“BREAKING NEWS 5 Warga Kotamobagu Positif Terpapar Virus Corona Covid-19, Kasus bertambah di Sulut.” Seorang ibu yang sedang memegang sapu untuk membersihkan rumahnya menggeleng kepalanya membaca judul berita dari Tribun Manado, Kamis 12 April 2020 itu.
Demikian video pendek berdurasi 6,13 menit yang diproduksi oleh Komsos Christi Regis Kota Kotamobagu dari Paroki Kristus Raja Kotamobagu, Sulawesi Utara, dimulai. Video itu diikutsertakan dalam lomba Pekan Komunikasi Sosial Nasional (PKSN) dengan tema “Hidup Menjadi Cerita: Menjahit Kembali yang Terputus dan Terbelah,” 24-30 Mei 2020.
Video di YouTube dengan judul “Salam dari Yakobus” itu, menurut Komsos KWI ternyata masuk nominasi 10 terbaik.
Menanggapi hal itu, Kiki Angelo Kawengian sebagai sutradara dan Crew Christi Regis Kotamobagu menjelaskan kepada PEN@ Katolik, 2 Juni 2020, bahwa komsos paroki itu mau ikut dalam lomba itu karena pesan PKSN itu “sangat tepat di tengah Covid-19, saat kita hanya diam di rumah untuk bekerja dan berdoa.”
Menurut Kiki, “Salam dari Yakobus” adalah “video singkat tentang suara hati kita semua, yang sejak adanya pandemi Covid-19, mulai takut dan cemas, bimbang, ragu bahkan putus asa, sehingga semua aktivitas mulai terbatas.”
Dengan video itu, Kiki berharap “kita dapat berkaca diri dari ayat Yakobus 1:1-8 yang mengajak kita berbahagia apabila kita jatuh di dalam berbagai pencobaan, karena ujian terhadap imanmu menghasilkan ketekunan yang membuat kita lebih matang, sempurna dan utuh.”
Percayalah, lanjut Kiki, “Tidak ada satu orang pun yang Allah tidak uji.” Jadi, lanjutnya, “Allah membentuk iman kita menjadi dewasa dan matang melalui ujian-ujian iman tersebut.”
Itulah yang ingin disampaikan lewat video itu kepada seluruh umat Katolik, lebih khusus OMK “agar tidak mudah putus asa dan serahkanlah persoalan itu hanya kepada-Nya serta yakin virus ini akan segera berakhir.”
Kiki juga mengajak OMK untuk lebih kreatif dalam menggunakan teknologi “sehingga tidak mudah bosan dan jenuh selama berada di rumah, dan jangan mudah mempercayai segala macam hoax yang berkembang saat ini.”
Selain Kiki yang bertugas sebagai sutradara dan editor, video itu juga dikerjakan oleh Riyuri sebagai penulis naskah dan puisi, Regina Tandaju dan Stevan Tandaju sebagai juru kamera dan drone, Deddy Silap sebagai penata suara dan cahaya, serta para pemeran termasuk Kepala Paroki Pastor Rio Sumajow Pr.
Pemeran lain adalah Felani Towaki, Ferdinand Kolibu, Marcel Tandaju, Novie Supit, Ditha Tandaju, Viecel Tandaju, Gerardus Worang, Lexy Gosal, Fenny Kawengian, Steven Polandos, Budi Bajak, Shinta Paendong, Josh Bajak, Linda Lumangkun, Since Menajang, Lucia Rompas, dan Filly Kawengian.(PEN@ Katolik/michael)