Minggu, Desember 22, 2024
29.9 C
Jakarta

Jumat, 23 Desember 2016

namanya-yohanes

HARI BIASA KHUSUS ADVEN IV (U)
Novena Natal hari ke-8 – Santo Yohanes dari Kety; Santo Servulus

Bacaan I: Mal. 3:1-4; 4:5-6

Mazmur: 25:4-5b.8-9.10.14 R: Luk. 21:28

Bacaan Injil: Luk. 1:57-66

Genaplah bulannya bagi Elisabet untuk bersalin dan ia pun me­lahir­kan seorang anak laki-laki. Ketika tetangga-tetangganya serta sanak saudaranya men­dengar, bahwa Tuhan telah menunjukkan rahmat-Nya yang begitu besar kepadanya, bersu­kacitalah mereka bersama-sama dengan dia. Maka datanglah mereka pada hari yang kedelapan untuk menyunatkan anak itu dan mereka hendak menamai dia Zakharia menurut nama bapanya, tetapi ibunya berkata: ”Jangan, ia harus dinamai Yohanes.”Kata mereka kepadanya: ”Tidak ada di antara sanak saudaramu yang bernama demikian.” Lalu mereka memberi isyarat kepada bapanya untuk bertanya nama apa yang hendak diberikannya kepada anaknya itu. Ia meminta batu tulis, lalu menuliskan kata-kata ini: ”Namanya adalah Yohanes.” Dan mereka pun heran semuanya. Dan seketika itu juga terbukalah mulutnya dan terlepaslah lidahnya, lalu ia berkata-kata dan memuji Allah. Maka ketakutanlah semua orang yang tinggal di sekitarnya, dan segala peristiwa itu menjadi buah tutur di seluruh pegunungan Yudea. Dan semua orang, yang mendengarnya, merenungkannya dan berkata: ”Menjadi apakah anak ini nanti?” Sebab tangan Tuhan menyertai dia.

Renungan

”Menjadi apakah anak ini nanti?” Ketika seorang anak lahir, orang di sekitarnya diliputi harapan, berharap akan masa depan yang baik bagi anak itu dan berkat yang akan dibawanya bagi orang-orang terdekat. Pengharapan yang sama kiranya hidup di antara keluarga maupun kerabat Zakharia. Nama Yohanes, yang berarti ”Allah merahmati”, sudah ”menubuatkan” masa depan sang bayi bahwa ia akan menjadi tangan Allah untuk menaburkan rahmat bagi dunia. Penginjil Lukas sendiri menambahkan bahwa ”Tangan Tuhan menyertai dia”.

Melalui seorang anak, Allah hendak mencurahkan rahmat-Nya bagi manusia. Di sini peran keluarga sangat besar untuk membuat berkat Allah itu sungguh nyata. Keluarga yang penuh kasih dan terbuka pada sabda Allah memberi ruang tumbuh kembang yang sehat bagi anak sehingga kelak sungguh menjadi penyalur berkat. Kelahiran anak adalah sebuah petunjuk akan karya kasih Allah bagi keluarga. Misteri kasih itu perlu disambut dengan keterlibatan semua orang untuk menuntun tiap manusia pada perutusannya, yaitu membawa rahmat Allah kepada sesama.

Ya Tuhan, Yohanes membuka jalan bagi-Mu melalui kesetiaan dan kerendahan hatinya. Jadikanlah aku rasul yang setia pada tugas perutusan-Mu di dunia, dalam keluarga dan lingkungan hidupku, sehingga melalui karyaku, kasih-Mu semakin dikenal oleh setiap manusia. Amin.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini