Jumat, November 22, 2024
31 C
Jakarta

Masa Natal 2020 Mgr Richard Gagnon: Harapan bersinar paling terang dalam kegelapan

safe_image

Kelahiran Yesus adalah tanda dan pesan harapan terkuat dalam dunia yang gelap oleh bayang-bayang ketakutan dan ketidakpastian yang disebabkan oleh pandemi virus corona. Vatican News menampilkan suara-suara para pemimpin religius dan kepala-kepala organisasi amal kasih Kristen karena mereka memandang masa depan, saat “Tidak ada yang diselamatkan sendirian.”

Saat merayakan kelahiran Anak Yesus, yang membawa terang harapan dan keselamatan ke dunia, Ketua Konferensi Waligereja Kanada (CCCB) Uskup Agung Winnipeg Mgr Richard Gagnon berkata, “Kami sangat menyadari bahwa pewartaan Kelahiran Anak Kristus tidak mengakhiri bayang-bayang yang pernah ada di dunia, karena Keluarga Kudus pun mengalami penganiayaan dan pengasingan. Namun harapan Natal yang ada pada Sang Anak di Betlehem, adalah terang yang menuntun langkah-langkah kita, langkah-langkah yang bisa kekanak-kanakan, namun juga langkah-langkah menuju pembaruan kehidupan Kristen dan pemuridan kami.”

Pesan Natal dari Uskup Agung Richard Gagnon

Teman-teman terkasih,

Kita mendekati perayaan Natal tahun ini dengan beberapa realitas penting baru yang sangat ada pada kita. Ada pengalaman kita tentang pandemi dunia selama sembilan bulan terakhir, masa ketidakpastian dan kesulitan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang belum pernah kita alami sebelumnya. Ada kenyataan pembatalan liturgi-liturgi publik dan berbulan-bulan berkurangnya umat dan penurunan kehidupan paroki dan keuskupan. Dan yang terpenting, kita sekarang menyadari secara dramatis betapa rentannya kita dalam menghadapi bencana alam dan penyakit.

Uskup Agung Richard Gagnon
Uskup Agung Richard Gagnon

Baru-baru ini saya membaca transkrip pesan radio dari Paus Pius XII, yang diberikan di Roma pada Hari Raya Santo Petrus dan Paulus tahun 1941. Itulah saat kelam di tengah-tengah Perang Dunia II saat terjadi ketidakpastian besar tentang hasil perang dan seringkali sangat sedikit harapan. Paus berkata, “Bapa Surgawi terus dan akan terus menuntun langkah-langkah kekanak-kanakan kita dengan ketegasan dan kelembutan, hanya kalau kita membiarkan diri dipimpin oleh-Nya dan percaya pada kuasa dan kebijaksanaan cinta-Nya bagi kita.” Kata-kata Paus yang agung ini di hari-hari kelam peperangan, bisa diterapkan dengan sangat baik dalam kehidupan kita hari ini saat merayakan Natal tahun ini di bawah bayang-bayang Covid-19. Realitas ketidakpastian, kerapuhan dan ketakutan yang telah menjadi bagian hidup kita, bukanlah keseluruhan cerita karena ada realitas lain yang juga hadir. Realitas ini adalah pengalaman tekad untuk maju tanpa mengetahui semua jawaban. Sudah sembilan bulan kita menjalani iman dengan cara-cara baru, merefleksikan kehidupan keluarga kita, kehidupan pribadi kita dan hubungan dengan orang lain, dan waktu untuk membangun keluarga Kristen kita, gereja rumah kita, melalui doa dan renungan tentang Firman Tuhan. Ini juga merupakan waktu yang memungkinkan kita mendapatkan apresiasi lebih besar atas iman banyak “orang Kristen tersembunyi” yang tidak sering kita lihat di gereja dan betapa terbukanya kesempatan bagi kita untuk membangun kembali Gereja kita dengan cara-cara baru dengan bantuan tak habis-habisnya dari Bapa.

Kami merayakan liturgi-liturgi hari Minggu yang diiringi terutama oleh Injil Markus tahun ini dan dalam Injil ini juga, kita bisa menemukan penghiburan luar biasa. Injil Markus disebut Injil “Pemuridan”. Dia jelas menunjukkan cara para pengikut Yesus bergumul dengan ketidakpastian dalam mengakui Dia sebagai Anak Allah serta dengan panggilan mereka untuk menjadi Penginjil dalam budaya yang sangat berbeda dari cara-cara Injil. Markus mencatat perkataan para murid setelah Yesus menenangkan laut ketika mereka berkata: “Siapa gerangan orang ini?” Inilah inti Injil Markus dan Yesus menegaskan ini ketika dia berkata kepada mereka, “Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?” Petruslah yang menanggapi dengan mengatakan, ”Engkau adalah Kristus, putra Allah yang hidup.” Mark berbagi dengan kita bahwa tidaklah cukup untuk memahami iman kita secara intelektual. Yang terpenting, kita harus memiliki perjumpaan dan hubungan pribadi dengan Yesus.

Di hari-hari pandemi ini, kita semua diajak berjumpa dengan Tuhan melalui Firman-Nya, melalui saat-saat teduh iman dan doa, melalui kesempatan untuk merenungkan hidup dan prioritas kita dan bahkan tentang kesempatan baru dan menakjubkan yang Yesus buka untuk kita. Inilah waktu yang diberkati dan istimewa dalam hidup kita ketika Tuhan bisa membawa perubahan dalam diri kita, menjadikan kita murid yang lebih baik, membantu kita menghargai betapa berharganya Sakramen-Sakramen bagi kita masing-masing dan membantu kita fokus pada pembangunan kembali umat-umat Kristen kita.

Liturgi-Liturgi Natal berbicara tentang cahaya baru dan harapan baru yang telah menyingsing di dunia, “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putra telah diberikan untuk kita: lambag pemerintahan ada di atas bahunya; dan namanya disebutkan orang, Penasihat Ajaib, Allah Yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. Cahaya dan harapan baru ini untuk semua waktu dan tempat, bahkan selama hari-hari kita, karena kita sering “berjalan dalam kegelapan” seperti yang diingatkan oleh Kitab Suci. Para gembala bergegas ke Betlehem “untuk melihat hal yang telah terjadi di sana” karena mereka dipenuhi dengan sukacita pewartaan surgawi, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan dalam sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.”

Kami sangat menyadari bahwa pewartaan mulia kelahiran Anak Anak tidak mengakhiri bayang-bayang yang pernah ada di dunia ini, karena bahkan Keluarga Kudus mengalami penganiayaan dan pengasingan. Namun harapan Natal yang ada dalam Anak di Betlehem, adalah cahaya yang memandu langkah-langkah kita, langkah-langkah yang bisa kekanak-kanakan, namun melangkah menuju pembaruan kehidupan Kristen dan pemuridan kita.

Semoga kalian semua dan orang-orang yang kalian cintai serta umat-umat kalian, merayakan Natal yang bahagia dan sehat, serta Tahun Baru yang dipenuhi berkat Tuhan yang paling berharga.

Mgr Richard Gagnon
Uskup Agung Winnipeg
Ketua Konferensi Waligereja Kanada

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini