Kamis, Januari 16, 2025
27.6 C
Jakarta

Serba Serbi Tahun Liturgi C dan Apa saja yang termasuk di dalamnya?

JAKARTA, Pena Katolik – Minggu pertama Adven tahun 2024 menandai dimulailah tahun liturgi baru di Gereja Katolik yakni Tahun C. Tahun liturgi terdiri dari enam masa atau musim: Adven, Natal, Prapaskah, Trihari Suci Paskah, Paskah, dan Masa Biasa.

Kalender Liturgi 2025 yang dimulai dengan Minggu pertama Adven tanggal 1 Desember 2024 dan akan berakhir pada hari Sabtu setelah Hari Raya Tuhan Kita Yesus Kristus, Raja Semesta Alam, yang akan jatuh pada hari Minggu, tanggal 23 November 2025.

Siklus tiga tahun

Kalender liturgi memiliki siklus tiga tahun, yang berulang setiap tiga tahun, yang menentukan bacaan Alkitab untuk Misa hari Minggu. Santo Paulus VI dalam konstitusi apostoliknya Missale Romanum menyatakan bahwa “semua bacaan hari Minggu dibagi menjadi siklus tiga tahun”. Selain itu, dalam Ordo Lectionum Missae ‘Tata Bacaan Misa’ yang terbit tahun 1969, dijelaskan bahwa setiap tahun liturgi akan ditetapkan “dengan huruf A, B, C.”

Selanjutnya Ordo tahun 1981 menetapkan bahwa Siklus C ditetapkan sebagai semua tahun “yang merupakan kelipatan 3. Dengan demikian, kalender liturgi 2025 menggunakan Siklus C.

Pada Tahun C ini bacaan Injil sebagian besar dari Injil Lukas. Sementara itu, pada Tahun A, Injil Minggu umumnya diambil dari Matius, pada Tahun B dari Markus. Sementara Injil Yohanes dibacakan terutama pada Paskah.

Selama masa Paskah, bacaan pertama diambil dari Kisah Para Rasul. Namun, bacaan kedua pada Siklus A terutama diambil dari Surat Pertama Santo Petrus; pada Siklus B, dari Surat Pertama Santo Yohanes; dan pada Siklus C, dari Wahyu.

Pada Masa Biasa, Surat Pertama kepada Jemaat di Korintus dibacakan pada ketiga siklus, sementara Surat kepada Jemaat di Ibrani dibagi menjadi dua, dengan satu bagian dibacakan pada Siklus B dan bagian lainnya pada Siklus C.

Mengapa tahun ganjil?

Pada hari kerja, yang juga disebut “ferias,” bacaan Misa memiliki urutan yang berbeda. Masa Prapaskah, Masa Adven, Masa Natal, dan Masa Paskah memiliki teksnya sendiri.

Pada Masa Biasa, Injil ditentukan oleh siklus bacaan yang diulang setiap tahun. Akan tetapi, bacaan pertama, yang umumnya diambil dari Perjanjian Lama dan surat-surat para rasul, memiliki siklus ganda, yang terdiri dari tahun genap dan tahun ganjil.

Ordo tahun 1969 menetapkan bahwa “Tahun I” adalah untuk “tahun ganjil” dan “Tahun II” adalah untuk “tahun genap.” Oleh karena itu, kalender liturgi 2025 adalah Tahun I, atau tahun ganjil.

Seluruh pembagian bacaan berdasarkan siklus dan tahun genap atau ganjil ini bersumber dari Konstitusi tentang Liturgi Suci, Sacrosanctum Concilium, sebagai hasil dari Konsili Vatikan II yang meminta agar “khazanah Alkitab” lebih dibukakan bagi umat beriman selama Misa.

“Dengan cara ini, bagian Kitab Suci yang lebih representatif akan dibacakan kepada umat dalam jangka waktu beberapa tahun yang ditentukan,” dokumen tersebut menyatakan. Jadi, setelah tiga siklus, seseorang akan mendengar sebagian besar Kitab Suci jika seseorang pergi ke Misa harian selama dua tahun, ia akan masuk lebih jauh ke dalam Alkitab. (AES)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini