SURABAYA, Pena Katolik – Menjelang Natal 2025, Rufina Madeleine Lusida berkeinginan membuat karya dengan tema-tema Christmas. Namun, beberapa konsumen meminta untuk membuat tas dengan lukisan Bunda Maria. Dari yang awalnya hanya memenuhi kebutuhan konsumen, namun pelan-pelan, Rufina juga menemukan kekayaan rohani dari Bunda Maria di dalam karya-karyanya. Karya-karya ini diproduksi di bawah brand Fludio, yang sudah ada sejak tahun 2024.
Natal tidak dapat dilepaskan dari peran Maria yang mengandung Bayi Yesus. Kesediaan Maria untuk menjadi “Ibu Tuhan”, menjadi satu momen penting dalam Sejarah Keselamatan.
Rufina melihat keterkaitan antara Bunda Maria dan Natal. Yesus dilahirkan ke dunia dan Bunda Maria lah yang menjadi ibunya melahirkan Sang Juru Selamat. Dari keterkaitan ini, ia memilih tema Bunda Maria dalam karya-karyanya yang ditampilkan dalam pameran “Hope in Her”, di Breeze Bean Coffee Jl. Pandegiling, Surabaya, 13-14 Desember 2025.
Rufina memulai brand Fludio sejak tahun 2024. Fludio memproduksi produk tas kulit lukis eksklusif. Di produk-produknya, Rufina melukis setiap tas dengan karakter-karakter kartun yang unik. Setelah diluncurkan, perkembangan peminat produk buatan Rufina cukup menggembirakan. Ada banyak permintaan untuk menambah tema-tema lukisan pada tas yang diproduksi.
“Setelah mencari inspirasi dari pelbagai sumber, saya terinspirasi untuk membuat konsep Natal yang lebih dalam. Saya juga berpikir membuat produk, yang bisa dipakai terus menerus,” ujarnya.

Natal dan Dunia Maria
Awalnya tidak direncanakan, namun pameran ini diadakan berdekatan dengan dua hari penting yang berkait dengan Bunda Maria. Sehari sebelum pameran ini, Gereja Merayakan Hari Raya Santa Perawan Maria Guadalupe, mengenang penampakan Bunda Maria di Meksiko. Empat hari sebelumnya, pada 8 Desember, Gereja juga merayakan Hari Raya Bunda Maria Imakulata, yang Dikandung Tanpa Dosa.
“Kayak semua berkaitan, mengalir dan terlihat jelas, kalau mengarahnya ke Bunda Maria,” kata Rufina.
Dari karyanya, Rufina ingin mengingatkan, bahwa Bunda Maria juga memiliki peran penting dalam karya keselamatan. Ia adalah sosok ibu, yang melahirkan Yesus Sang Juru Selamat.
“Tanpa Bunda Maria, Tuhan Yesus tidak akan lahir ke dunia. Bunda Maria yang melahirkan Sang Juru Selamat,” ujarnya.
Rufina mengisahkan, yang istimewa dari proses kreatif karya-karyanya kali ini, ia membawa dalam doa. Dari karya-karyanya ini, Rufina berharap setiap orang dapat mengenal devosi-devosi kepada Bunda Maria.
Dalam sebuah karya, Rufina memberi judul “The Chosen”. Tema ini menunjuk pada Bunda Maria yang dipilih untuk mengandung Bayi Yesus. Bunda Maria menjadi “Sang Penerima Sabda”. Ia menerima Kabar Gembira dari Malaikat Gabriel, bahwa ia terpilih untuk mengandung bayi Sang Juru Selamat.
“Yesus memilih menyapa dunia dengan kerendahan hati. Dan Natal ini, Fludio merayakan terang itu dengan menghormati Maria, Bunda suci yang berbisik penuh iman,” ujarnya
Sementara dalam tema “Rosa Mystica”, Rufina ingin mengingatkan pada salah satu devosi Bunda Maria. Lewat karyanya, Rufina mengajak setiap orang untuk menyelami hidup rohani dengan melihat pada keteladanan hidup Bunda Maria. Dalam tema “Her Prayer”, Rufina mengingatkan kekuatan doa Bunda Maria, yang akan selalu ada untuk menyertai kehidupan manusia dengan doa-doanya.
Ada tiga tema yang menunjukkan keterkaitan dengan tiga Dogma Maria: “Amor Matris” (Maria Bunda Allah), “Virgo Purissima” (Tetap Perawan), “Immaculate Heart of Mary” (Dikandung Tanpa Noda Dosa). Semua mengalir begitu saja dari proses kreatifnya. Rufina terkejut, ternyata dari tema-tema ini, ternyata mengingatkan pada ajaran-ajaran suci Gereja tentang Maria.
“Semua mengalir begitu saja, dari proses kreatif ini, saya akhirnya belajar banyak kekayaan rohani dari teladan hidup Bunda Maria,” ujarnya.
Pada momen pameran ini, Rufina juga mengenang kejadian bencana yang baru saja terjadi di Sumatra. Untuk itu, ia berniat untuk menyumbangkan hasil dari pameran ini untuk para penyintas bencana itu.
“Semuanya ini sudah diatur oleh Tuhan,” ujarnya
Rufina berharap, ke depan ia dapat semakin banyak menggali nilai-nilai rohani dalam karya-karyanya. Ia berharap, setiap orang yang melihat karyanya, akan semakin menyelami kekayaan rohani Bunda Maria, sekaligus tergerak untuk berdoa bagi sesama.