Pena Katolik – Tahukah anda jika burung gagak adalah satu-satunya burung yang berani mematuk burung elang? Ya…hanya burung gagak yang berani untuk duduk dipunggung elang dan mematuk lehernya. Akan tetapi, elang tidak pernah menanggapinya, ia tidak membalas dan juga tidak berkelahi dengan burung gagak.
Apa yang dilakukan elang ialah ia membuka sayapnya dan mulai terbang lebih tinggi dan lebih tinggi lagi ke langit. Semakin tinggi elang terbang, maka semakin sulit bagi gagak untuk bernafas dan akhirnya gagak jatuh karena kekurangan oksigen dan si elang bisa bebas kembali.
Terkadang, kisah nyata antara burung elang dan gagak juga dapat terjadi di dalam kehidupan ini. Burung gagak melambangkan semua tantangan, kesulitan dalam hidup, orang-orang yang seharusnya tidak berada dalam hidup kita, mereka yang mengganggu, menfitnah dan ingin menjatuhkan kita.
Tetapi, kita masih mempunyai pilihan: ‘melawan dan berkelahi dengan cara mereka, atau menggunakan waktu dan tenaga untuk terbang lebih tinggi dan melihat gangguan itu pergi dengan sendirinya?’
Di dalam bacaan Injil hari ini (Lukas 11: 1-4), Tuhan Yesus mengajar para murid-Nya doa ‘Bapa Kami’, yaitu seperti sabda Yesus:
“Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan.”
Melalui doa ‘Bapa Kami’ ini kita pun diajak untuk mengatasi setiap masalah dan kesulitan dengan terlebih dahulu berdoa. Sebab hanya doa yang dapat membawa kita ‘terbang tinggi’ dan bersatu dengan Allah di dalam hadirat/ Kerajaan-Nya.
Semakin sering kita berdoa dengan iman, maka segala kekuatiran, kesusahan dan gangguan dalam hidup akan sirna, karena segala yang jahat tidak dapat bertahan di hadapan tahta Allah yang maha kudus.
Sehingga, inilah cara anak-anak Allah melawan si ‘burung gagak’. Kita tidak dapat menghindari hal-hal yang tidak baik yang terjadi di dalam kehidupan ini, tetapi sebagai orang yang percaya kita punya ‘sayap’ yaitu doa yang akan membawa kita terbang tinggi dan mengapai kemenangan.
Semoga, semua ini dapat menginspirasi agar kita mau semakin berusaha memperbesar kapasitas kita sebagai seorang Kristiani, yaitu dengan memperbanyak doa, baca Kitab Suci dan mengikuti kegiatan gerejawi yang dapat menambah iman kita.
Sungguh, kesulitan dan masalah hanya akan mengganggu ketika kita membiarkan semua itu mengusik hidup kita.
Karenanya, berhentilah membuang waktu kita dengan si ‘burung gagak’. Jadilah seperti si ‘burung elang’ yang memfocuskan segala waktu, tenaga dan pikiran kita pada Allah yang ada di atas kita, yaitu senantiasa berdoa dengan penuh iman dan percaya:
“Janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. Amin!” Tuhan Yesus memberkati 🙏🏻😇
Frater Agus Hermawan, OP