Hari Minggu 7 Januari 2017 di Roma dirayakan sebagai Hari Pembaptisan Tuhan. Pada hari itu Paus Fransiskus membaptis tiga puluh empat bayi dari pegawai Vatikan di Kapel Sistina dan meminta orang tua agar menjadi orang pertama yang meneruskan iman kepada anak-anak mereka.
Meski di tengah tangisan bayi, Paus Fransiskus memberkati 18 bayi perempuan dan 16 bayi laki-laki satu per satu dan memberikan Sakramen Pembaptisan kepada mereka semua. Pada hari raya mengenang pembaptisan Yesus di Sungai Yordan, Paus memberi homili dalam bahasa Italia tanpa teks dan menggunakan kata “dialek” guna menggambarkan bahasa yang perlu digunakan untuk memastikan pewartaan iman dalam keluarga.
Menurut Paus, keluarga-keluarga harus menggunakan “dialek” mereka sebagai “bahasa” untuk saling berkomunikasi. “Bayi punya dialek sendiri. Kalau satu bayi mulai menangis, yang lain akan ikut, dan terdengar sebagai sebuah orkestra,” kata Paus.
Namun, lanjut Bapa Suci, Yesus sendiri meminta kita “untuk menjadi seperti anak-anak: kita tidak boleh melupakan bahasa anak-anak ini. Itu bahasa yang Yesus suka. Maka, doa-doa kita harus sederhana, seperti bahasa anak-anak.”
Setelah berbicara mengenai “bahasa keluarga,” di akhir homili, Paus Fransiskus memberikan beberapa saran praktis bagi orang tua. “Jika bayi-bayi kalian ‘mulai konser’, itu berarti mereka tidak nyaman atau lapar. Dan kalau mereka lapar, berilah mereka makan. Ini juga adalah ‘bahasa cinta’.
Selain itu, saat Doa Angelus bersama umat beriman yang berkumpul di Lapangan Santo Petrus pada hari itu, Paus Fransiskus mengajak umat Kristiani untuk mengetahui tanggal pembaptisan mereka, saat mereka menerima karunia Roh Kudus dari Allah dan merayakannya.(pcp berdasarkan Radio Vatikan)