Tatkala menyaksikan anaknya menjalani kesengsaraan dalam peristiwa Jalan Salib, Bunda Maria hanya mendengarkan perkataan Yesus, “Ibu, lihatlah anakmu.” Kejadian itu menunjukkan betapa Maria hanya menyimpan perkara itu dalam hatinya sebagai lambang kesetiaan dan ketekunan.
Kesetiaan dan ketekunan menjadi teladan bagi Legio Maria. Penegasan itu terdengar dalam Misa Acies (janji legioner tahunan) untuk Kuria Perawan Yang Murah Hati Dekenat Tangerang, yang dirayakan di Gereja Santo Gregorius Agung Kuta Bumi, Tangerang, 21 Maret 2015.
Pembimbing rohani kuria itu, Pastor Ignatius Prasetyo Handoyo Wicaksono Pr, melanjutkan kotbahnya dengan menegaskan bahwa ketika ‘Yesus hilang’ dan ternyata setelah dicari sedang mengajar di Bait Allah, hampir juga tidak ada reaksi apa-apa dari Bunda Maria.
Dalam Misa bertema “Bersyukur Bersama Maria” yang dipimpin Pastor Bonifasius Taran Kokomaking SSCC dari Paroki Santa Odilia Citra Raya itu, Pastor Wicaksono mengatakan bahwa kesetiaan dan ketekunan Bunda Maria sejatinya menjadi teladan dan model bagi para legioner se-Dekenat Tangerang.
“Setiap pekerjaan yang dilakukan Maria selalu bermakna bagi orang lain,” tegas imam itu seraya berharap agar sekecil apapun karya pelayanan para legioner membawa manfaat bagi orang lain di sekitar. “Mari kita saling peduli dan saling memberi perhatian, khususnya bagi mereka yang sungguh-sungguh membutuhkan bantuan,” ajak imam itu.
Menurut Ketua Kuria Perawan Yang Murah Hati, Blasius Ngo, Acies 2015 bisa memberikan semangat dan meneguhkan iman kepada Yesus lewat Bunda Maria yang penuh kesetiaan, kesederhanaan, dan pengorbanan.
Pastor Kokomaking berharap Acies menjadi sarana introspeksi diri bagi legioner tentang karya pelayanan yang dilakukan setahun sebelumnya dan rahmat perlindungan selama setahun yang akan datang.
Acies adalah agenda tahunan legioner untuk mengungkapkan janji kesetiaan kepada Bunda Maria dalam Ekaristi Kudus. Biasanya janji itu dilakukan secara bergilir di wilayah Dekenat Tangerang. Tahun lalu Acies dilakukan di Paroki Santa Odilia Citra Raya Tangerang. (Konradus R Mangu)
