Jumat, November 22, 2024
31 C
Jakarta

Gereja Hadir di Tengah Sawah

Panen padi di Tibu Mandau, Desa Air Nyuruk, Ketungau Hilir, Sintang, Kalimantan Barat.
Dok. Caritas Keuskupan Sintang

SINTANG, Pena Katolik – PULUHAN tahun, petani di Dusun Tibu Mandau, Desa Air Nyuruk, Ketungau Hilir, Sintang, Kalimantan Barat hanya bisa menanam padi sekali dalam setahun. Dunia seakan memaksa mereka, untuk puas dengan hasil panen yang sedikit. Pengetahuan yang minim tentang pertanian modern, ditambah tidak adanya akses pada teknologi, menjadi persoalan yang tidak kunjung menemukan titik terang.

Namun, mimpi petani di Tibu Mandau mulai menjadi nyata Juli 2019 lalu. Caritas Keuskupan Sintang menginisiasi program “Resilience of the local communities in the West Kalimantan Sub-Region”. Lewat program ini, petani mendapat pengetahuan baru, begitu juga akses pada teknologi pertanian yang telah lama menjadi cita-cita. Alhasil, hasil tani mereka meningkat, tak hanya sekali, kini mereka bisa panen dua kali setahun. Lagi, hasil di setiap panenan pun meningkat.

Budidaya Sawah

Di awal program ini, Caritas Keuskupan Sintang menyasar komunitas di tiga dusun, yaitu di Tibu Mandau di Desa Air Nyuruk, serta Dusun Bubur Nyala dan Dusun Pelimping Baru di Desa Pelimping. Pendampingan yang dilakukan di Tibu Mandau berfokus pada pengembangan budidaya sawah dan Pengurangan Risiko Bencana (PRB). Sementara pendampingan di Pelimping menyasar pengembangan ekowisata dan PRB.

Pendampingan di Tibu Mandau menyasar peningkatan produksi padi dan melibatkan 33 keluarga. Agar petani bisa panen dua kali setahun, maka pendampingan berfokus pada pelatihan cara bertani sawah. Petani diajarkan praktik penyiapan lahan dengan memanfaatkan hand tractor. Selanjutnya, petani dilatih untuk menyeleksi benih sehingga mereka dapat menanam benih unggul yang menghasilkan panen lebih banyak. Untuk pemupukan, pelatihan difokuskan pada pembuatan pupuk organik.

Di masa panen, petani juga mendapat bantuan mesin perontok padi dan pelatihan cara penggunaannya. Dengan adanya mesin perontok padi, petani terbantu dalam mengolah hasil panen. Pengolahan hasil yang sebelumnya secara tradisional, kini menjadi semakin efisien dari sisi waktu dan tenaga dengan adanya mesin ini.

Pendampingan di Tibu Mandau, yang dimulai pada musim tanam tahun 2020, pun sudah menunjukkan hasil. Petani berhasil melakukan panen perdana pada 26 Februari 2021. Tahun ini juga, masyarakat yang ikut dalam program pendampingan di Tibu Mandau sudah mulai mencoba menanam padi sebanyak dua kali dalam setahun. Dengan demikian, hasil panen petani akan meningkat hampir dua kali lipat dari pada sebelumnya.

Sementara itu, program desa wisata di Pelimping hingga kini masih berjalan. Program ini bertujuan mengembangkan potensi-potensi desa sehingga mampu menjadi tempat tujuan wisata.

Meningkatkan Kapasitas

  Masyarakat di Tibu Mandau yang terlibat dalam program Caritas Keuskupan Sintang merasa sangat bersyukur atas adanya kegiatan ini. Sudah lama, mereka menantikan adanya program yang dapat meningkatkan kapasitas petani dalam budidaya padi sawah.

Petani yang sebelumnya hanya menanam sawah dengat cara tradisional, kini memiliki kapasitas baru dengan pengetahuan pertanian yang lebih modern. Mereka berharap, program ini menjadi pijakan untuk menyambut masa depan yang lebih cerah.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini