Seorang imam Katolik terhindar dari kematian saat seorang pria melepaskan tembakan ke mobilnya di Kota Calamba, Filipina, pada hari Rabu, 6 Juni 2018. Namun dalam serangan itu, Pastor Rey Urmeneta Pr dari Paroki Malaikat Agung Santo Michael di Calamba harus dilarikan ke rumah sakit karena terluka. Menurut laporan polisi, serangan itu terjadi sekitar pukul 9.40 pagi ketika imam itu sedang dalam perjalanan bersama sekretarisnya menuju tempat pertemuan. Pastor Urmeneta, yang pernah bertugas sebagai kapelan polisi, menderita luka di punggung bagian kiri dan lengan kirinya, tetapi sekarang dalam kondisi stabil. Pihak berwenang mengatakan bahwa tersangka melarikan diri dengan motor yang dikemudikan orang lain ke arah yang tidak diketahui. Pastor Urmeneta adalah imam diosesan dari Keuskupan San Pablo, namun keuskupan itu belum mengeluarkan pernyataan tentang insiden itu. Pastor Urmeneta menjadi korban ketiga serangan kekerasan terhadap klerus dalam rentang waktu enam bulan. Pada bulan April, Pastor Mark Ventura dari Keuskupan Agung Tuguegaraio ditembak mati tak lama setelah merayakan Misa Minggu di kota Gattaran, Cagayan. Tanggal 4 Desember, Pastor Marcelito Paez dari Keuskupan San Jose juga ditembak mati oleh orang-orang yang masih tidak dikenal di Jaen, provinsi Nueva Ecija. (pcp berdasarkan CBCPNews)