27.9 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Rabu, 02 Maret 2016

BERITA LAIN

More

    The-Law-of-God

    PEKAN PRAPASKAH III (U)
    Santo Simplisius, Paus, Martir; Santa Agnes dari Praha

    Bacaan I: Ul. 4:1.5-9

    Mazmur: 147:12-13.15-16.19-20; R:12a

    Bacaan Injil: Mat. 5:17-19

    Dalam khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: ”Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titik pun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Surga.”

    Renungan

    Perintah dan hukum kerap dirasakan sebagai beban. Lebih-lebih bagi mereka yang tidak biasa hidup teratur, hidup seenaknya sendiri, dan tidak peduli kepada sesama. Bagi mereka, perintah dan hukum hanya akan jadi pengurang kebahagiaan dan penghalang kebebasannya. Padahal perintah dan hukum bisa menjadikan manusia bebas, damai, dan bahagia. Adanya perintah dan hukum memampukan kita hidup teratur dan berelasi serasi dengan sesama bahkan dengan Tuhan sendiri. Jadi, peraturan dan hukum itu perlu agar kita hidup dalam kedamaian, kebahagiaan, dan kebebasan yang sejati. Keselamatan ini akan tercapai apabila kita menghayati peraturan dan hukum itu.

    Bagi umat Kristiani, peraturan dan hukum itu tidak lagi berupa tulisan di atas kertas. ”Peraturan dan hukum” itu menjelma dalam diri Yesus sendiri. Yesus adalah jalan yang harus kita lalui, kebenaran yang harus kita pegang, dan kehidupan yang harus kita hayati. Jika kita setia kepada Yesus maka kita akan merasa damai, bebas, dan bahagia.

    Keselamatan sejati tampak dalam diri Yesus. Apabila hidup manusia selaras dengan cara hidup Yesus, manusia akan selamat. Maka, bagi kita tidak ada peraturan dan hukum lain, yang membebaskan dan menyelamatkan kecuali pribadi Yesus sendiri. Marilah kita setia hidup bersama-Nya.

    Ya Yesus, layakanlah aku untuk setia mengikuti-Mu, karena Engkau adalah jalan, kebenaran, dan hidupku. Amin.

     

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI