 23:23-26, kita juga diundang Yesus agar memiliki hidup yang seimbang. Keimanan dan sikap kita harus sama-sama menunjukan bahwa kita adalah murid Allah yang sejati. Kadang kala kita lupa akan hal-hal sederhana yang ada. Kita lebih suka fokus pada hal-hal menarik dan cukup besar. Tetapi, kalau hal-hal sederhana saja kita lupa bagaimana bisa bertahan dan setia pada hal-hal besar yang ada. Yesus mengajak kita untuk sadar akan tugas dan apa yang harus kita lakukan. Terkadang kita terganggu dengan hal-hal yang bukan menjadi esensi sebenarnya. Yesus mau menunjukan bahwa aturan memang penting, tetapi lebih penting bagaimana bisa berbelarasa dan berlaku adil dan penuh kasih kepada sesama. Sahabat, semoga undangan Yesus hari ini sungguh membuat kita semakin sadar akan nilai-nilai kemanusiaan yang harus kita pelihara. Dengan demikian hidup kita sungguh menjadi seimbang dan tidak berat sebelah, karena lebih mementingkan aturan dibandingkan kasih dan sikap adil kepada sesama yang membutuhkan. Jangan sampai aturan-aturan malah membutakan mata hati kita.(FRAY.EL.OP)