Doa adalah kekuatan dalam keluarga. Itu adalah keyakinan Komisi Keluarga Keuskupan Manado. Maka, di saat doa bersama dalam keluarga-keluarga saat makan, sebelum tidur dan bangun pagi mulai cenderung jarang terjadi, komisi itu membawa tema “Keluarga Bahagia adalah Keluarga yang Berdoa” dalam program pendampingan bagi pimpinan umat dan pembina perkawinan.
Ketika menggelar program pendampingan bagi pimpinan umat dan pembina perkawinan di Paroki Maria Ratu Damai Melongguane dan Paroki Santa Maria Mangaran, Talaud, Komisi Keluarga Keuskupan Manado yang dipimpin ketua komisi, Selvie Rumampuk, juga membawa tema itu.
Sebanyak 48 pimpinan umat yang terdiri dari Pengurus Dewan Pastoral Paroki, Stasi dan Wilayah Rohani serta Pembina Perkawinan “yang merupakan ujung tombak di tengah umat” di dua paroki yang ada di Kabupaten Kepulauan Talaud itu mengikuti kegiatan yang digelar di Paroki Melongguane, 11-12 November 2017.
Doa bersama dalam keluarga pun menjadi salah satu materi, berkaitan dengan cara membangun keluarga bahagia, yang disampaikan oleh Pasutri Johanis Pantouw-Selvie Rumampuk. Materi lain adalah komunikasi yang baik dalam keluarga, keterbukaan, kejujuran, kerelaan memaafkan satu sama lain, dan menjadikan keluarga sebagai Gereja kecil.
Selain mendengarkan paparan materi-materi itu, dalam kegiatan yang dibuka dan ditutup oleh Kepala Paroki Maria Ratu Damai Melongguane Pastor Delis Umbas SJ, peserta juga berdiskusi seputar peran sebagai suami dan sebagai istri.
Selvie Rumampuk mengatakan kepada PEN@ Katolik bahwa kegiatan itu dimaksudkan untuk memberi pembekalan kepada pembina atau pendamping keluarga dan agar mereka dapat memberi persiapan perkawinan kepada calon nikah. “Setelah kegiatan ini diharapkan peserta menerapkan apa yang telah mereka terima baik untuk keluarga maupun kepada umat termasuk kepada calon-calon nikah,” katanya. (A. Ferka)