Home NUSANTARA Pastor Siswido OFMConv, motivator cerdas dan rendah hati meninggal saat renang

Pastor Siswido OFMConv, motivator cerdas dan rendah hati meninggal saat renang

0

Romo Sis 3

Petang sudah berlalu dan di hari menjelang malam, sekitar pukul 18:30 di hari Senin 25 Juli 2016, Pastor Antonius Maria Siswido Swy OFMConv, yang akrab dipanggil Pastor Sis menjalankan kegiatan rutin, berenang di Kolam Renang Springhill Club House, Kemayoran, Jakarta Utara.

Menurut Litawati Winarta, 51 tahun, seorang umat yang saat itu berada di kolam itu, seperti didengar oleh penjaga kolam renang, dia bertanya kepada imam itu sudah berapa kali bolak-balik berenang di kolam itu dan Pastor Sis menjawab sudah 10 kali. Namun, tiba-tiba imam itu seperti panik, tenggelam, dan meminum terlalu banyak air. Pastor Sis yang baru berusia 42 tahun itu adalah anggota Ordo Saudara Dina Konventual (OFMConv).

Saat itu, demikian informasi dari Paroki Santo Lukas Sunter, tempat imam itu berkarya, Pastor Sis langsung ditolong dan dibawa ke tempat ganti oleh petugas kolam dan orang-orang yang juga sedang berenang. Ambulans pun dipanggil dan membawanya ke RS RS Mitra Kemayoran.

Pukul 19.15, Guardian Biara Santo Lukas Sunter, Jakarta, Pastor Robert Zon Pieter Sihotang OFMConv,  dijemput di tempat mengajar kursus evangelisasi pribadi dengan berita bahwa Pastor Sis berada di IGD, namun ketika Pastor Robert dan Pastor Rekan Paroki Sunter, Pastor Petrus Gonzales Zonggar OFMConv tiba di rumah sakit, mereka menemukan Saudara Sis sudah tidak bisa ditangani medis.

Petugas kolam renang, umat paroki dan pihak polisi berada di rumah sakit itu. Kabar mulai disiarkan dan Pastor Sis dibawa ke Ruang Jenazah RS Mitra Kemayoran pukul 20.30. Hasil identifikasi yang dilakukan kemudian oleh polisi dan tim medis serta disaksikan oleh seorang imam OFMConv mengatakan tidak ada tanda-tanda kekerasan, melainkan serangan jantung.

Jenazah Pastor Sis akan diberangkatkan dengan pesawat ke Biara Induk Ordo OFMConv di Deli Tua, Medan, tanggal 27 Juli 2016 pukul 06:45, dan Misa Pemakaman dilaksanakan tanggal 28 Juli 2016 pukul 14:00.

Ketika menemani almarhum di ruang jenazah, Suster Mariana OP mengenang betapa indahnya pengalaman menjalani persahabatan selibater dengan Pastor Sis. “Kami saling menguatkan dan saling mendukung panggilan, serta saling berbagi kekayaan rohani. Kebersamaan dengan beliau selalu membawa semangat dan penuh sukacita dengan canda dan keseriusan.”

Suster dari Kongregasi Santo Dominikus  di Indonesia itu mengalami bahwa imam itu memiliki cinta dan perhatian yang besar untuk anak-anak maupun kaum muda. “Dengan kerendahan hati, dia tidak segan mencari donasi bagi anak-anak asuhnya, dan siap menyingsingkan lengannya untuk bekerja keras. Dengan keterbukaan dan keramahan dia menyapa setiap hati yang dijumpainya.”

Menurut Mariana Suparman, Pastor Sis adalah seorang yang cerdas. “Kecerdasannya sering dia pakai dalam humor berupa permainan kata-kata, humor yang sehat. Dia selalu mau mendengar lawan bicara yang menandakan kerendahan hatinya. Masukan yang dia sampaikan tidak berkesan menggurui. Sungguh kehadirannya memberi warna tersendiri bagi saya. Dia sungguh menjadi gembala yang baik,” kata Mariana seraya berterima kasih kepada almarhum dan memohon doa bagi anggota Keluarga Suparman yang masih berziarah di bumi.

“Romo Sis adalah romo keluarga kami, kami mencintai dia apa adanya. Dia adalah adik kami. Tuhan telah mempertemukan kami dengan cara yang unik,” lanjut Mariana. Menurut saudaranya, Rudy Suparman, yang sudah lama bergaul dan bekerja sama dengan Pastor Sis, imam itu adalah sosok pastor yang sangat teguh dan disiplin dengan kaulnya. Dia “motivator dan pemberi inspirasi bagi banyak orang, baik keluarga, teman dan terutama umatnya.”

Banyak kesan tertinggal di hati umat, khususnya para anggota Kelompok Kitab Suci (KKS) di Rempoa, Jakarta Selatan, yang setiap hari Rabu dilayani Pastor Sis. Menurut Lena Goni, “Romo Siswido adalah imam yang sederhana, berpenampilan apa adanya, rendah hati, cerdas, baik hati, dan sangat peduli.”  Bu Win membenarkan, homili Pastor Sis “singkat , padat, berisi.” Indra pun menegaskan, dia “Romo yang pandai dan cerdas.” Sedangkan menurut T Chris, almarhum penuh perhatian dan tahu isi hatinya. “Romo pernah bilang, Tan, kalau kita meninggal Tuhan toh nggak nanya kamu agama apa.”

Emma Sigar menambahkan, “Romo Sis selalu membuat hati tenang menghadapi masalah kita. Setelah curhat dia membuat saya kembali bersemangat. Kata-katanya mudah dimengerti.” Ya, caranya dalam menerangkan :membuat Firman dalam Kitab Suci lebih mudah dimengerti,” lanjut Ade Abel. Bahkan sebelum sempat bicara dengan imam itu, Rince Cmh mengaku bisa tahu imam itu “baik hati dan tulus.”

Pastor Sis, menurut T Ingrid, sangat rendah hati dan “selalu mau mendengar keluh kesah dan memberi jalan keluar.” Sedangkan bagi Ida, almarhum tidak pernah mau menyalahkan pendapat orang lain. “Dia selalu memberi pengertian yang simple di kala Firman itu terasa sulit dipahami. Dia pemimpin KKS yang membuat kita bersemangat dan rendah hati. Kita patut mencontoh pedulinya.” Pastor Sis punya cara unik dalam menjelaskan Firman Tuhan, “padat, singkat, dan jelas, sehingga kami benar-benar mengerti yang Tuhan mau kami lakukan,” lanjut Lila. (paul c pati)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version