Paus Fransiskus bertemu dengan peserta seminar, yang diselenggarakan oleh Dewan Kepausan untuk Dialog Antaragama dan Organisasi Kebudayaan dan Hubungan Islam dari Teheran, di Vatikan, 23 November 2016.
Dalam sambutan singkat, Paus mengatakan sangat menghargai kehadiran orang-orang yang telah melakukan perjalanan dari Iran untuk menghadiri pertemuan itu. Paus mengenang dengan sukacita pertemuan yang berlangsung bulan Januari antara dirinya dan Presiden Iran Hassan Rouhani, serta perjumpaan dirinya ya dengan wakil presiden urusan wanita dan keluarga dari negara itu, Shahindokht Mowlaverdi, yang mengunjungi Vatikan dengan sekelompok profesor perempuan bulan Februari 2015. Kunjungan itu, kata Paus, memberinya kesan sangat positif terhadap kebudayaan Iran.
Paus juga menggarisbawahi pentingnya putaran ke-10 dari dialog antaragama dan perjumpaan persaudaraan itu. Paus meminta para tamunya untuk berdoa baginya dan meminta Tuhan untuk memberkati semua anggota kelompok itu.
Selama pertemuan dua hari itu, para cendekiawan Muslim dan Katolik berbagi perspektif tentang “Ekstrimisme dan kekerasan atas nama agama: alasan-alasan para pendukung dan pelaku”, “Pendekatan rasional terhadap agama: tanda harapan untuk umat manusia yang terluka”, dan “Umat manusia dan rumah bersamanya; sumbangan agama untuk dunia yang lebih baik.”
Putaran kesembilan dialog antara Dewan Kepausan dan Organisasi Kebudayaan dan Relasi-Relasi Islam diadakan bulan Desember 2014 di Teheran dengan tema “Dialog Konstruktif antara Umat Muslim dan Umat Katolik untuk Kebaikan Masyarakat.” (pcp berdasarkan Radio Vatikan)
Paus Fransiskus dan Presiden Iran Hassan Rouhani
Paus Fransiskus dan Wakil Presiden Urusan Wanita dan Keluarga Iran, Shahindokht Mowlaverdi