Sebuah ibadah ekumene berlangsung di Basilika Makam Suci Yerusalem tanggal 22 Maret 2017 saat, karya pemugaran kapel yang berisi tempat pemakaman Yesus diresmikan. Perwakilan dari semua Gereja Kristen setempat berkumpul bersama para undangan termasuk Patriark Ekumenis Bartolomeus, pemimpin spiritual dunia Ortodoks. Paus Fransiskus diwakili oleh perwakilan Vatikan untuk Israel dan Palestina, Uskup Agung Giuseppe Lazzarotto.
Kunjungan ke Tanah Suci sering digambarkan sebagai menemukan kelima Injil, tempat di mana setiap batu dan setiap nama jalan menghidupkan peristiwa-peristiwa Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Kota Yerusalem adalah pusat pengalaman itu. Di sana orang-orang Kristen dapat mengikuti jejak Yesus sepanjang peristiwa Pekan Suci dan Paskah, menjalani jalan salib ke tempat penyaliban, pemakaman, dan kebangkitan-Nya.
Namun selama bertahun-tahun, Edicule, atau kapel kecil di dalam Basilika Makam Kudus tempat makam Yesus berada sudah sangat perlu perbaikan, rusak karena banyaknya peziarah, polusi dan dengan tingkat kelembaban yang tinggi.
Tahun lalu program pemulihan intensif dimulai dengan anggaran yang diperkirakan sebesar 3,5 juta dolar AS. Tiga kelompok utama Kristen yang bertugas menjaga tempat-tempat suci, yakni Ortodoks Yunani, Armenia dan Kustodia Fransiskan membiayai karya, bersama-sama dengan dana dari pemerintah Yunani, Otoritas Palestina dan dari keluarga kerajaan Yordania.
Vatikan juga memberikan sumbangan sebesar satu juta dolar untuk proyek dan pemugaran Basilika Kelahiran di Betlehem. Uang akan sangat diperlukan karena peresmian hari itu hanya menandai tahap pertama dari proyek yang jauh lebih besar untuk mengangkat lantai, memasang kembali pipa-pipa dan menopang fondasi tempat suci itu.
Untuk situs yang sering masuk dalam pemberitaan di tahun-tahun silam masa lalu karena perkelahian yang pecah antara imam atau biarawan yang berdebat tentang siapa yang bertanggung jawab atas bagian-bagian tempat suci itu, ibadah hari itu merupakan berita bagus tentang kerjasama ekumenis yang sukses.
Meskipun demikian, dalam fase kerja berikutnya penggalian arkeologis lebih lanjut dapat juga dilakukan. Mengingat pentingnya situs ini, yang Paus Fransiskus dan Patriark Bartolomeus kunjungi bersama hampir tiga tahun lalu, tidak ada yang tahu apa yang bisa ditemukan para arkeolog. Semangat kerjasama dan kesaksian Kristen bersama disoroti oleh para pembicara di liturgi hari ini, tetapi akan terus sangat dibutuhkan dalam tahun-tahun mendatang. (pcp berdasarkan Radio Vatikan)