26.1 C
Jakarta
Saturday, April 20, 2024

Peserta Jamnas Sekami 2018 akan terus wartakan sukacita Injil dan mencintai kebinekaan

BERITA LAIN

More
    Komitmen
    Para remaja serta animator dan animatris peserta Jamnas Sekami 2018 di Pontianak mengucapkan komitmen di Katedral Santo Yosef Pontianak/Foto tangkapan layar dari video panitia Jamnas Sekami 2018.

    Dengan tangan kanan terkepal di dada kiri sambil berdiri di Katedral Santo Yosef Pontianak terdengar seruan, “Kami, remaja dan animator-animatris, peserta Jambore Nasional Sekami 2018 berkomitmen  terus mewartakan sukacita Injil dengan menjalankan semangat dasar Sekami: doa, derma, kurban dan kesaksian; dan semboyan children helping children.”

    Komitmen misioner peserta Jamnas Sekami 2018 di Pontianak itu dibaca bersama-sama dengan panduan Direktur Nasional Karya Kepausan Indonesia (Dirnas KKI) Pastor Markus Nur Widipranoto Pr di akhir Misa Penutupan 2018 di Katedral Santo Yosef Pontianak 6 Juli 2018.

    Sekitar 1300 peserta jamnas dari 35 keuskupan di Indonesia (Keuskupan Agung Ende dan keuskupan Maumere tidak datang) kemudian mengucapkan komitmen kedua bahwa mereka akan, “selalu belajar menerima, menghargai dan mencintai kebinekaan yang ada dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud kasih kami kepada Kristus.”

    Di hadapan Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus yang memimpin Misa serta konselebran  Sekjen Konferensi Waligereja Indonesia Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC, Uskup Agung Palembang Mgr Aloysius Sudarso SCJ, Uskup Sanggau Mgr Yulius Mencuccini CP dan Uskup Emeritus Pontianak Mgr Hieronymus Herculanus Bumbun OFMCap, mereka lanjutkan komitmen ketiga untuk “selalu menggunakan cara-cara yang benar dalam mewujudkan kehidupan yang rukun dan damai di tengah keanekaragaman suku, ras, agama, dan budaya di masyarakat dan negara Indonesia.”

    Mereka sudah pulang ke keluarga, paroki, keuskupan masing-masing, dan sesuai komitmen empat, mereka “siap sedia menjadi misionaris yang selalu membantu terwujudnya gerakan anak-anak Sekami di tempat kami masing-masing.” Dan, semua tugas misioner tersebut, sesuai poin kelima, hendak mereka persembahkan “kepada Yesus, Sang Misionaris Sejati.”

    Setelah pulang, Mgr Subianto yang juga Uskup Bandung meminta dalam homili Misa itu agar anak-anak Sekami menunjukkan identitas anak-anak missioner. “Sanggupkah anak-anak melawan arus, menjadi anak-anak anti nyontek, anti korupsi dan anti narkoba? Itulah tugas perutusan sangat konkret dalam hidup kita. Jangan mengaku anak-anak Sekami kalau masih nyontek!” tegas Uskup Bandung itu.

    Selama jamnas, selain kegiatan outdoor dan dinamika terpimpin, peserta menerima edukasi tentang “Hakekat Gereja Misioner” dan melakukan dialog sukacita dengan Mgr Agus, Mgr Sudarso dan Uskup Ketapang Mgr Pius Riana Prapdi. Dalam Misa itu, Mgr Subianto meminta mereka melihat dan mencari akar masalah mereka agar mampu mengikuti Yesus seperti Matius. “Selama akar masalah tidak ditinggalkan, tidak mungkin kita berjumpa dengan Tuhan dan mengalami sukacita, dan sepulang dari jambore ini kita belum menemukan Tuhan.”

    Namun uskup itu yakin selama jambore para remaja bukan hanya berjumpa teman baru tapi sungguh bertemu Tuhan sehingga mengalami sukacita. “Mari pergi dari akar masalah dengan terus melaksanakan aktivitas doa, derma, kurban dan kesaksian (2D2K). Kalau sudah dilaksanakan, laksanakan jauh lebih banyak lagi, sehingga teman-teman lain akan mengenal kita sebagai anak-anak missioner.”

    Menurut Mgr Subianto, kebinekaan itu adalah ciptaan, anugerah dan kehendak Tuhan, maka anak-anak Sekami harus menikmati kekayaan luar biasa itu secara bersama. Maka, uskup berharap ketika pulang orangtua kaget melihat anaknya mengalami sukacita luar biasa dan mau mengabdikan diri bagi keluarga, Gereja dan bangsa.

    Dan, di saat kebinekaan bangsa sedang terancam, Mgr Subianto minta agar anak-anak Sekami “menjadi duta-duta kebinekaan bangsa Indonesia sehingga dengan demikian mudah-mudahan orangtua boleh bertanya ‘kapan ada jamnas untuk orangtua,’ karena mereka melihat anak-anaknya menjadi luar biasa hanya dalam tiga hari di Pontianak. Anak-anak mungkin juga berkata, ‘mama-papa, saya ketemu Yesus di Pontianak’ dan kalau mama-papa mau sukacita, ikutlah Yesus!”(paul c pati)

    Artikel Terkait:

    Animatris Sekami main sulap agar anak-anak kenal Yesus tapi menangis di meja makan

    Peserta Jamnas Sekami 2018 didampingi malaikat penjaga dan pendamping rohani

    Dialog uskup-peserta Jamnas Sekami ada tawaran sembako untuk ibadah di rumah ibadah lain

    Mgr Agus minta anak remaja Sekami untuk kristis tapi percaya kepada mama papa dan teman

    Pemerintah buka Jamnas Sekami ajaran tentang perdamaian penting di era globalisasi

    Anak-anak remaja Sekami berdatangan ke Pontianak untuk berbagi sukacita dalam keragaman

    Dirnas KKI Pastor Markus Nur Widipranoto mengajak peserta Jamnas Sekami mengepalkan tangan dan mengucapkan komitmen mereka/Foto tangkapan layar dari video panitia

    Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC meminta anak-anak Sekami tunjukkan identitas anak-anak missioner/Foto Komsos KAP

    Mgr Antonius Subianto Bunjamin OSC meminta anak-anak Sekami tunjukkan identitas anak-anak missioner/Foto Komsos KAP

    Misa Penutupan Jamnas Sekami 2018 dipimpin Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus/Foto Komsos KAP
    Misa Penutupan Jamnas Sekami 2018 dipimpin Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus/Foto Komsos KAP

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI