Home VATIKAN Pertemuan Februari: Para uskup hendaknya bertemu dengan para korban pelecehan

Pertemuan Februari: Para uskup hendaknya bertemu dengan para korban pelecehan

0
Paus Fransiskus pada  Sinode Para Uskup  (Vatican Media)
Paus Fransiskus pada Sinode Para Uskup (Vatican Media)

Dalam surat kepada ketua-ketua Konferensi Waligereja, keempat anggota panitia pelaksana pertemuan “Perlindungan anak di bawah umur di dalam Gereja” mendesak para peserta “untuk menjangkau dan mengunjungi para korban pelecehan seksual yang dilakukan klerus di negara Anda masing-masing sebelum bertemu di Roma, agar secara langsung mempelajari penderitaan yang mereka alami.”

Panitia Pelaksana itu terdiri dari Kardinal Blase J Cupich, Kardinal Oswald Gracias, Uskup Agung Charles J Scicluna, dan Pastor Hans Zollner SJ. Paus Fransiskus mengundang para ketua Konferensi Waligereja seluruh dunia untuk hadir dalam pertemuan di Vatikan, 21-24 Februari 2019.

Dalam pernyataan terpisah, Direktur Kantor Pers Takhta Suci, Greg Burke, mengatakan pertemuan dengan penyintas pelecehan “adalah cara konkret dalam mengutamakan korban, dan membenarkan kengerian dari apa yang terjadi.” Pertemuan tentang perlindungan anak di bawah umur itu, katanya “akan terfokus pada tiga tema utama: tanggung jawab, akuntabilitas dan transparansi.”

Dalam surat itu, panitia pelaksana mengundang peserta untuk berkumpul “dalam solidaritas, kerendahan hati, dan penyesalan guna memperbaiki kerusakan yang telah dilakukan, seraya bersama-sama berkomitmen terhadap transparansi, dan meminta semua orang di Gereja bertanggung jawab.”

“Bapa Suci meminta kita berterima kasih atas dukungan kalian mengisi kuesioner terlampir agar persiapan pertemuan itu lebih baik, dan segera mengajak kalian mengambil jalan ini bersama-sama. Bapa Suci yakin, melalui kerjasama kolegial, tantangan-tantangan yang dihadapi Gereja dapat diatasi,” tulis mereka.

Surat itu juga berisi kuesioner untuk diisi oleh para uskup. Kuesioner itu, tulisnya, merupakan sarana peserta “untuk mengekspresikan pendapat mereka secara konstruktif dan kritis saat kita bergerak maju, untuk mengidentifikasi di mana diperlukan bantuan guna membuat reformasi sekarang dan di masa depan, dan untuk membantu kita mendapatkan gambaran lengkap tentang situasi dalam Gereja.”(PEN@ Katolik/paul c pati berdasarkan Vatican News)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version