MEDAN, Pena Katolik – Suasana penuh sukacita menyelimuti Gereja Paroki St. Fransiskus Assisi, Padang Bulan, Medan, pada Sabtu 20 September 2025, saat Uskup Agung Medan, Mgr. Kornelius Sipayung, OFMCap., menahbiskan sembilan imam baru dari Ordo Saudara Dina Konventual (OFMConv) dalam perayaan Ekaristi yang meriah dan penuh makna.
Perayaan tahbisan ini dihadiri ratusan umat, suster, bruder, frater, serta keluarga para calon imam yang datang dari berbagai daerah. Ekaristi dipimpin langsung oleh Mgr. Kornelius dan didampingi Minister Provinsial OFMConv Provinsi Maria Tak Bernoda Indonesia, Pastor Maximilianus Kalef Sembiring, OFMConv., bersama puluhan imam konselebran.
Kesembilan imam yang ditahbiskan adalah: Pastor Juan Alfredo Kaban, OFMConv; Pastor Alexius Ivo Tarigan, OFMConv; Pastor Satya Graha Maximilianus Ginting, OFMConv; Pastor Hyasintus Zulsan Effendi Simatupang, OFMConv; Pastor Agustinus Kolo, OFMConv; Pastor Antonius Son, OFMConv; Pastor Kornelius Anton Kefi, OFMConv; Pastor Ricky Ignasius Siburian, OFMConv; dan Pastor Aurelius Gustardi, OFMConv.
Dalam homilinya, Mgr. Kornelius memberikan pesan mendalam kepada para imam baru agar menghidupi panggilan mereka dengan cinta dan pengabdian yang tulus kepada umat.
“Kalian dipanggil untuk mencintai kawanan lebih dari mencintai diri sendiri. Jadilah gembala yang berjalan bersama, yang menyatakan pengharapan bukan dengan kata-kata besar, tetapi dengan kasih sederhana dan setia,” pesannya.
Mengutip Paus Fransiskus, ia menegaskan bahwa imam harus berjalan bersama umat: kadang di depan untuk menuntun, kadang di tengah untuk mendengar, dan kadang di belakang untuk menopang.
Sukacita Umat dan Keluarga
Ketua Panitia Tahbisan, Gunana Barus, mengungkapkan rasa syukur umat Paroki Padang Bulan yang mendapat kehormatan menjadi tuan rumah acara penting ini.
“Kami bersukacita menyambut tahbisan ini, meskipun tengah mempersiapkan perayaan 50 tahun paroki. Melayani dengan tulus adalah sumber kebahagiaan,” ujarnya.
Sementara itu, perwakilan orang tua, Bertholomeus Kefi, menyampaikan kebanggaan dan harapan besar atas tahbisan putra-putra mereka menjadi pelayan Gereja.
Tahbisan sembilan imam baru ini menjadi momentum istimewa bagi Ordo Fransiskan Konventual di Indonesia serta memperkuat semangat panggilan hidup imamat sebagai wujud pelayanan dan cinta kepada umat.
