Home MANCANEGARA Para uskup Peru dukung ‘Pawai untuk Kehidupan’ dan mengecam agen yang promosikan...

Para uskup Peru dukung ‘Pawai untuk Kehidupan’ dan mengecam agen yang promosikan aborsi

0
cq5dam.thumbnail.cropped.750.422 (6)
‘Pawai untuk Kehidupan’ di Lima

Dalam pesan untuk demonstrasi “Pawai untuk Kehidupan” yang berlangsung di ibukota Lima, Sabtu, 5 Mei 2018, Konferensi Waligereja Peru menunjukkan bahwa kehidupan yang belum dilahirkan masih dilindungi oleh Konstitusi Peru.

“Adalah bertentangan dan tidak konsisten bahwa, sementara masyarakat Peru berjuang melawan kejahatan, pembunuhan, penculikan, dan pembunuhan wanita serta berusaha untuk mengakhiri pembunuhan, masih ada gerakan dan organisasi dengan pendanaan besar mempromosikan aborsi dan menyerang orang yang dikandung. Orang, yang benar-benar tidak berdosa dan tidak berdaya, tidak dapat membela diri sendiri dari penyerang,” tulis para uskup.

Diperkirakan 800.000 orang berpawai melalui jalan-jalan di Lima untuk mempromosikan budaya pro-kehidupan di Peru. Konstitusi Peru tidak secara eksplisit menyebutkan aborsi, sebaliknya mengacu pada hak orang yang belum lahir untuk diperlakukan secara legal seperti orang sudah dilahirkan. Aborsi hanya diperbolehkan kalau kehamilan membuat hidup atau kesehatan ibu terancam. Wanita yang mengupayakan aborsi karena alasan lain dapat dipenjara maksimal dua tahun. Yang melakukan aborsi dapat dipenjara hingga empat tahun. Kontrasepsi tersedia di negara itu, tetapi tidak untuk remaja dan pasangan yang belum menikah.

Pesan dimulai dengan mengingatkan orang-orang yang berkumpul itu bahwa hak untuk hidup adalah hak pertama seseorang, “karena itu adalah hak fundamental dan dasar dari semua hak lain.” Maka, kehidupan tidak dapat bergantung pada keputusan manusia.

Pesan itu dilanjutkan dengan kata-kata, “Kita harus berhati-hati dan mencela setiap kebijakan publik yang tidak memperhitungkan orang yang dikandung, karena kehidupan dimulai dari konsepsi dan konstitusi politik kita melindungi dan membesarkannya  tanpa diskriminasi atau syarat sosial.”

Pesan itu berakhir dengan pengamatan bahwa masyarakat yang tidak mempertahankan kehidupan yang belum dilahirkan pada akhirnya akan menghadapi kehancuran mereka sendiri.

Sebuah pesan juga dikirim ke Pawai untuk Kehidupan yang berlangsung di Amerika Serikat. Pesan itu menggemakan kata-kata Paus Fransiskus ketika mengunjungi Peru “Jangan biarkan pengharapan dicuri. Marilah bekerja bersama!”(pcp berdasarkan Vatican News)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version