Seorang imam Spanyol, Pastor Fernando Fernández SDB, ditikam hingga mati, dan seorang lainnya terluka pada Jumat malam, 17 Mei 2019, di pusat Don Bosco, Bobo-Dioulasso, barat daya Burkina Faso, demikian laporan Agenzia Fides dari Ouagadougou, ibu kota Burkina Faso, Afrika.
Saat makan siang, seorang mantan juru masak yang bekerja di pusat itu selama tujuh tahun, melempar pisau kepada religius yang merupakan bendahara pusat itu dan membunuhnya. Imam kedua yang terluka dalam peristiwa itu adalah Pastor Germain Plakoo-Mlapa SDB asal Togo. Direktur studi itu segera dibawa ke rumah sakit dan terhindar dari bahaya.
Pembunuh segera ditangkap oleh polisi. Dari penyelidikan pertama, tampaknya juru masak itu ingin membalas dendam karena dipecat dua bulan lalu.
Sejak 1994, Salesian telah mendirikan di Bobo-Dioulasso pusat bantuan untuk anak jalanan lelaki dan perempuan, pusat melek huruf dan pusat pelatihan profesional dengan 300 siswa lebih.
Pembunuhan imam Salesian dari Spanyol dan terlukanya konfraternya dari Togo hanyalah episode terbaru dalam komunitas religius negara itu. Tanggal 15 Februari, imam Salesian Spanyol lain, Pastor Antonio César Fernández SDB tewas dalam serangan jihadis yang dilakukan empat puluh kilometer dari perbatasan selatan Burkina Faso.
Minggu ini, dalam 24 jam, dua serangan sangat serius dilakukan terhadap umat Katolik. Pertama, 12 Mei, terhadap Paroki Dablo. Sebuah kelompok bersenjata membunuh Pastor Siméon Yampa dan lima umat. Kedua, 13 Mei, terjadi serangan pada prosesi Maria di Singa. Empat umat tewas dan patung Perawan Maria rusak. (PEN@ Katolik/pcp berdasarkan laporan Agenzia Fides)
Artikel Terkait:
Para uskup di Afrika Barat berikrar bekerja sama melawan terorisme
Kesedihan Paus atas serangan terhadap gereja Katolik di Burkina Faso
Paus berdoa untuk para korban serangan pertama terhadap tempat ibadah di Burkina Faso
Paus dalam Urbi et Orbi Paskah: Kristus yang bangkit menyinari kegelapan konflik