Tahta Suci bebastugaskan Mgr Adi Seputra MSC, angkat Mgr Saklil sebagai Administrator Apostolik

0
9999
Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke yang juga Uskup Timika Mgr John Philip Saklil memimpin Perayaan Ekaristi di Katedral Santo Fransiskus Xaverius Merauke dengan konselebran Pastor Hengky Kariwop MSC dan Pastor Andreas Fanumbi Pr dibantu  Diakon Randy Putra Lau, 28 Juli 2019 (PEN@ Katolik/ym)
Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke yang juga Uskup Timika Mgr John Philip Saklil memimpin Perayaan Ekaristi di Katedral Santo Fransiskus Xaverius Merauke dengan konselebran Pastor Hengky Kariwop MSC dan Pastor Andreas Fanumbi Pr dibantu Diakon Randy Putra Lau, 28 Juli 2019 (PEN@ Katolik/ym)

Tahta Suci telah membebastugaskan Mgr Nicolaus Adi Seputra MSC sebagai Uskup Agung Merauke dan memberi dia kesempatan untuk menjalani masa On Going Formation (bina lanjut) di Roma dalam jangka waktu yang tidak ditentukan.

Keputusan itu berlaku sejak Sabtu 27 Juli 2019, Pukul 17.00 WIT saat pengumuman itu dibacakan oleh Uskup Timika Mgr John Philip Saklil di hadapan para imam, biarawan dan biarawati di Rumah Bina Merauke.

Mgr John Philip Saklil telah diangkat oleh Tahta Suci sebagai Administrator Apostolik Keuskupan Agung Merauke (KAME) untuk mengisi Sede Plena di KAME. Selain itu, Tahta Suci mengangkat Uskup Bandung Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC menjadi Visitor Apostolik untuk membereskan kasus-kasus yang ada di KAME.

Sede Plena sendiri artinya bahwa uskup setempat masih berwewenang, tapi karena yang bersangkutan meninggalkan keuskupan untuk jangka waktu lama maka perlu ada Administrator Apostolik yang membantu di keuskupan yang bersangkutan.

“Saya sebagai administrator apostolik, dengan tugas penuh mendapat otoritas menjalankan tugas uskup dalam kepemimpinan di Keuskupan Agung Merauke. Jadi saya merangkap, saya menjalankan tugas sebagai uskup di Keuskupan Timika dan juga diberikan kepercayaan sebagai Uskup Administrator di Keuskupan Agung Merauke,” kata Mgr John Philip Saklil saat menyampaikan pengumuman itu dalam  Misa di Paroki Katedral Santo Fransiskus Xaverius, Minggu 28 Juli 2019.

Mgr Saklil mengimbau umat di KAME untuk bisa menerima segala keputusan Paus dengan penuh ketaatan, sebagai ungkapan iman Katolik dengan mengatakan, “Apapun yang akan terjadi adalah kehendak Tuhan.”

“Saya mengimbau seluruh umat Katolik di Keuskupan Agung Merauke untuk dengan penuh ketaatan menerima segala keputusan dari Paus dan kita menjalankan hidup kita ke depan dengan penuh iman dan dengan semangat kebersamaan sebagai satu Gereja,” pesa Mgr Saklil.

Sebagai Administrator Apostolik KAME, Mgr Saklil juga mengajak umat untuk tidak mencari-cari kesalahan dan mengumbarnya serta memprovokasi segala masalah yang terjadi. Di samping itu, umat juga diajak untuk terlibat aktif dalam berbagai kegiatan paroki, tak hanya sebatas pada perayaan besar.

“Apapun terjadi, dengan penuh ketaatan, kami semua, Uskup Niko, Uskup Timika dan Uskup Anton, taat atas keputusan Roma. Apapun yang diputuskan oleh Paus, kami taat. Itulah Gereja Katolik dan kita melihat ke depan apa yang terbaik untuk kehidupan iman kita dalam kebersamaan kita,” tegas Mgr Saklil.

Dalam perayaan itu, Mgr Saklil juga mengangkat Pastor Hengky Kariwop MSC sebagai Pastor Paroki Katedral Santo Fransiskus Xaverius Merauke. (PEN@ Katolik/Yakobus Maturbongs)

Uskup Timika Mgr John Philip Saklil yang diangkat menjadi Administrator Keuskupan Agung Merauke (PEN@ Katolik/ym)
Uskup Timika Mgr John Philip Saklil yang diangkat menjadi Administrator Keuskupan Agung Merauke (PEN@ Katolik/ym)

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here