Istilah Trinitas (Tritunggal) memang tidak ada di Kitab Suci, karena istilah ini pertama kali dipakai oleh Tertulian, seorang teolog Katolik di abad ke-3 Masehi, saat dia berhadapan dengan ajaran sesat atau bidaah, atau modalisme. Tetapi bukan berarti kebenaran tentang Trinitas tidak ada di Kitab Suci. Ada, sungguh ada dalam Kitab Suci tetapi namanya belum Trinitas.
Dalam Perjanjian Lama, bahkan dalam Kitab Kejadian sudah ada beberapa teks yang mirip Trinitas. “Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi. Bumi belum berbentuk dan kosong, gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah, ‘Jadilah terang.’ Lalu terang itu jadi.” Dalam Kej 1:1-3 itu terlihat kata Allah, Roh Allah dan Sang Firman, yakni Yesus sendiri.
Penjelasan itu dikemukakan oleh Pastor Valentinus Bayuhadi Ruseno OP dalam “Katekese: Misteri Tritunggal: Kasih, Mengasihi, dan Dikasihi” yang ditayangkan 5 Juni 2020 oleh “Jejak Kudus.” Banyak ayat lain dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru menjelaskan tentang kebenaran Trinitas itu. Semua itu bisa didengar dalam tayangan itu.
Pastor Bayu yang kini bertugas di Paroki Redemptor Mundi Surabaya juga hadir bersama teman seangkatannya di Seminari Mertoyudan yang merupakan anggota Serikat Jesus yakni Pastor Surya Awangga SJ yang berkarya di Semarang. Kedua imam itu lulus dari seminari itu tahun 2006.
Kedua imam muda itu berbagi presentasi. Selain menampilkan Trinitas dalam Kitab Suci, Pastor Bayu juga menampilkan Trinitas dalam Tradisi Dominikan, khususnya secara teologis oleh Santo Thomas Aquinas, kemudian Pastor Surya tentang Trinitas dalam Konsili-Konsili Awal Gereja serta Trinitas dalam Tradisi Ignatian.
Tayangan ini “sungguh bagus” dan dalam dua hari sudah disaksikan lebih dari 1000 orang. Maka, kalau Anda belum menyaksikan, mungkin tepat kalau Anda melakukannya di Hari Raya Tritunggal Mahakudus, 7 Juni 2020, ini dengan klik link di bawah, agar semua jelas. (PEN@ Katolik/pcp)
