Parlemen Uganda berupaya untuk menghormati Santo Paus Paulus VI

0
1583
cq5dam.thumbnail.cropped.750.422 (14)
Para uskup SECAM

Di tengah pertemuan pleno Simposium (Pertemuan) Konferensi-Konferensi Waligereja Afrika (SECAM) dan perayaan-perayaan yubileum emas simpoisum itu, Parlemen Republik Uganda tanggal 25 Juli 2019 mengumumkan bahwa Anggota-Anggota Parlemen negara itu membicarakan dan menghormati Santo Paus Paulus VI. Menurut informasi dari Parlemen, dukungan Santo Paus Paulus VI telah membuat negara itu menerima pengakuan internasional yang luar biasa.

Santo Paus Paulus VI mengkanonisasi 22 martir Uganda di tahun 1964 dan kemudian mengunjungi negara itu tahun 1969. Dalam kunjungan itu, Paus meresmikan SECAM di Uganda.

Surat kabar Daily Monitor Uganda melaporkan, upaya untuk mendapatkan resolusi Parlemen untuk menghormati Santo Paus Paulus VI digerakkan oleh Anggota Parlemen Wanita dari Distrik Amuru, Lucy Akello. Uskup-uskup Katolik Afrika, yang selama seminggu berada di Uganda untuk perayaan-perayaan emas dan pleno SECAM, mengamati proses di Dewan Perwakilan Rakyat itu dari ruangan para tamu terhormat.

Dalam debat parlemen itu, Akello mengatakan bahwa kanonisasi dan kunjungan Santo Paus Paulus VI ke Uganda ikut membantu pengembangan iman di negara itu. Tindakan itu menyebabkan lahirnya deklarasi 3 Juni sebagai hari libur umum yang dikenal sebagai Hari Para Martir.

Wakir rakyat dari Distrik Amuru itu selanjutnya menyarankan agar Uganda menemukan cara yang sesuai  untuk menunjukkan hutang negara itu kepada Santo Paus Paulus VI dan kepada Uskup Agung Kampala waktu itu Mgr Joseph Kiwanuka atas sumbangannya bagi negara.

Misionaris Afrika (Pastor Putih) dan Uskup Agung Kampala Mgr Joseph Nakabaale Kiwanuka, orang Uganda, adalah salah satu dari orang Afrika pertama yang ditahbiskan menjadi Uskup Katolik. Dia hadir saat Paus Paulus VI mengkanonisasi para Martir Uganda tanggal 18 Oktober 1964 di Roma.

Mendukung langkah itu, Anggota Parlemen dari Ruhinda Utara, Thomas Tayebwa, juga setuju bahwa Paus Paulus VI telah memberikan sumbangan besar bagi perkembangan spiritual negara itu.

Wakil Pertama Menteri Pertama, Jenderal Moses Ali berkata, “Saya juga ingin memberikan penghormatan kepada para misionaris yang membawa agama (ke Uganda). Saya tidak tahu akan jadi apa Uganda tanpa kedatangan orang-orang ini (misionaris), dan sekarang kami damai karena mereka berdoa untuk negara ini,” kata Jenderal Ali.

Ketua Parlemen Uganda, Rebecca Kadaga, mengakui kehadiran para Uskup SECAM yang mengunjungi Parlemen dan berinteraksi dengan para anggota parlemen dan staf.

Ketua Konferensi Waligereja Uganda Mgr Joseph Anthony Zziwa memuji Parlemen karena berupaya menghormati Santo Paus Paulus VI dan mendiang Uskup Agung Joseph Kiwanuka. (PEN@ Katolik/pcp berdasarkan Vatican News Layanan Bahasa Inggris Afrika)

 

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here