Paus Fransiskus: Tidak ada toleransi terhadap rasisme, tetapi tanpa kekerasan

0
1670

 

Dalam sambutannya kepada umat beriman berbahasa Inggris dalam Audiensi Umum mingguan, 3 Juni 2020, Paus Fransiskus berbicara kepada orang-orang Amerika Serikat, saat protes terus berlanjut di seluruh negara itu. “Saya telah menyaksikan dengan penuh keprihatinan keresahan sosial yang mengganggu di negara kalian dalam beberapa hari terakhir, setelah kematian tragis George Floyd,” kata Paus. “Kita tidak bisa mentolerir atau menutup mata terhadap rasisme dan pengucilan dalam bentuk apa pun dan juga mengklaim mempertahankan kesucian setiap kehidupan manusia.” Paus kemudian mengutip pernyataan baru-baru ini dari Uskup Agung Los Angeles yang juga ketua Konferensi Waligereja Amerika Serikat Mgr José Gomez yang mengecam kekerasan dalam beberapa protes. “Kita juga harus menyadari bahwa ‘kekerasan di malam-malam belakangan ini merusak diri sendiri dan menghancurkan diri sendiri. Kekerasan tidak ada untungnya dan begitu banyak hilang’.” Hari ini, lanjut Paus, dia bergabung dengan Gereja di Saint Paul dan Minneapolis, dan seluruh AS, “dalam doa untuk ketenangan jiwa George Floyd dan semua yang lain yang kehilangan nyawa akibat dosa rasisme.” Paus lalu mengajak mereka memanjatkan doa penghiburan bagi keluarga dan teman-teman mereka yang berduka dan memohon rekonsiliasi nasional dan perdamaian. “Semoga Bunda Maria dari Guadalupe, Bunda Amerika, menjadi perantara bagi semua orang yang mengupayakan perdamaian dan keadilan di negeri kalian dan di seluruh dunia.”(PEN@ Katolik/paul c pati berdasarkan Vatican News)

Artikel Terkait:

Para uskup AS mencela pembunuhan George Floyd, sesalkan kekerasan dan kehancuran

 

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here