Home MANCANEGARA ‘Sakramen Mahakudus’ dicuri dari Kapel Adorasi, diduga digunakan untuk ritual takhayul

‘Sakramen Mahakudus’ dicuri dari Kapel Adorasi, diduga digunakan untuk ritual takhayul

1
Kepala Paroki Hippo Mgr Julius Heruela, Pastor Paroki St. Agustin dari Paroki Hippo, menunjukkan bagaimana mereka mengunci monstran tempat Sakramen Mahakudus dicuri tanggal 2 Januari 2020. (Judy Flores)
Kepala Paroki Hippo Mgr Julius Heruela, Pastor Paroki St. Agustin dari Paroki Hippo, menunjukkan bagaimana mereka mengunci monstran tempat Sakramen Mahakudus dicuri tanggal 2 Januari 2020. (Judy Flores)

Hosti Kudus di Kapel Adorasi Santo Agustinus di Paroki Hippo, Bacong, Negros Oriental, Keuskupan Dumaguete, dicuri dan diyakini digunakan dalam ritual takhayul, Kamis, 2 Januari 2020. Uskup Dumaguete Mgr Julito Cortes telah menginstruksikan kapel itu untuk melakukan aksi pertobatan setelah pencurian itu.

Wanita penjaga kapel itu, Radrigo Solibio, mengetahui hilangnya Sakramen Mahakudus itu tak lama sebelum tengah hari dan segera melaporkan kejadian itu kepada Pastor Paroki Bacong Mgr Julius Heruela. Mgr Heruela mengatakan hanya Hosti Kudus yang dicuri dan monstran ditinggalkan karena terkunci.

“Ini bukan pertama kalinya Hosti Kudus dicuri dari paroki ini,” kata Mgr Heruela. Sakramen Mahakudus bisa saja dicuri untuk digunakan dalam ritual takhayul yang secara lokal dikenal sebagai “tuo-tuo,” kata imam itu seperti dilaporkan oleh Ryan Christopher J Sorote dari CBCPNews, 6 Januari 2020.

Exorcist Keuskupan Dumaguete Pastor Ronnie Ablong mengatakan, Hosti Kudus itu bisa dijual untuk digunakan dalam Misa hitam setan atau sebagai jimat keberuntungan. “Menurut laporan, Misa hitam di Cebu menggunakan Hosti Kudus. Misa itu bisa juga terjadi di keuskupan (Dumaguete),” imam itu memperingatkan.

Sebagai bagian dari aksi pertobatan segenap paroki itu, dilakukan doa sepanjang 24 jam dan prosesi cahaya aurora. Mgr Heruela memohon agar berdoa bagi kembalinya Hosti Kudus yang dicuri itu.

Uskup Cortes mengatakan, jika pencuri itu Katolik, ia akan segera dihukum dengan ekskomunikasi. “Orang Katolik yang melakukan ini terkena eksentikasi latae sententiae atau ekskomunikasi otomatis,” kata Uskup Cortes dalam sebuah pernyataan.

Jika Sakramen Mahakudus itu ditemukan, harus segera dimakan oleh seorang imam atau dilarutkan dalam air dan dimakamkan, jelas uskup itu.

“Saya meminta agar semua imam dan umat Allah untuk waspada di paroki, oratori, dan kapel mereka, di mana Sakramen Mahakudus disimpan, agar terhindar dari penistaan,” lanjut uskup yang pernah menjadi pastor paroki di paroki itu.(PEN@ Katolik/pcp berdasarkan CBCPNews)

1 komentar

  1. Semoga umat Allah semakin dewasa. Bijaksana dan menjadi berkat bagi sesama umat manusia se dunia. God Bless Us all. Amen

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version