Menurut data statistik 2018, jumlah umat Keuskupan Agung Pontianak (KAP) sebanyak 428.452 jiwa, sedangkan jumlah imam 106, suster 410, dan bruder 52. “Bisa dibayangkan begitu kontrasnya perbandingan antara jumlah pastor dan jumlah umat yang harus dilayani. Kalau setiap imam melayani umat purna waktu, maka setiap imam melayani 4.402 umat Katolik.”
Vikjen KAP Pastor William Chang OFMCap mengungkapkan data itu dalam ibadat pembukaan Expo Panggilan Keuskupan Agung Pontianak dalam rangka Hari Panggilan Sedunia ke-56 yang berlangsung di Katedral Santo Yosef Pontianak 10-12 Mei 2019.
Kenyataannya, lanjut Pastor William Chang, tidak setiap imam melayani paroki, dan “masih banyak stasi di daerah-daerah terpencil belum terlayani dengan baik karena kekurangan tenaga imam, sehingga dalam setahun mereka hanya bisa mengikuti Perayaan Ekaristi beberapa kali saja.”
Dikatakan bahwa tenaga imam, bruder dan suster belum memadai sementara pelayanan bidang pendidikan, kesehatan, karya sosial, dan karya kemanusiaan begitu banyak dan tidak tertangani dengan baik, jelas Rektor Sekolah Tinggi Teologi Pastor Bonus-Siantan, Pontianak.
Maka, imam itu mengajak anak-anak sekolah dan OMK yang hadir untuk turut memikirkan masa depan Gereja yaitu dengan memberi perhatian khusus kepada panggilan hidup membiara, menjadi imam, bruder dan suster.
“Bagi yang berkeinginan menjadi imam, bruder dan suster, silahkan mengunjungi 29 stand dari berbagai tarekat, ordo dan kongregasi di basement katedral ini, carilah informasi dan hubungi pihak-pihak terkait yang telah ditunjuk,” kata Pastor William seraya mengutip sabda Yesus kepada para murid-Nya, “Tuaian memang banyak, tetapi pekerja sedikit” (Matius 9:37).
Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus lalu memberikan berkat penutup dan membuka Expo Panggilan itu. “Atas nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus, saya membuka kegiatan Expo Panggilan ini,” ungkap Mgr Agus sembari memukul gong sebanyak tujuh kali.
“Semoga melalui kegiatan ini kesadaran di kalangan umat Katolik semakin kuat bahwa ternyata ada panggilan hidup lain dan khusus, selain hidup berkeluarga. Keuskupan kita masih kekurangan imam, bruder dan suster untuk melayani umat dan aneka pelayanan kategorial. Oleh karena itu saya mengundang orang muda yang hadir di sini untuk bersedia menjawab panggilan Tuhan menjadi imam, bruder dan suster,” kata Mgr Agus.
Expo Panggilan itu diikuti oleh para frater dari Seminari Tinggi Antonino Ventimiglia, serta kongregasi CM, Putri Kasih, Alma, SMFA, CSE, Putri Karmel, OFMCap, OSCap, MTB, MSC, CP Putra dan CP Putri, SFD, KFS, OSA, OSM, MSA, OP Suster dan Pastor, SDC, PRR, CDD, OSJ, OAR, PISA, SVD, SMG dan SFIC.
Pembukaan Expo Panggilan itu diawali dengan perarakan dari komplek Persekolahan Bruder menuju Gereja Katedral. Semua tarekat religius, pelajar, utusan mahasiswa dan religius mengikuti prosesi sambil membawa baliho yang bertuliskan nama masing-masing tarekat dan sekolah, dan berjalan mengikuti Drum Band SMA Santo Paulus Pontianak. (PEN@ Katolik/Suster Maria Seba SFIC)