Home BERITA TERKINI Mlampah Ziarah: Menapak Jalan Pertobatan Menuju Anugerah Yubileum

Mlampah Ziarah: Menapak Jalan Pertobatan Menuju Anugerah Yubileum

0

YOGYAKARTA, Pena Katolik – Keuskupan Agung Semarang (KAS) memberikan dukungan penuh dan apresiasi terhadap kegiatan Mlampah Ziarah yang dipimpin oleh Roni Romel. Kegiatan ini dinilai sebagai bentuk konkret penghayatan pertobatan dan spiritualitas, selaras dengan semangat Tahun Yubileum yang penuh harapan dan anugerah.

Mgr. Robertus Rubiyatmoko, Uskup Agung Semarang, menyampaikan bahwa komunitas Mlampah Ziarah patut didukung. Ia mengajak umat Katolik untuk bergabung dan ambil bagian dalam komunitas ini sebagai sarana menyatukan iman dan harapan guna memperoleh anugerah indulgensi penuh selama Tahun Yubileum.

“Saya dukung, hendaknya Tuhan selalu memberkati para peziarah dari awal sampai akhir,” ungkap Mgr. Rubiyatmoko dengan penuh harapan.

Dukungan ini menjadi bagian dari upaya Keuskupan menghidupkan kembali budaya ziarah pejalan kaki ke tempat-tempat suci, seperti Gua Maria Sendangsono. Dulu, sebelum tahun 1980-an, berjalan kaki menuju tempat ziarah adalah hal yang lazim. Selain karena keterbatasan transportasi, ziarah jalan kaki juga menjadi wujud iman—sebuah perjalanan yang penuh pengorbanan, perjuangan, dan harapan.

Semangat inilah yang kini dihidupkan kembali oleh komunitas kecil bernama Mlampah Ziarah. Diprakarsai oleh Roni Romel, komunitas ini tumbuh dari kebiasaan pribadinya melakukan ziarah jalan kaki ke berbagai tempat suci di DIY, seperti Candi Ganjuran, Sendang Jatiningsih, dan terutama Sendangsono.

Melalui media sosial, semangat ini menjalar. Teman-teman yang memiliki kerinduan serupa pun bergabung. Maka lahirlah Walking Marathon de Sendangsono (WMSS), yang pertama kali digelar pada 24 Juli 2025 dengan 47 peserta. Mereka menempuh perjalanan dari Tugu Yogyakarta ke Sendangsono, Kulonprogo.

Meski tidak semua peserta berhasil menyelesaikan rute hingga akhir karena kendala fisik, semangat kebersamaan dan spiritualitas yang mendalam membuat WMSS menjadi pengalaman yang membekas di hati.

Kini, WMSS telah menjadi kegiatan rutin bulanan. Untuk bulan Agustus 2025, lebih dari 150 peziarah telah mendaftarkan diri. Mereka akan memulai perjalanan pada Minggu, 24 Agustus 2025, pukul 05.00 pagi dari Tugu Yogyakarta menuju Gua Maria Sendangsono.

“Kami ingin membagikan pengalaman rohani yang membahagiakan—kedekatan dengan Tuhan dalam keheningan, dalam langkah, dalam ziarah,” ujar Roni Romel pada Selasa, 19 Agustus 2025.

Menurut Roni, ziarah bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan batin yang mendalam. Ia melihat ziarah sebagai cerminan perjalanan hidup, yang penuh tantangan namun sarat makna, untuk semakin mendekatkan diri kepada Tuhan.

Komunitas Mlampah Ziarah juga menekankan semangat kebersamaan dan pengorbanan. Tidak ada biaya pendaftaran. Semua dilakukan secara swadaya, dengan dukungan para relawan yang menjadi support team, menjaga keamanan dan kenyamanan seluruh peserta selama perjalanan.

Dengan semangat dari, oleh, dan untuk komunitas, Mlampah Ziarah tak hanya menjadi kegiatan jasmani, tetapi juga jalan rohani yang menghidupkan kembali warisan iman Katolik: berjalan bersama menuju Tuhan, satu langkah, satu doa, satu harapan.

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version