Home NUSANTARA Mgr Kherubim Pareira: Mengikrarkan kaul kekal bukan licin jalan menuju kekudusan

Mgr Kherubim Pareira: Mengikrarkan kaul kekal bukan licin jalan menuju kekudusan

0

dua-suster-asp-tiarap

Uskup Maumere Mgr Gerulfus Kherubim Pareira SVD mengingatkan Suster Maria Yuvita Karnita Key ASP dan Suster Maria Nona Densi ASP, yang mengikrarkan kaul kekal pada Kongregasi Angelic Sisters Of Saint Paul (ASP), untuk menyadari bahwa mengikrarkan kaul kekal bukan licin jalan menuju kekudusan.

“Seperti yang dialami Santo Andreas Rasul, sebagai pengikut Kristus pelbagai badai kehidupan ia hadapi. Namun, dengan keteguhan iman akan Kristus ia berani menyerahkan hidupnya untuk kemuliaan nama-Nya hingga akhir hayat hidupnya,” kata Mgr Kherubim Pareira dalam Perayaan Ekaristi Kaul Kekal Suster Vita ASP dan Suster Densi ASP di Gereja Spiritu Santo Misir, Maumere, 30 November 2016.

Perayaan bertema “Aku senang melakukan kehendak-Mu ya Allahku” (Mazmur 40:9a) itu dihadiri Delegasi Superior Mother General Kongregasi Angelic Sisters of Saint Paul Suster Ruby Diva ASP, para suster ASP dari Wairklau, Maumere, orangtua dan keluarga dari kedua suster itu dan ratusan umat Paroki Misir.

Uskup berusia 75 tahun yang didampingi 10 imam konselebran itu mengatakan, pengikraran kaul bukan hanya sekedar ucapan bibir tetapi menuntut keberanian untuk mewujudnyatakannya dalam hidup. “Keberanian untuk mewujudkan kaul dalam hidup harian itu yang diharapkan Yesus,” tegas Mgr Pareira.

Menyinggung moto yang dipilih kedua suster itu yakni “Aku senang melakukan kehendak-Mu ya Allahku,” mantan uskup Weetabula, Sumba, itu sangat mengapresiasinya karena karena di zaman modern yang menawarkan berbagai kemewahan dunia ini, masih ada orang mau mengabdikan diri kepada Tuhan dengan senang hati.

“Kedua suster ini gembira hati dalam menyerahkan diri untuk mengikuti kehendak Tuhan, seperti halnya Maria yang mengatakan ‘Aku ini hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut kehendakmu,’” kata uskup.

Mgr Pareira meminta orangtua yang menyerahkan kedua anaknya itu untuk tidak merasa rugi, karena anak wanita di Flores identik dengan menerima belis (mas kawin). “Harta kekayaan terbesar adalah Tuhan. Ia tidak akan meninggalkan orangtua yang menyerahkan anaknya untuk mengabdikan hidup seutuhnya kepada Tuhan. Oleh karena itu berbanggalah,” pinta uskup seraya mengajak orangtua dan umat mendoakan mereka.

Pastor Edgar Dacaldacas RCJ dalam homilinya meminta kedua suster untuk selalu jatuh cinta kepada pemuda ganteng berambut panjang dan berkumis yakni Yesus Kristus. “Sebagai biarawati, Yesus menjadi pusat hidup. Segala ajaran-Nya hendaknya diwartakan kepada semua orang sehingga banyak orang bisa diselamatkan,” kata pastor asal Filipina itu.

Sementara itu, Suster Ruby Diva ASP mengucapkan terimakasih kepada Uskup Maumere yang bersedia menerima kongregasi ASP di keuskupan Maumere sejak tahun 2006. Suster Ruby juga mengucapkan terima kasih kepada orangtua yang merelakan anaknya untuk bergabung dengan kongregasi ASP. (Yuven Fernandez)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version