Home MANCANEGARA Membunyikan lonceng gereja tidaklah cukup untuk melawan pembunuhan, kata seorang imam

Membunyikan lonceng gereja tidaklah cukup untuk melawan pembunuhan, kata seorang imam

0
Pastor Albert Alejo SJ minta orang-orang Gereja untuk bertindak melawan pembunuhan, dalam Kongres Filipina tentang Evangelisasi Baru di Paviliun Quadricentennial UST di Manila, 18 Juli 2018. Foto: MARTINA SUMMER DAGAL

Di hari pertama Kongres Filipina tentang Evangelisasi Baru di Manila, seorang imam Katolik mendesak para klerus dan pelaku hidup bakti untuk “bangun” dan bertindak memperjuangkan kehidupan di saat pembunuhan di Filipina terus berlanjut.

Pembela perdamaian Pastor Albert Alejo mengatakan, Gereja harus bersuara menentang pembunuhan seperti yang dilakukannya terhadap RUU Kesehatan Reproduksi. “Masalah sebelumnya adalah RUU Kesehatan Reproduksi. Para suster dan seminaris mau datang ke Kongres untuk membela kesucian hidup. Tapi sekarang, telur yang dibuahi sudah menjadi orang dewasa … yang sedang dibunuh. Mengapa kalian tidak mau melakukan sesuatu?” tanya Pastor Alejo.

“Bukankah ini waktunya bagi Gereja untuk lebih aktif? Apakah kita menunggu sampai lonceng gereja berbunyi?” ini kata sosiolog agama, ‘Kami butuh engkau nabi’,” kata imam itu. Beberapa bulan terakhir, beberapa keuskupan menyerukan agar lonceng gereja dibunyikan saat mereka berdoa bagi para korban pembunuhan terkait narkoba.

Menurut imam Yesuit itu, diperlukan orang-orang Gereja untuk terlibat aktif dalam “diskursus publik” bahkan di tengah serangan-serangan terhadap gereja. “Apakah kita tetap sebagai pengamat?” tanya Pastor Alejo.

“Kita perlu belajar bahasa bergabung, ikut serta dalam diskursus publik dan siap untuk diganggu oleh orang yang melihat kesalahan dalam diri kita. Tapi seharusnya itu tidak membuat kita berhenti berbicara,” lanjut imam itu.

Pastor Alejo memperingatkan juga bahwa pembunuhan imam hanyalah indikasi adanya “budaya impunitas” (kejahatan tanpa hukuman yang menimbulkan ancaman serius bagi hak asasi manusia. Red.) (pcp berdasarkan tulisan Joselle Dela Cruz di CPCPNews, 19 Juli 2018)

Artikel Terkait:

Keluarga Dominikan Filipina akan puasa melawan pembunuhan akibat perang melawan narkoba

Para uskup Filipina ajak umat berdoa, mengaku dosa, beramal untuk masa masa sulit

Umat Katolik Filipina berdemo menentang ancaman terhadap kehidupan

Gereja mendesak pertobatan atas pembunuhan yang merajalela di Filipina

Para uskup Filipina khawatir, perang lawan narkoba tewaskan 81 orang dalam empat hari

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version