Lantai dua gedung seminari menengah atau tempat pembinaan calon imam milik Keuskupan Amboina, terbakar dan hangus dimakan api. Penyebab kebakaran belum diketahui pasti, namun sumber api yang datang dari salah satu kamar di lantai dua menyebar di seluruh ruangan di lantai itu dan menghanguskan kamar tidur para seminaris, kapel seminari dan kamar socius.
Peristiwa kebakaran Seminari Menengah Xaverianun Ambon itu terjadi hari Kamis, 6 Maret 2014, sekitar pukul 13.00 waktu setempat, saat semua seminaris sementara makan siang di ruang makan di lantai satu.
Menurut laporan Diakon Novly Vlyno Masriat seperti yang ditulis di page Facebook Keuskupan Amboina, para seminaris kaget melihat nyala api yang mulai membesar. “Dengan peralatan seadanya para seminaris dan warga sekitar berusaha memadamkan api,” katanya.
Seorang seminaris mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.50 WIT. “Saya tidak tahu apa penyebabnya, tiba-tiba ada bau hangus dan asap keluar dari salah satu kamar tidur pada lantai dua,” kata Minggus di lokasi kejadian, seperti dilaporkan oleh page Facebook Katedral Ambon.
Saat kejadian, lanjutnya, seluruh siswa sedang menyantap makan siang. “Saat api membesar, semua siswa langsung berhamburan keluar dan lari menuju tempat kebakaran,” tambahnya. Saat ini belum ada yang tahu pasti mengenai penyebab kebakaran itu. Dugaan sementara penyebab kebakaran itu ialah korsleting yang terjadi di salah satu kamar tidur pada lantai dua.
Penghuni wisma keuskupan yakni para pastor dan Uskup Amboina Mgr Petrus Canisius Mandagi MSC yang bersebelahan dengan seminari itu, serta warga sekitar, turut membantu memadamkan amukan si jago merah dengan alat seadanya.
Kemudian, lanjut Nolvy, tim pemadam kebakaran kota Ambon dan anggota kepolisian datang. “Mereka dengan lincah dan cepat memadamkan api. Sehingga api tidak menjalar ke gedung-gedung lain di sekitar seminari, dan sekitar pukul 14.15 WIT api berhasil dipadamkan.” Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun harta benda para seminaris di 14 kamar tidur dan benda-benda rohani di kapel hangus terbakar.(pcp)