Untuk menumbuhkan rasa cinta terhadap seni budaya Minahasa bagi warga Minahasa di perantauan dan untuk memperkenalkan sekaligus mempromosikan khazanah budaya Minahasa kepada masyarakat umum di tingkat nasional bahkan mancanegara, sebagai implementasi aksi mendukung program Pemerintah RI di bidang pariwisata, “Kawanua Katolik Jakarta” dengan “Musica Sacra Keuskupan Manado” menyelenggarakan Konser Budaya “Minahasa untuk Indonesia.”
Lembaga “Musica Sacra” dari Tomohon itu dipimpin oleh Pastor Harry Singkoh MSC, murid dari Pastor Gerrit Janssen MSC, ahli musik dan pendiri “Musica Sacra” di Keuskupan Manado. Menurut siaran pers yang dikeluarkan untuk konser itu, sudah banyak musikus dan pemerhati seni budaya yang dididik oleh Pastor Janssen, mantan pengajar musik di Seminari Menengah Kakaskasen Tomohon yang kini tinggal di Belanda.
Lembaga ini memiliki perhatian besar pada pengembangan musik Gereja dan seni budaya melalui pembinaan berjenjang dari anak-anak usia dini, remaja, pemuda, sampai orang dewasa, laki-laki dan perempuan,” lanjut siaran pers yang ditandatangani hari ini 22 Februari 2019 oleh Ketua Kawanua Katolik Stevanus Rengkuan dan Ketua Panitia Konser Franky N Boseke.
Konser Budaya itu digelar tanggal 23 Februari 2019 pukul 19.00 di Gedung Perfilman Usmar Ismail, Jalan Rasuna Said, Kuningan Jakarta. Harga tiket konser itu 500 ribu rupiah (festival), 1 juta rupiah (vip) dan 2 juta rupiah (vvip).
Menurut Franky Nicolas Boseke, dengan konser itu, “Kami ingin agar masyarakat ibukota Jakarta, terlebih warga Kawanua yang berada di Jakarta, semakin mengenal, bangga, dan mencintai kekayaan budaya Minahasa melalui nyanyian, musik, dan tariannya.”
Sementara itu menurut Stefanus Rengkuan, cinta akan budaya dengan terus menerus mengembangkan dan melestarikannya adalah langkah yang tepat. “Nilai-nilai budaya Minahasa turut memberi warna dalam kebhinnekaan budaya bangsa Indonesia,” katanya.
Pastor Singkoh sebagai Direktur Lembaga Musica Sacra Keuskupan Manado percaya bahwa yang akan gelar itu “paling tidak memiliki creative value dan commercial value sebagai sebuah paket wisata yang mungkin dapat dipertimbangkan dan siapa tahu tahun depan dapat dicatat dalam Calendar Event dari Kementerian Pariwisata.”
Pastor itu juga berharap agar melalui konser itu, “wawasan dan rasa persaudaraan dan persatuan kita sebagai anak bangsa makin tumbuh di bumi persada tercinta ini. Nos Unum Sumus (Kita adalah satu, torang samua basudara). (PEN@ Katolik/paul c pati)